The Diary Game Season 3, Better Life, Rabu, 13 Oktober 2021. Survei Tambak

Assalammualaikum....

Salam mantrap untuk kita semua..

Kembali lagi saya catatkan kegiatan harian saya dalam the diary game ini. Dua hari lewat tidak dicatatkan karena lagi-lagi saya lupa mengambil gambar. Memang ada beberapa kegiatan harian yang tidak terlalu penting dan menarik untuk dicatatkan disini boleh jadi di skip aja. Baiklah kita mulai catatan kita semoga menarik minat membaca dan semoga ada manfaatnya.

Kepagian

Hari dimulai dengan cepat, jam setengah 6 sudah bangun, biasanya saya akan tidur lagi hingga jam 8 atau jam 9, tapi kali ini tidak tidur lagi. Jadwal pagi ini belanja untuk persiapan masak bekal yang akan dibawa ke tambak. Tentu saja belanja dengan sang istri dan si buah hati tetap ikut. Tidak terlalu repot kami mencari ikan teri dan tempe untuk di sambalado, dan sayuran secukupnya.
Kamipun mecari beberapa buah segar untuk dirujak, bayangan kami nanti ditambak kami akan merujak.

Menjelang Siang, Berangkat

Hari ini memang sudah dipersiapakan untuk berangkat survei atau observasilah pada tambak milik salah seorang teman. Letaknya tidak terlalu jauh dari rumah saya, mungkin sekitar 20 menit perjalanan dengan motor, berada di desa bakaran bate Alor dua. Beberapa hari yang lalu kami berencana berkegiatan di tambak, maksudnya kami akan join dengan teman saya ini dia sebagai pemilik tambak dan saya memasukkan bibit. Belum saya putuskan bibit apa yang akan kami kelola, pilihan ada dua udang atau bandeng. Ketertarikan ini membuat rencana kami berlanjut, sayapun hendak melihat kondisi tambak yang akan kami kelola tersebut.

Pemandangan disini membuat auto update status

Sesampainya kami dilokasi kami langsung disuguhi pemandangan bagus khas bakau, namun bakau disini bukan bakau batang seperti bakau di kuala langsa yang tinggi tegak besar, disini masih bakau pendek dan rindang, saya tidak tau apa jenisnya. Pemukiman tempat kami berkunjung tidak lah padat mungkin karena letaknya yang pas di tengah-tengah tambak.

Hembusan angin diatas cakruk melumpuhkan tulang belakang dengan seketika itu tubuh ini tergolek santai.

Angin bertiup sepoi-sepoi cuca yang terik tertutup oleh hembusan angin semilir. Sayapun langsung ngobrol dengan teman saya ini sambil berjalan-jalan melihat kondisi tambak, cukup terawat dan cukup bersih, salah satu tambak bahkan telah didindingi oleh barisan bambu yang disusun, hal ini dilakukan untuk mencegah bedengan tambak longsor. Karena cuaca yang masih sangat terik kamipun kembalinle rumahnya, dan menyantap makan siang yang sebelumnya sudah disipkan oleh istri saya dan istri teman saya.

TKP yang rencananya ingin kami kelola

Saya benar-benar menikmati suasana disana, saya suka, saya duduk di sebuah cakruk dekat dengan alor tambak, sesekali lewat sampan bermotor dari nelayan disana, kamipun menyantap makan siang bersama sambil membicarakan rencana kami. Sementara ini teman saya ini memiliki usaha rumahan yaitu membuat sabut cuci. Jadi jaring nelayan yang sudah dipakai namun masih bagus dia beli dan dipotong-potong kemudian dijahit menjadi sabut gosak kemudian dijual kepasar sendiri, hasilnya cukup lumayan juga.

Kamipun mulai hitung-hitungan mengenai usaha yang ingin kami dirikan ini. Udang mengeluarkan modal yang cukup besar dibandingkan bandeng.

Pikiran saya pun mulai traveling memikirkan bagaimana meminimalisir modal tapi menguntungkan. Terlintas dalam benak mengenai dana desa, dan bantuan bibit dari dinas perikanan. Suatu waktu teman yang lain yang bekerja di dinas perikanan menawarkan bantuan bibit udang, namun kala itu saya tidak punya tambak atau tidak adalah tambak yang bisa dikelola. Jadi kali ini saya teringat dan ingin menemuinya jika masih ada bantuan bibit udang tersebut. Jika berhasil mendapatkan bantuan bubit gratis maka modal sangat minimalis dengan harapan mendapat keuntungan yang signifikan.

Lord Geraldi sedang observasi

Kami terus melihat-lihat dan ngobroo disana, samapai sore hari. Nampak sang mentari mulai memancar sinar jingga. Saya sudah cukup melihat potensi dan cukup puaslah, tinggal bagaimana modal didapatkan saja. Kamipun bersiap untuk pulang, anak saya sangat senang disana bermain dengan anak-anak teman saya dihalaman berpasir cukup luas.

Tutup Kede

Malam datang, saya hanya dirumah ngobrolin rencana kelola tambak bersama istri, diskusi lah antar suami dan istri. Lumayan melelahkan hari ini, undangan ngopi saya tolak karena tubuh lelah karena keliling tambak, mata mengantuk karena kepagian bangun jadi tidak ngopi untuk malam ini.

Demikianlah catatan harian kami kali ini, semoga ada manfaat dan informasi yang didapat, aksir kata...

Wasslaammualaikum....

Buruj ck kamis 14 Okt' 21'