The Diary Game Season 3, 25 Juli 2021, *Mencari Ketenangan*

Hy sahabat steemian, semoga kabar sahabat semua baik-baik saja😁 sudah lumayan lama aku tidak membuat diary daily activity ku dikarenakan jam terbangku belakangan ini sedang lumayan padat😅

Baiklah, ini cerita tentang aktivitas yang sudah aku lewati hari ini, selamat membaca😉

Aku bangun agak kesiangan, semalam aku sibuk mengoceh banyak hal dengan si Devi temanku dari mulai pembahasan penting sampai ke pembahasan yang amat sangat ngk penting, dari pembahsan tentang skripsi, pelatihan bahasa samapai ke pembahasan tentang perselingkuhan pramugara dan pramugari yang sedang viral. Jarang-jarang mataku masih Bisa on sampai jam 3, tapi ya begitulah kalau sudah berkumpul dengan teman, banyak hal yang menarik untuk dibahas.
Ketika aku bangun dan dalam keadaan setengah tersadar, aku berpikir malam masih panjang, rasa-rasanya baru dua jam aku tertidur, saat aku melihat jam yang ada di hpku ternyata sudah jam 7 pagi, lalu aku segera bangkit menuju kamar mandi, untungnya aku sedang tidak bisa shalat. Selesai bersih-bersih aku mencuci beberapa pakaianku yang sudah menumpuk kemudian setelah selesai menjemur pakaian yang sudah ku cuci tersebut, aku membuka laptopku melanjutkan apa yang bisa aku kerjakan terkait skripsiku.

Hari ini aku berencana mengajak Devi membuat skripsi di luar, kami ingin mencari suasana yang mendukung agar kami rileks dalam mengerjakan skripsi. Aku membayangkan tempat yang adem dan menenangkan, mungkin gambarannya seperti suasana di pustaka, namun dikarenakan hari ini hari Minggu, kami tidak kepikiran untuk mendatangi pustaka karena sepertinya tidak ada pustaka yang buka di hari Minggu, lalu Devi menyarankan untuk pergi ke warkop. Tidak ada referensi warkop manapun yang bisa aku sarankan karena selama beberapa tahun kuliah di Banda Aceh ini aku belum pernah sekalipun membuat tugas kuliah di warkop. Lalu Devi menyarankan salah satu warkop yang ada di sekitaran Lamnyong yang katanya tempatnya lumayan nyaman.

Jam 12 kami berangkat, namun sebelumnya kami terlebih dahulu makan siang di Nasi Uduk Kelapa Dua, setelah makan barulah kami menuju warkop yang letaknya tidak jauh dari rumah makn tersebut. Ketika sampai di warkop tersebut, ternyata suasananya jauh dari apa yang aku bayangkan sebelumnya, ya seperti warkop pada umumnya, tidak ada yang namanya suasana menenangkan di tempat seperti warkop. Namun karena sudah terlanjur kami tetap memilih untuk ‘nongkrong’ di warkop tersebut. Lagian karena masih dalam suasana lebaran begini tidak banyak warkop – warkop lain yang buka kata Devi.

(Kopi Coklat)

Jam 5 kami meninggalkan warkop kemudian berkelana mencari kos baru , sudah dua hari ini kami berkelana mencari kos yang bisa kami tempati untuk satu bulan kedepan, namun belum ada kos yang sesuai dengan kriteria yang kami inginkan, yaitu bisa disewa perbulan, ada fasilitas tempat tidur, kipas angin dan lemari dan tentunya dengan harga yang ramah di kantong kami saat ini.

(Pemandangan Indah sepanjang Jalan di pinggir sungai Lamnyong)

Jam 6 sore ketika kami melewati jalan pulang ke kos yang saat ini kami tempati di Baet, kami melihat pemandangan matahari terbenam yang sangat indah di sepanjang jalan Lamnyong lalu kami dengan semangatnya memutuskan untuk menyaksikan matahari terbenam di Alue Naga. Seperti biasa pemandangan sore di pantai Alue Naga selalu menarik untuk dinikmati.

(Hasil Jepretan Indahnya Matahari Terbenam di Pantai Alue Naga)

Sebelum adzan magrib kami diingatkan oleh petugas pantai untuk segera meninggakan pantai, lalu kami pun langsung bergegas untuk pulang.

Terimakasih sudah berkunjung dan membaca postingan diaryku😁 dan terimakasih pula atas dukungannya🙏😁

By.@lizameliza