Di Mana Kita Ngopi? Di Abu Dhabi-lah...

in hive-103393 •  11 days ago 

Apakabar steemian?

20250218_203349.jpg

ADA yang berbeda dengan kegiatan saya beberapa hari lalu. Selasa (18/2/2025) lalu saya seperti biasa menghabiskan waktu bekerja sambi mengopi. Kali ini saya menetapkan pilihan ke Nyak Mad Kupi. Saya tiba sesudah waktu Ashar. Kali ini tidak begitu ramai pengunjungnya. Tapi, kondisi warung tetap meriah dengan suara-suara gamers. Mereka asyik main game yang sekali-kali disertai bahasa kebun binatang.

Belum masuk, tiba-tiba di belakang saya sudah berdiri Syukri. Dia kenalan lama. Kerjanya juga di media. Tapi, dia lebih ke di belakang layar. Dulunya dia pakar bidang desain atau layout. Kini, dia memilih memahirkan diri pada desain grafis website.

20250218_175007 (1).jpg

Syukri, teman lama yang kini menjadi webmaster freelance

Dia sedang membangun brand sendiri. Sayangnya tak bisa duduk lama. Dia akhirnya harus pindah lokasi. Sebab, ada rekannya yang menelpon, ingin bicara tentang kerjaan. Akhirnya saya tinggal sendiri. Selepas magrib, sebuah pesan dari orang yang ditunggu-tunggu masuk.

"Kita jumpa di Abu Dhabi saja. Selepas Insya pukul 8.30 Wib." Pesan ini dikirim Lukman Age. Dia mantan aktivis Aceh yang kini menjadi salah seorang Direktur di PT Pembangunan Aceh. Singkatnya PT PEMA. Perusahaan ini merupakan perusahaan daerah. Perseroda. Kami sudah cukup lama berteman.

Saling kenal, baik sebagai nara sumber atau hal-hal lain di luar kegiatan liputan. Lukman Age ini cukup slow orangnya. Dia juga pernah mengelola sebuah travel. Sepertinya, sampai sekarang Lamuri Travel masih aktif. Barangkali dikelola anak buahnya.

20250218_202422.jpg

20250218_202450.jpg

Karena waktu sudah menunjukkan pukul 8.20 Wib, saya segera pamit. Membayar harga minuman dan makanan. Lalu melanjutkan perjalanan ke Abu Dhabi.

Saya memang belum pernah ngopi ke sini. Barangkali selama ini, cuma lewat saja. Itu pun belum tentu ada lewat seminggu sekali.

Sebab, Abu Dhabi ini jauh dari wilayah aktivitas saya. Makanya menjadi jarang ke sana. Namun, untuk mencari lokasinya gampang. Tidak sesulit mencari bulu mata dalam tepung. Abu Dhabi ini ada di Peuniti, Kecamatan Baiturrahman. Persisnya depan Taman Makam Pahlawan.

20250218_203342.jpg

Saya tiba di sana. Lewat tiga menit dari janji. Saya menyenter ke segala sisi. Semua kursi dan pondok saya tongkrongi. Belum terlihat Lukman Age. Seorang aktivis senior. Lalu, saya memilih membuang pantan di tengah-tengah warung kopi yang asri ini. Duduk di sini berharap, kalau dia masuk langsung bertemu mata.

Ternyata benar. Tak lewat dua menit. Dia masuk dari sisi kiri. Masih dengan kacamata khasnya lengket di tempatnya. Tubuhnya jauh lebih berisi dari beberapa tahun lalu. Rambutnya sudah mulai keperakan. Lalu kami pun sedikit bernostalgia dan mengulang memori lama.

Saya pun paling banyak bicara. Bicara apa saja, selama bicara itu dilarang pemerintah. Kami pun terlibat perbincangan lebat. Tapi bukan diskusi atau berdebat. Semua mengalir, sesuai dengan harapan. Dia bilang, dirinya tidak bisa bertemu pada sore hari. Sebab, ada rapat mendadak.

20250218_212956.jpg

Makanya, dia meminta bertemu selepas Isya. Lokasi ini tak begitu jauh dari rumahnya. Saya bisa maklumi. Biar lebih cepat. Kendati saya harus jauh melangkah, tapi itu hal biasa. Terkadang, besok orang lain yang akan menghadapi situasi yang sama. Saya pun menikmati pertemuan ini.

Saya pun mengutarakan semua maksud dan tujuan mengajaknya bertemu. Setelah mendapat pencerahan, kami berpisah. Sebab, dia sudah sangat lelah. Selepas dari pagi sampai sore super sibuk di perusahaan. Padahal, mulut saya masih ada ribuan kalimat belum tuntas keluar.

Karena kondisi dia sudah tidak memungkinkan, akhirnya perjumpaan ini kami akhir. Tak lama kemudian, sebuah pesan masuk. "Di mana kita ngopi..," tanya seorang sobat lain. Jawaban saya pun pasti tak mengagetkan dia. "Saya sedang di Abu Dhabi..."

Memang, Abu Dhabi ini tidak perlu bayar tiket pesawat. Tidak perlu melintasi angkasa raya. Sebab, Abu Dhabi ini bukan ibu kota Uni Emirat Arab (UEA). Tapi Abu Dhabi Warkop. Begitulah...



10 % payout to @steem.amal



Thanks for being with me and reading my post patiently


Introduce myself

Salam @Munaa


*****

divider-36066.png

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!