Apakabar Semuanya
Suasana Rapat Kerja Provinsi KONI Aceh 2025

PADA Sabtu dan Minggu (21-22 Februari 2025) kemarin, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh menggelar Rapat Kerja Provinsi alias Raker tahun 2025. Raker ini diikuti pengurus KONI daerah, 23 Kabupaten dan Kota di Provinsi Aceh. Selain itu, ada 67 Pengurus Provinsi (Pengprov) Cabang Olahraga.
Rakor ini mengevaluasi kerja KONI tahun 2024 lalu dan membahas program kegiatan untuk tahun mendatang. Apalagi, tahun ini akan ada Pra-Kualifikasi dan Pekan Olahraga Aceh (PORA) di Aceh Jaya tahun 2026. Diharapkan, dari sana nanti akan lahir atlet-atlet potensial yang mampu mengharumkan nama Aceh di kancah nasional dan Internasional.
Kegiatan ini berlangsung dua hari. Hari Sabtu malam, dimulai dengan pembukaan yang dilakukan oleh Pelaksana tugas (plt) Sekda Aceh Alhudri. Ia menggantikan posisi Gubernur Aceh H Muzakir Manaf yang sedang menjalani retreat bersama kepala daerah se Indonesia di Akademi Militer (Akmil) Magelang.
Dalam pidatonya, Gubernur Aceh melalui bibir Alhudri memuji kinerja KONI Aceh yang sukses tampil Pekan Olahraga Nasional (POB) XXI Aceh-Sumut 2024. Saat itu Aceh menjadi tuan rumah. Hasilnya, tanah Rencong sukses masuk 10 besar nasional dengan bertengger di peringkat enam nasional.
Padahal, target awal adalah masuk posisi 10 besar. Atau paling banter posisi tujuh secara nasional. Namun siapa sangka, ternyata prestasi atlet sangat luar biasa. Alhudri mengakui, kesuksesan itu tak lain karena pembinaan yang baik dan berjalan di relnya. Sesuai dengan keinginaan KONI dan pengprov.
![]() | ![]() |
---|
Pada hari kedua, Minggunya, saya masuk agak terlambat. Sudah pukul 10.30 Wib. Masih pembahasan tentang persiapan tuan rumah Aceh Jaya sebagai host PORA tahun 2026. Di Calang, hanya akan dipertandingkan 29 cabang olahraga. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan yang ada di Pidie pada tahun 2022 lalu.
Hal ini masih ada korelasinya dengan PON XXII di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTB-NTT) pada tahun 2028 mendatang. Di sana, hanya akan dipertandingkan 40 cabang olahraga saja. Jika Cabor ini tidak bertambah, maka tuan rumah PON 2024, Aceh-Sumut akan mencatat sejarah, sebagai tuan rumah yang paling banyak menggelar cabor di PON.
Semua utusan dari KONI daerah atau Pengprov kontan melakukan protes terhadap hal tersebut. Namun, karena sudah menjadi ketentuan dari tuan rumah, dan juga minimnya dana, sehingga, banyak pelaku olahraga yang kecewa. Ya, kecewa cabornya tidak dipertandingan. Meski alot, Raker ini tetap berlangsung tertib serta dalam kondisi yang adem ayem saja.
10 % payout to @steem.amal
Introduce myself
Salam @Munaa
*****

Congratulations! This post has been voted through steemcurator09 We support quality posts, good comments anywhere and any tags.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit