1. Identifikasi Kontrak:
- Kategori:
- Mulailah dengan mengkategorikan semua kontrak pemerintah. Ini dapat didasarkan pada nilai (misalnya, kontrak di atas ambang batas tertentu), sektor (misalnya, perawatan kesehatan, infrastruktur), atau urgensi (misalnya, kontrak darurat).
- Prioritaskan kategori dengan potensi korupsi tertinggi atau kategori yang transparansinya paling penting.
- Penilaian Risiko:
- Lakukan penilaian risiko menyeluruh untuk setiap kategori. Pertimbangkan faktor-faktor seperti:
- Insiden korupsi historis
- Kompleksitas proses pengadaan
- Potensi penipuan atau kolusi
- Kepentingan publik dan pengawasan
- Lakukan penilaian risiko menyeluruh untuk setiap kategori. Pertimbangkan faktor-faktor seperti:
- Pemilihan Program Percontohan:
- Pilih beberapa kategori kontrak untuk program percontohan awal. Mulailah dengan cakupan yang kecil dan dapat dikelola untuk menguji sistem dan menyempurnakan proses sebelum memperluasnya.
2. Identifikasi Peserta:
- Peserta Inti:
- Badan Pemerintah: Semua departemen yang terlibat dalam proses pengadaan (misalnya, departemen pengadaan, departemen hukum, departemen keuangan).
- Kontraktor: Semua kontraktor potensial dan yang telah mendapatkan kontrak yang berpartisipasi dalam kontrak yang dipilih.
- Auditor: Auditor internal dan eksternal yang bertanggung jawab untuk meninjau kinerja dan kepatuhan kontrak.
- Peserta Pendukung:
- Warga Negara: Memungkinkan akses terbatas bagi warga negara untuk melihat informasi kontrak, yang mendorong pengawasan publik. Ini dapat mencakup:
- Akses ke detail kontrak dasar (misalnya, nama kontraktor, nilai kontrak, durasi kontrak)
- Akses ke tonggak pembayaran dan laporan kemajuan
- Kemampuan untuk menyampaikan masalah atau keluhan
- Profesional Hukum: Penasihat hukum untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang relevan.
- Penyedia Teknologi: Perusahaan yang menyediakan teknologi blockchain, layanan integrasi, dan dukungan berkelanjutan.
- Warga Negara: Memungkinkan akses terbatas bagi warga negara untuk melihat informasi kontrak, yang mendorong pengawasan publik. Ini dapat mencakup:
Pertimbangan Utama:
- Sensitivitas Data: Pertimbangkan dengan cermat tingkat akses yang diberikan kepada peserta yang berbeda. Seimbangkan transparansi dengan kebutuhan untuk melindungi informasi komersial atau pribadi yang sensitif.
- Komunikasi dan Pelatihan: Kembangkan saluran komunikasi yang jelas dan berikan pelatihan yang komprehensif kepada semua peserta tentang sistem blockchain dan peran mereka di dalamnya.
- Keterlibatan Pemangku Kepentingan: Libatkan semua pemangku kepentingan utama (pejabat pemerintah, kontraktor, warga negara) dalam proses pengambilan keputusan. Masukan mereka sangat penting untuk keberhasilan implementasi dan adopsi sistem.
Dengan mendefinisikan ruang lingkup dan mengidentifikasi peserta secara cermat, kita meletakkan dasar untuk buku besar kontrak pemerintah berbasis blockchain yang kuat dan efektif. Proses ini harus berulang dan dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan pengalaman pemerintah dan pemangku kepentingannya yang terus berkembang.
Mpu Gandring ingin memberantas korupsi di Indonesia dengan teknologi blockchain! Anda ingin mendukung?
- Follow akun Mpu.
- Upvote dan resteem postingan Mpu.
- Share di Instagram, Facebook, X/Twitter dll.
- Biar pemerintah mendengar dan menerapkannya.
Proyek Percontohan |
---|
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit