The Diary Game Senin 18 November 2024: Mendidik Mulai Dari Usia Dini.

Assalamualaikum Wr Wb
Salam sahabat steemit

Haii...sahabat steemit sekalian, semoga aktivitas sehari-hari kalian lancar ya sobat. Hari ini aku kembali lagi untuk berbagi aktivitas sehari-hari aku kepada teman stemean dimanapun berada. Di Pagi yang sunyi ini aku terbagun pukul 05.00 waktu Indonesia Barat, aku lansung bersiap-siap untuk menuju mesjid melaksanakan shalat subuh berjamaah. Suara bacaan alquran yang di hidupkan di mesjid menjelang azan subuh membuat aku lansung tebangun, mesjid yang jaraknya sangat dekat sekali dengan kos kami, membuat akses menuju mesjid sangat mudah dan cepat sampai ke mesjid.

antusias anak-anak belajar ngaji

Sore harinya, aku menuju masjid Syekh Abdurrauf untuk melaksanakan shalat Ashar. Sesampainya di halaman masjid, pemandangan yang menyentuh hati menarik perhatianku. Anak-anak duduk rapi di dalam masjid, wajah mereka penuh antusias mendengarkan arahan seorang ustaz yang membimbing mereka belajar mengaji.

Dengan suara lantang, mereka melafalkan ayat-ayat suci Al-Qur'an, seolah menghidupkan suasana masjid yang tenang. Sesekali tawa kecil terdengar ketika mereka salah melafalkan, namun ustaz dengan sabar membimbing mereka. Aku tertegun, menyadari betapa berharga suasana ini. Generasi muda sedang belajar mencintai kitab suci mereka di tempat yang suci pula.

Setelah shalat, aku sempat tersenyum kepada beberapa anak yang masih semangat mengulang hafalan mereka. Dalam hati, aku berdoa semoga kelak mereka menjadi insan yang bermanfaat bagi agama dan bangsa.

es kelapa muda

Setelah shalat ashar, aku berjalan kaki di pinggir jalan untuk melihat-lihat aneka jajanan yang dijual di sepanjang jalan. Di bawah sinar matahari Banda Aceh yang mulai meredup, aku terasa begitu gerah. Jalanan kota ramai dengan aktivitas penduduk, dan di sudut jalan, sebuah warung es kelapa muda berdiri sederhana namun memikat. Aku memutuskan untuk berhenti sejenak, menikmati suguhan yang menyegarkan.

Penjualnya, seorang bapak tua dengan senyum ramah, dengan cekatan membelah kelapa segar menggunakan parang. Air kelapa muda mengalir deras ke dalam gelas besar yang sudah dipenuhi es batu. Aroma manis alami tercium saat ia menambahkan sedikit gula aren cair dan jeru nipis.

Setelah membayar, aku duduk di kursi plastik kecil yang disediakan. Rasanya seperti menemukan oase di tengah kota. Setiap tegukan menyapu lelah dan panas yang menempel sepanjang hari. Beberapa pelanggan lain datang, mulai dari pengendara motor hingga pasangan muda yang membawa anak kecil. Kami semua menikmati momen sederhana ini bersama tanpa kata.

Sahabat sekalian, itulah cuplikan pemaparan diary aku pada kesempatan hari ini. Saran dan komentar terbaik sangat saya harapkan dari sahabat semua. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam aku menulis postingan ini, Wassalam.