The diary game | Rabu, 29 Juni 2022 | Bapak Rumah Tangga by @misbah95 | Payout 10% for @steem.amal

Pagi itu bermakna matahari sudah mulai terlihat dibumi sejauh mata memandang, tapi menurutku adzan subuh pukul 05.43 itu sudah merupakan pagi hari. Jadi sudah saatnya membuka mata dan mulai beraktivitas. Sarapan pagi sudah barang tentu jadi pasokan utama energi dipagi hari. Secara teoritis matahari itu terbit sekitaran pukul 06.21.

Menu sarapan pagi

Seragam dengan baju putih dan celana hitam, menghiasi tubuhku menuju kantor hari ini. Seragam Hari rabuku didominasi warna yin dan yang dalam filosofi Asia timur bermakna keseimbangan. Aku mulai mengendarai motor pada pukul 07.12 dengan asumsi 18 menit bisa tiba tepat waktu dikantor dan absen finger print di pukul 07.30.

Tepat saja perhitunganku. Setidaknya ilmu kuliahku di fakultas teknik bisa kuterapkan dalam kehidupan sehari-hari.Perhitungan sudah sering kuulang ulang selama 4 tahun kuliah dalam mengejar kelas kuliah, Dan membagi waktu dengan kerja sampingan alias Nyambi.

Swafoto dimeja kerja

Bekerja sudah jadi rutinitas, karena sebagai seorang ayah dan suami. Aku punya tanggung jawab menafkahi keluarga kecilku. Aktivitas pagi Rabu ini aku mulai dengan layar monitor dan terus kutatap dan beberapa kali menggeser mouse serta menekan keyboard.

Begitu terus pengulangan aktivitas, sampai tiba-tiba android dengan kapasitas Ram hanya 2GB ku itu berbunyi. Dilayar tertulis nama orang yang selama ini hidup dan bersedia berbagi susah senangnya denganku. Ya, istriku. Dia menelpon ku sebelum istirahat siang dipukul 12.00 nanti.

Aku mengangkat telfon, dan mulai mendengarkan apa yang akan disampaikan. Perbincangan berdurasi 9 menit itulah akhirnya membuahkan hasil. Berupa beberapa kebutuhan dapur dan rumah tangga yang diminta untuk aku belikan saat pulang kerja.

Rumah tangga, diisi oleh suami dan istri yang saling bahu membahu menjaga rumah pernikahan. Tidak akan kuat jika hanya satu orang yang menjaga. Sebagai seorang ayah, belanja kebutuhan rumah tangga juga bagian dari tanggung jawab.

Istilah ibu rumah tangga sudah sering terdengar, namun bapak rumah tangga pasti terdengar asing. Bapak rumah bukan berarti mengurusi urusan rumah tangga. Namun menjaga rumah tangga tetap seimbang dengan segala harmonisasinya, termasuk meringankan beban istri untuk berbelanja kebutuhan rumah dan dapur.

Setelah istirahat siang dan tentu saja Sholat dhuhur, aktivitas kembali ke meja kantor plus perangkat komputernya. Hingga sore hari, sholat ashar dan pulang. Namun aktivitas berlanjut ke pasar dengan "titipan" istri yang harus dipenuhi.

Pasar rakyat Krueng Sabee, Calang

Belanja kebutuhan dapur

Dengan hiruk pikuk pasar, belanja dan menawar jadi aktivitas wajib. Setelah semua kebutuhan terbeli, rute selanjutnya langsung menuju rumah dan tiba pukul 18.13.

Menu sehat sayuran

Terlalu terlambat untuk bisa kekebun, yang biasanya ku lakukan selepas pulang kerja dari kantor. Hal ini karena pukul 18.48 sudah jadwal sholat Maghrib. Sayang jika dilewatkan untuk berjamaah dimesjid.

Begitupun sholat isya, berjamaah bisa membersihkan jiwa. Sholat isya dan rangkaian doa selesai sholat berakhir dipukul 20.34 namun aku tak beranjak pulang. Ada obrolan bapak-bapak yang nikmat untuk disimak.

Tak terasa obrolan pelepas lelah ala laki-laki berumahtangga itu cukup lama hingga pukul 22.00 belum juga usai. Namun setengah jam kemudian mataku terasa agak berat. Jadi akupun undur diri dari obrolan itu.

Sekembalinya aku kerumah, keluarga kecilku sudah terlelap aku pun ikut berbaring bersebelahan dengan keluarga kecilku. Sebelum mataku pejamkan, terlihat jam didinding menunjukkan pukul 22.56. dan kemudian akupun menuju alam bawah sadar.

Salam hangat,
@misbah95

CC
@anroja
@radjasalman
@nazarul
@mirzamg
@el-nailul