The Diary Game Senin 6 November 2023 { Keserhanaan }

Sedikit demi sedikit nyaringnya suara mulai terpencar dari kesibukan orang-orang yang mulai beraktivitas seperti biasanya, tandanya pagi sudah mulai menyapa dengan berakhir nya kelap malam yang gulita.

Perjalanan menuju apotek kali ini saya sedikit terhambat karena kemacetan yang disebabkan oleh volume kendaraan kian lebih tinggi. Kemacetan hari ini bukan suatu masalah baru yang terjadi akan tetapi lembaran baru dari hari dalam seminggu. Senin bagaikan mimpi buruk bagi pekerja kantoran dan siswa sekolah yang baru kemarin mencicipi hangat nya hidangan liburan di hari Minggu yang tenang.

Lelah nya jiwa untuk mengarungi semua rintangan kedepan akan merusak fikiran kalau untuk dipikirkan, jalani semua tantangan membutuhkan kecukupan mental yang kuat agar semua keadaan menjadi lebih tentram.

Roda pun berhenti berputar setelah mesin motor saya matikan karena saya telah sampai tujuan. Sapaan atasan selalu jadi rebutan untuk hati yang paling dalam, sejanak saya duduk untuk hati lebih tenang dengan segelas kopi yang sudah saya pesan telah di hidangkan. Pasien pun datang dan
menjelaskan sebuah keluhan untuk saya dengarkan. Lemah nya kondisi pasien dengan pasang wajah yang lesuh membuat hati saya khawatir dan bergemuruh karena akhir-akhir ini banyak trend pinjam dulu 100.😁

Pasien pertama saya hari ini mengalami penurunan imun tubuh yang disebabkan oleh banyak faktor-faktor salah satunya adalah cuaca yang kian tak menentu. Dengan suhu tubuh yang panas alias demam pasien tersebut juga mengeluhkan sakit tenggorokan dan sariawan yang disebabkan oleh faktor dehidrasi.
Perlu dipahami dan dimengerti bahwa mengonsumsi air 2 liter dalam satu hari lebih dari kata cukup untuk membuat tubuh terjaga dari berbagai kondisi. Air merupakan suatu kebutuhan tubuh yang alami untuk berkerja agar kesehatan terjaga.

Setelah saya berikan obat kepada pasien, saya juga memberikan sedikit saran agar selalu menjaga kesehatan nya seperti ikan membutuhkan air untuk kehidupannya, seperti bumi membutuhkan matahari dan bulan untuk menerangkan dan seperti manusia membutuhkan pasangan untuk sebuah kebahagiaan yang diinginkan.

Siang hari pun menyapa dengan terik nya matahari yang bersinar dan kondisi perut yang menginginkan sebuah santapan. Saya pun pergi dengan membuat suatu keputusan kepada abang yang berjualan untuk sebuah penjamuan.
Menu pun disajikan sesuai dengan pesanan yang saya inginkan, Alhamdulillah hari ini saya masih diberikan kesempatan oleh tuhan untuk bisa merasakan suatu kesederhanaan.

Akhir dari kesibukan di pagi dan siang hari pun tersampaikan dengan datang nya sore hari, keadaan mulai ramai lagi karena lintas jalan dipenuhi oleh kendaraan orang-orang yang ingin pulang. Saya pun bergegas untuk berpamitan kepada atasan supaya dipertemukan lagi pada lain kesempatan.

Ribuan terimakasih saya curahkan dari hati yang paling dalam untuk teman-teman yang sudah singgah pada ini postingan.