Aku punya satu sepupu yang usianya hampir sebaya denganku. Hanya terpaut beberapa bulan, dia lebih tua sedikit. Sejak kecil kami dipisahkan oleh jarak sehingga jarang bermain bersama. Kami hanya bertemu saat ada acara keluarga besar.
Dulu, kami tak punya cara untuk bertemu satu sama lain kecuali orang tua kami yang mempertemukan. Akibatnya, kami sempat berjauhan, tidak hanya secara fisik, namun juga secara mental selama bertahun-tahun lamanya.
Kini, kami sudah dewasa. Usia kami telah menginjak awal dua dekade, sehingga sudah bisa menemui satu sama lain dengan cara kami sendiri. Seperti kali ini, ia menghubungiku untuk makan siang bersamanya di luar karena ia baru saja selesai bimbingan proposal skripsi dengan dosennya.
Aku tidak ingin merepotkannya dengan menjemputku karena jarak dari kampusnya ke rumahku cukup jauh. Oleh karenanya, kami memutuskan untuk bertemu di tengah-tengah, di pusat perbelanjaan terbesar di kota ini, Suzuya Mall Lhokseumawe.
Di Suzuya Mall, kami menikmati berbagai keseruan. Setelah bertemu, kami langsung masuk ke Hokaben untuk mengisi perut lebih dulu. Hokaben, dengan menu khasnya yang selalu menggoda selera, menjadi pilihan pertama. Sambil makan, ia bercerita tentang dosen pembimbingnya yang sangat berbelit-belit dan terkesan menyulitkannya sebagai mahasiswa yang sedang menulis skripsi.
“Bayangkan saja," katanya, "setiap revisi selalu ada tambahan baru. Aku sampai hafal kebiasaan sikawan tu ganti kata 'dan' dengan 'serta'. Lalu minggu depannya diganti lagi menjadi ‘dengan’ dan ‘juga’.” Aku tertawa mendengar ceritanya. "Mungkin dosenmu terlalu perfeksionis," kataku sambil menikmati suap demi suap rice bowl yang ada di hadapanku. Kami juga mengobrol banyak hal lain, tertawa dan berbagi cerita masa lalu yang lucu. Dari cerita masa kecil sampai pengalaman di kampus masing-masing.
Setelah makan, ia mengajakku ke MR DIY karena ingin membelikan kado untuk sahabatnya yang saban hari berulang tahun. MR DIY, toko yang menjual berbagai pernak-pernik menarik, menjadi tempat yang tepat untuk mencari hadiah. Aku pun membeli beberapa pernak-pernik lucu yang harganya terjangkau, demi memuaskan inner child yang meraung-raung, wkwkwk.
Kami kemudian masuk ke arena bermain anak, yang beberapa permainannya boleh diakses orang dewasa. Di sana, kami masuk ke photo booth bertemakan dinosaurus. Photo booth tersebut tertutup sehingga kami bisa leluasa bergaya sesuka kami. Kami pun memasuki photo booth dan berpose dengan gaya konyol.
Hasil foto hanya dicetak satu lembar. Sempat terjadi kebingungan di antara kami tentang siapa yang akan menyimpan fotonya karena hanya satu lembar. Tidak mungkin kami merobek fotonya menjadi dua, kan?
Akhirnya perundingan ini berakhir pada keputusan bahwa fotonya akan dipegang olehnya. Kusadari aku bukanlah tipikal orang yang bisa menjaga barang dengan baik, alih-alih, aku sangat teledor. Menyerahkan selembar foto ringkih tersebut kepadanya kurasa merupakan pilihan yang terbaik
Kami berpisah di sore hari dan berjanji untuk bertemu lagi suatu hari nanti ketika ia kembali ke Lhokseumawe.
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
We invite you to continue publishing quality content. In this way you could have the option of being selected in the weekly Top of our curation team.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Click Here
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit