.jpg)
Naik angkot di Jakarta itu memang punya tantangan tersendiri. Bukan cuma soal macet atau jalan yang berkelok-kelok, tapi juga ada berbagai momen tak terduga yang sering bikin kita senyum-senyum sendiri atau bahkan ketawa ngakak.
Suatu hari, saya sedang buru-buru mau ke kantor dan memutuskan naik angkot. Angkot yang saya naiki tampak sepi, hanya ada seorang ibu dan bapak di bangku depan. Beberapa menit kemudian, seorang bapak naik angkot sambil membawa ayam dalam keranjang. Saya mulai deg-degan. Ayam itu tenang, tapi saya curiga, ayam ini pasti akan bikin ulah sebentar lagi.
Benar saja! Ketika angkot sedang berhenti di lampu merah, tiba-tiba ayam itu loncat dari keranjang dan terbang ke sana kemari di dalam angkot! Ibu di depan langsung menjerit, "Aduh, ayamnya! Ayamnya terbang!" Penumpang lain berusaha menangkis si ayam yang seperti beraksi bak akrobatik.
Saya dan penumpang lain tak bisa menahan tawa. Sopir angkot sampai menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan tertawa sambil mengusap dahi. "Ayam siapa ini?" katanya sambil menahan tawa. Akhirnya, bapak yang membawa ayam itu berhasil menangkap si ayam dengan ekspresi cemas dan sedikit malu.
Setelah kejadian itu, perjalanan dilanjutkan dengan suasana yang lebih akrab dan penuh tawa. Saya sadar, naik angkot di Jakarta itu kadang memang penuh kejutan. Meski bikin deg-degan, pengalaman-pengalaman seperti ini yang membuat saya semakin cinta dengan hiruk-pikuk kota ini.