Salam untuk steemians dimanapun berada saat ini, semoga selalu sehat dan dapat beraktifitas dengan lancar, selalu bahagia dengan keluarga anda.

Hari ini saya bedagang dengan normal, menjual ikan Sumbo sisa yang tidak teejual sehari sebelumnya dan di tambah pasokan ikan dari kawan saya di Ujong blang kota Lhokseumawe, Ujong blang adalah sebuah desa pesisir di kota Lhokseumawe, jarak antara tempat saya berjualan ikan dengan desa Ujong blang berkisar 4 km.

Kami sudah sering saling memasok ikan untuk di jual, hal ini sering kami lakukan karena sangat mudah mendapatkan keuntungan atau di sebut Laba.
Saat ini saya sudah jarang datang ke sana karena kondisi dan keadaan membuat saya sangat sibuk berdagang.

Jam 06:00 wib.
Saya bangun pagi seperti biasa, prioritas utama adalah ibadah sebagai bentuk kepatuhan kita sebagai seorang hamba kepada tuhan, setelah menyelasaikan persoalan yang menyangkut dengan spiritual maka pekerjaan lain akan mulai berjalan sesuai harapan.

Berjalan kaki saat keluar dari rumah menuju tempat berdagang ikan atau biasanya ke pelabuhan, dua tempat tersebut menjadi tempat paling pertama yang harus saya datangi di pagi hari.
Mungkin sudah dapat di maklumi oleh setiap orang yang mengerti tentang bagaimana kehidupan dan prioritas para pedagang ikan, terutama pedagang ikan tradisional seperti saya.

Mungkin saya tidak mampu menyempurnakan tulisan saya di setiap postingan tentang proses berdagang ikan, prioritas para pedagang ikan dan seluruh bagian yang menyangkut dengan kehidupan seorang pedagang, tetapi saya sudah berusaha dengan kemampuan yang terkombinasikan dengan segala potensi yang saya miliki hingga melahirkan tulisan-tulisan tentang para pedagang ikan tradisional yang masih terdapat banyak kekurangan.

Tetapi saya harus terus menulis dan berkontribusi di sini, walapun terdapat banyak kekurangan tetapi setiap pembaca akan mendapatkan ilmu dan manfaat lain di setiap kekurangan tersebut, hal inilah yang membuat saya ingin terrus menulis cerita-cerita harian saya di contes yang menarik ini.

Mungkin saya tidak sempat membaca postingan-postingan terbaru dari @steemitblog tentang perubahan-perubahan berkenaan dengan kontes, tetapi saya akan terus menulis di sini dengan berbagai motivasi dan informasi yang di berikan oleh kawan-kawan.

jam 7:00 wib.
Saya tiba di tempat berjualan ikan, saya langsung membuka dua kotak ( Piber ) ikan, kotak pertama berwarna biru di isi oleh ikan Sumbo yang tidak habis terjual sehari sebelumnya dan kotak kedua berwarna kuning di isi oleh ikan "Sure ame-ame" sebutan dalam bahasa aceh, secara umum menyebutnya ikan Tongkol besar.
Ikan tongkol tersebut adalah pasokan barang dari kawan saya di Desa Ujong blang yang sudah saya sebutkan tadi terlebih dahulu.

foto ikan Sure ame-ame yang sedang di jual

Jumlah ikan Sure ame-ame 54 kg, saya akan menjualnya pada harga Rp.22.000/1 kg, setara dengan harga 1.800 SBD+-. Ikan Sure ame-me selama beberapa hari sudah tergolong langka, sehingga hari ini akan mudah terjual untuk para "Mugee" ( pembeli ikan ).

Jam 8:00 wib.
Ikan Tongkol atau Sure ame-ame terjual untuk tiga orang pembeli dengan harga sedikit berfariasi.
Ikan sure ame-ame terjual 28 kg dengan harga Rp.22.000/1 kg, setara dengan 1.800 SBD, ini terjual untuk "Muge" pertama, sedangkan muge kedua membeli 17.5 kg dengan harga yang sama, selanjutnya "Muge"ke tiga juga ikut menyusul dan membelinya 7.5 kg.

foto ikan Sure ame-ame yang sudah terjual

Selanjutnya di susul terjualnya ikan Sumbo hingga habis, setelah kudua jenis ikan tersebut habis terjual dan sesaat saya beristirahat sambil menunggu seorang kawan datang.

Jam 10:00 wib.
Tiba-tiba kawan dagang saya datang sambil membawa satu kotak ikan Teri di angkut dengan menggunkan becak dari arah pelabuhan menuju tempat kami berdagang, ikan teri ini akan kami jual juga seperti biasanya, tetapi jadwal ini sudah kurang tepat karena pembeli mulai berkurang, kami berdua terus berusaha menjualnya hingga pukul 11:30 wib, ternyata ikan Teri hanya terjual setengah dan tersisa setengah lagi, kami mengambil inisiatif untuk menjemur ikan Teri yang tersisa tersebut.

Proses penjemuran ikan teri kami lakukan untuk menghindari kerugian, karena ikan teri yang sudah kering harganya jauh berbeda.
Mungkin proses pengeringan ikan teri akan saya bahas di postingan selanjutnya jika waktubdannkeadaan memungkinkannya.

Jam 12:00 wib.
Kami selesai melakukan proses pengeringan ikan Teri dan melanjutkan untuk makan siang di tempat kami berjualan, kami menyediakan cumi-cumi dan seekor ikan "Lamahan", ikan Lamahan tersebut terkenal lezat dan mahal, cumi-cumi dan ikan Lamahan akan di goreng oleh orang warung yang menjual nasi, hari ini kami makan nasi goreng di tambah cumi-cumi dan ikan goreng.

foto nasi goreng dan terlihat juga cumi-cumi dan ikan goreng

Saya menunggu kawan untuk makan bersama, momen seperti ini sudah lama tidak kami lakukan lagi, ini menjadi waktu yang baik untuk makan siang sambil beristirahat di tempat berjualan ikan.

foto saya di tempat berjualan ikan sambil menunggu kawan

jam 13:00 wib.
Saya pulang ke rumah untuk mandi setelah setengah hari bekerja, membasahi tubuh dengan air di siang hari setelah kelelahan bekerja akan membuat tubuh terasa lebih rilaks.
Setelah mandi saya mlaksanakan shalat dhuhur dan melanjutkan istirahat siang hingga pukul 16:30 wib.

Jam 17:00 saya keluar rumah menuju warung tempat biasa saya dan kawan menikmati kopi panas, di sana saya menghabiskan waktu dengan berbincang tentang berdagang ikan besok.
selanjutnya kami pulang untuk melaksanakan shalat maghrib dan makan malam bersama keluarga, hingga pukul 21:00 kami beristirahat untuk mempersiapkan stamina besok pagi saat bekerja lagi.

Inilah cerita saya hari ini sebagai kontribusi di kontes @thediarygame, semoga menjadi manfaat bagi setiap pembaca.

Salam untuk @anroja yang telah banyak memberika saran dan motofasi untuk kami.

Jika ingin mengenal saya lebih dekat klik disini