The Diary Game (9 September, 2021) Aktivitas Harian yang Aku Syukuri

Subuh, 10 menit sebelum azan para Harris mengetuk semua pintu bilik untuk membangunkan semua orang supaya bisa melaksanakan sholat subuh berjamaah, semua santri harus bangun untuk berjamaah karena bila ada santri yang ketahuan bolos akan dikenakan denda. Suasana seperti itu sudah menjadi hal biasa di pesantren pada umumnya kecuali pada hari-hari libur (pulang kampung).

Karena suara ketukan pintu sampai terdengar kedalam bilik saya, saya juga bangun untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah di mushalla, karena pesantren kami tidak ada mesjid dalam komplek pesantren. Itulah kegiatan saya saat pertama bangun dari tidur.

Setelah selesai Sholat berjamaah beserta wirid dan zikir seperti biasanya, saya kembali masuk kedalam bilik. Saya tidak melanjutkan tidur lagi, karena harus belajar beberapa mata pelajaran pesantren untuk mengajar pada waktu Dhuha.

Bilik tempat saya belajar

Pagi, jam 09:00 WIB, lonceng telah berbunyi itu pertanda bahwa semua santri harus berada diatas balai menurut kelas masing-masing, saya pun berangkat untuk mengajar dikelas 4 yang berada tidak jauh dari bilik saya. Ini sudah menjadi kegiatan sehari-hari saya mengajar 2 sampai 3 pelajaran sampai kelas selesai pukul 11:00 WIB kecuali hari Jum'at, karena pesantren kami meliburkan belajar pada hari Jum'at bukan hari Minggu.

Setelah selesai mengajar saya kembali kedalam bilik, untuk istirahat sampai azan Dhuhur dan seperti biasanya sholat berjamaah di mushalla.

Siang, jam 14:00 WIB semua santri wajib mengikuti pelajaran pada jam tersebut hingga sholat asar, karena saya tidak mempunyai jadwal mengajar pada waktu siang, saya bebas melakukan aktivitas lain yang tidak menyangkut dengan mengajar. Pukul 14:45 WIB saya diajak oleh beberapa teman saya untuk minum kopi disalah satu caffe di matang glumpang dua.

Jam sudah menunjukkan pukul 16:40 WIB, kopi pun sudah habis kami akhirnya sepakat untuk memanggil pelayan supaya membawakan bill pesanan kami, setelah patungan untuk pembayaran kami akhirnya pulang ke pesantren dengan motor masing-masing, jarak antara caffe dan pesantren kami sekitar 13 km.
Setelah sampai di pesantren, saya langsung masuk kedalam bilik, karena sudah hampir jam 5 sholat jamaah asar pun sudah lewat, saya harus sholat asar secara Munfarid (tidak berjamaah) dalam bilik saya.

Karena pesantren memberlakukan libur pada Jum'at, maka libur dihitung sejak malam Jum'at. Karena malam Jum'at para santri libur belajar, para santri biasanya pada Kamis sore malakukan kegiatan olahraga, biasanya bermain badminton.

Lonceng lagi-lagi berbunyi pada pukul 6, pertanda bahwa semua santri diwajibkan untuk mengikuti bacaan Yasin berjamaah yang akan dimulai 20 menit lagi, saya masih duduk dibalai tamu tempat saya menonton para santri yang sedang bermain badminton dengan harapan datang seseorang yang bisa diajak ngobrol sambil menghisap rokok. Lalu datang salah satu dewan guru yang mengatur tentang pendidikan di pesantren kami dan kami berbincang-bincang tentang perkembangan para santri hingga azan magrib terdengar.

Setelah sholat Maghrib dan Isya, saya mengakhiri aktivitas saya pada hari ini dengan menonton film di Netflix.

Begitu lah aktivitas saya pada hari ini walaupun hampir sama seperti hari-hari yang lain, tetapi saya sangat mensyukuri nya.[]

WASSALAM...