1. Desain Struktur Data
Struktur Data Produk:
- productId: Pengidentifikasi unik untuk produk.
- productName: Nama produk.
- origin: Lokasi pertanian tempat produk diproduksi.
- quantity: Jumlah produk.
- sensorData: Objek JSON yang berisi data sensor (misalnya, suhu, kelembapan).
- ownershipHistory: Daftar transfer kepemilikan, termasuk stempel waktu, pemilik sebelumnya, dan pemilik baru.
- blockchainHash: Hash dari catatan blockchain produk.
Pertimbangan Lain:
- Siklus Hidup Produk: Pertimbangkan untuk melacak tahapan siklus hidup produk (misalnya, produksi, pemanenan, transportasi, penyimpanan).
- Kontrol Kualitas: Sertakan titik data yang terkait dengan pemeriksaan dan sertifikasi kualitas.
- Ketertelusuran: Pastikan bahwa struktur data memungkinkan pelacakan yang mudah atas perjalanan produk dari pertanian ke toko kelontong.
2. Pengembangan Aplikasi Seluler
Fitur Utama:
- Pendaftaran Produk: Memungkinkan petani membuat catatan produk baru di blockchain.
- Entri Data: Menyediakan antarmuka yang mudah digunakan bagi petani untuk memasukkan detail produk, data sensor, dan transfer kepemilikan.
- Pemindaian Kode Batang: Mengintegrasikan pemindai kode batang untuk menghubungkan produk fisik ke catatan digital mereka.
- Interaksi Blockchain: Memanfaatkan API platform blockchain yang dipilih untuk berinteraksi dengan jaringan blockchain.
- Visualisasi Data: Menawarkan visualisasi untuk membantu petani melacak pergerakan produk, memantau kualitas, dan mengidentifikasi potensi masalah.
Stack Teknologi:
- Frontend: React Native, Flutter, atau kerangka kerja lintas platform serupa untuk pengembangan aplikasi seluler.
- Backend: Node.js, Python, atau bahasa sisi server lain untuk menangani interaksi blockchain dan penyimpanan data.
- API Blockchain: Menggunakan API yang disediakan oleh platform blockchain yang dipilih (misalnya, Ethereum, Hyperledger Fabric).
- Basis Data: Pertimbangkan untuk menggunakan basis data NoSQL seperti MongoDB untuk penyimpanan data yang fleksibel.
3. Integrasi Pemindaian Kode Batang
Jenis Kode Batang:
- Kode QR: Kode batang dua dimensi yang dapat menyimpan lebih banyak informasi.
- Kode UPC: Kode Produk Universal yang umum digunakan dalam ritel.
Metode Integrasi:
- Pemindai Kode Batang Asli: Memanfaatkan kemampuan pemindaian kode batang bawaan perangkat.
- Perpustakaan Pihak Ketiga: Gunakan pustaka seperti ZXing atau Pemindai Kode Batang untuk dukungan lintas platform.
Menghubungkan ke Catatan Blockchain:
- Hashing: Hasilkan hash dari kode batang produk dan simpan dalam catatan blockchain.
- Pencocokan: Saat kode batang dipindai, bandingkan hash dengan catatan blockchain untuk menemukan produk yang cocok.
Pertimbangan Tambahan
- Keamanan: Terapkan langkah-langkah keamanan yang kuat untuk melindungi data sensitif dan mencegah akses yang tidak sah.
- Pengalaman Pengguna: Rancang antarmuka yang ramah pengguna dan mudah digunakan oleh petani.
- Skalabilitas: Pastikan sistem dapat menangani sejumlah besar produk dan transaksi.
- Interoperabilitas: Pertimbangkan untuk mengintegrasikan dengan sistem lain (misalnya, perangkat lunak manajemen rantai pasokan, peraturan pemerintah).
- Pengujian: Uji sistem secara menyeluruh untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah apa pun sebelum penerapan.
Dengan mengikuti panduan ini, kita dapat mengembangkan sistem manajemen rantai pasokan berbasis blockchain yang meningkatkan transparansi, mengurangi korupsi, dan meningkatkan efisiensi rantai pasokan secara keseluruhan.
Mpu Gandring ingin memberantas korupsi di Indonesia dengan teknologi blockchain! Anda ingin mendukung?
- Follow akun Mpu.
- Upvote dan resteem postingan Mpu.
- Share di Instagram, Facebook, X/Twitter dll.
- Biar pemerintah mendengar dan menerapkannya.
Proyek Percontohan |
---|
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit