The Diary Game | Mengadakan acara peusiyuk tulak bala dihari Rabu penghabisan bulan safar.( 50%untuk steemit.amal)

Payout dari postingan ini untuk steem.amal 50%

Selamat pagi serta saya ucapkan Assalamu'alaikum wr.wb, sebenarnya tulisan ini telah kutuli tadi malam karena tak sanggup lagi menahan ngantuk, maka pagi ini kulanjut kan postingan ku.

Sedang wot ie Bu

Saya sedang membarut kelapa

---

Hari Rabu tanggal 06/10/2021 kalau dalam hitungan hijriyah 28 safar 1443, pada bulan inilah sebagian penduduk Indonesia khusus masyarakat Aceh percaya bulan safar ada kemalangan atau bala yang Allah turunkan kebumi, ini berdasarkan kitap-kitap karangan ulama terdahulu seperti kitap Nihayah dalam kitap itulah diterangkan 320.000 bala dan kita dianjurkan untuk berdoa dan kegiatan lain ini keterangan dari imam besar desa kami yang saya tanyakan pada nya,
Sebelumnya pada malam di mesjid sudah berzikir dan tahlil, juga imam syik mengatakan Rabu neuha terjadi nya penurunan bala, Rabu neuha hanya ada pada bulan safar katanya.
Dari masalah di atas saya hanya ingin menulis Diary saat mengadakan khanduri tulak bala di dusun kami tinggal, yang kami lakukan ini baru pertama dalam dusun kami.
Pagi itu saya sudah Bagun seperti biasa tidak kutulis lagi rutinitas pagi ini pada jam 09.12 wib saya menuju mesjid tuha sekarang tidak di fungsikan lagi sebagai mesjid hanya untuk tempat kegiatan ibadah lain selain Jum'at, sampai di sana orang belum ada memang acara ini tidak banyak yang menyukai apalagi ini baru pertama dilakukan lagi setelah hampir 30 tahun hilang tak pernah dibuat, padahal ini menjadi khazanah budaya yang harus dijaga.
Saya menyiapkan tempat untuk memasak nasi sampai menjadi bubur (IE BU) sedang saya membersihkan tempat datang Ayah lot dan kepala dusun dan beberapa kaum ibu-ibu, memasak iebu sangatlah mudah beras dan santan serta gula.

Sedang peusiyuk

Hampir jam 10 semua bahan sudah dimasak dalam satu wadah seterusnya diaduk aduk sampai kental baru dimasukkan gula.
Karena baru pertama dibuat hanya saya dan ayah lot yang hadir membantu kaum ibu-ibu memasak iebu, jam sudah 12.34 iebu masih di aduk-aduk dan sudah kental sesudah dimasukkan santan saya pamit untuk pulang memberikan pakan bebek dan mandi.
Jam 14lewat saya berangkat lagi ke Acara ini, sebenarnya kami fokus pada mempeusiyuk anak- anak dalam dusun ini, setelah berdoa yang dipimpin oleh imam besar baru dilanjutkan mempeusiyuk mereka kebetulan pun acara dilakukan ditempat pengajian anak didik kami semua mereka bisa hadir. Setelah semua selesai saya dan beberapa mak-mak membersihkan tempat dan sisa iebu dipotong serta lain nya, selesai semua jam sudah 16,30.
Semoga acara ini bisa berkelanjutan sampai seterusnya dan ini juga kita membangkitkan khazanah adat istiadat yang erat unsur agama di dusun kita, begitu yang saya sampaikan pada sebagian ibu ibu yang hadir.
Semoga allah rizda'i apa yang telah kami saya akhiri dengan satu ungkapan doa ya Allah jadikan pertemuan kami sebagai Rahmat. Amiiin terimakasih Wassalamu'alaikum.
To @hasinbadir