Meugang Bersama Anak Yatim dan Fakir Miskin

in hive-103393 •  yesterday 

20250227_084523.jpg

MOMENT meugang selalu bikin tegang. Barangkali itu dialami oleh sebagian orang. Seperti ada aturan tak terlulis. Bahwa, setiap hari meugang, ada sebongkah daging yang harus dibawa pulang. Oleh seorang kepala rumah tangga, atau pria dewasa. Untuk keluarganya. Lalu, apa ini menjadi "beban berat" tradisi?

Lalu bagaimana dengan mereka para fakir miskin. Anak yatim piatu. Sejujurnya, tradisi ini sangat mulia. Bila orang kaya sadar bahwa dalam lipatan kekayaannya ada jatah fakir miskin dan anak yatim. Maka, semua orang-orang yang di berada di bawah garis kemiskinan, tak perlu was-was.

Sejatinya, setiap meugang mereka bisa tenang. Sebab, ada orang kaya yang memenuhi kewajibannya. Menyisihkan secuil hartanya tak akan membuat mereka kekurangan banyak assetnya. Nyatanya, ada juga elemen-elemen yang menaruh peduli. Pada hari penting ini, masih ada yang tergerak hatinya. Untuk berbagi.

BUka.jpeg20250227_103850.jpg

Tradisi berbagi ini dilakoni Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam alias KWPSI. Sumber dananya dari donatur dan patungan (Aceh: meuripee), para simpatisan dan anggota. Selebihnya di bagi untuk fakir miskin dan anak yatim. Semua sepakat dan tidak ada yang teriak tidak setuju. Karena itu, acara pun berjalan dengan semestianya.

20250227_090652.jpg

Yang tak kalah syahdunya tentu saja, sisi lain dari kegiatan ini adalah, silaturrahmi. Tradisi lembaga ini yang sudah rutin dilakukan dengan pajoh kuah beulangong. Lalu diliput juga oleh televisi. Serius.

Para anggota yang datang, silih berganti mengambil peran di dapur kehidupan. Meski cuma sekali saja pegang centong kayu alias aweuek. Itu sudah cukup. Selebihnya, koki selalu berganti-ganti.

20250227_084251.jpg20250227_084304.jpg

Ketika kelar semua urusan kedapuran, maka selanjutnya makan siang bersama. Sebelum itu, ada sesi berbagi dengan warga kurang mampu dan anak-anak yatim plus fakir miskin. Ada yang menyumbang kain sarung, ada paket sembako. Ada juga yang menyumbang kurma. Tentu saja, mereka akan dengan riang gembira menerimanya.

Kami hanya sebagai penyalur saja. Meneruskan amanah mereka yang menyisihkan secuil harga. Berbagi bersama di hari meugang. Yang menjadi hari sakral. Tapi, tak sampai "sakaratul maut". Tentu masih ada orang-orang berhati mulia. Berbagi bersama. Senyum bersama.

Aneuk Yatim.jpegMeugang.jpeg

Pada dasarnya langkah ini mulai. Tinggal saja bagimana kita menyikapinya. Tentu akan menarik jika kita terus berbagi. Mengakhiri postingan ini, seketika saya teringat bunyi sebuah kalimat yang menjadi jargon radio Katalina Rasisonia, Sigli. "Terserah anda mau bilang apa tentang kita..."



10 % payout to @steem.amal



Thanks for being with me and reading my post patiently


Introduce myself

Salam @Munaa


*****

divider-36066.png

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Thank you for sharing on steem! I'm witness fuli, and I've given you a free upvote. If you'd like to support me, please consider voting at https://steemitwallet.com/~witnesses 🌟

Thank you..

Berbagi adalah cara terbaik untuk menumbuhkan keperdulian terhadap sesama manusia. Apalagi tujuan ini begitu indah, salah satunya bersilaturahmi dengan sesama manusia. Semoga, kegiatan ini terus berlanjut dan memberikan keberkahan hidup🤲✨

Terima kasih sudah singgah dipostingan ini dan meninggalkan komentar yang baik

IMG_0007.jpeg

Cured by @damithudaya

Thank you for your support @damithudaya