Assalamualaikum... |
---|
Edited by Canva
PUNCAK kegiatan di Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya, Banda Aceh adalah final cabang sepak bola putra Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut. Partai puncak mempertemukan, Jabat Barat versus Jawa Timur. Ini menarik, dua laga kutub sepak bola di Indonesia. Pertandingan ini mendapat atensi dari ribuan pendukungnya.
Karena itu, sejak pagi usai beberapa kegiatan, saya melanjutkan fokus ke sejumlah venue untuk mempersiapkan diri pada partai puncak sepak bola. Sebab, butuh atensi besar. Mengingat akan tingginya atmosfer permainan, maka saya dan juga penonton lain harus lebih cepat seperti biasanya.
Suasana Stadion Harapan Bangsa jelang final Sepak Bola PON XXI |
---|
Dalam momen itu, saya bertemu dengan Syarif. Seorang senior yang mengurusi pertandingan, khususnya di sepak bola. Dalam bahasa terkini dia adalah adalah Match Commissioner alias (Matchcom). Jadi tidaknya pertandingan sangat ditentukan oleh yang bersangkutan.
Bapak Syarif, adalah salah satu dari belasan Matchcom lain yang bertugas di cabor sepak bola PON XXI Aceh-Sumut. Saya sudah sering bertegus sapa dengan dia sejak 2018. Saat itu saya Media Officer (MO) Aceh United. Klub sepak bola Liga 2 dari Aceh yang berkompetisi di Liga Indonesia.
Ini saat usai pertandingan perebutan peringkat ketiga. Pertandingan ini mempertemukan tuan rumah Aceh menghadapi Kalimantan Selatan. Laga ini berlangsung seru dan sengit. Aceh yang tampil di depan pendukung sendiri sudah pasti mengincar kemenangan. Medali perunggu menjadi kepingan terakhir di cabor sepak bola yang harus direbut oleh kedua kubu.
Karena itu, Aceh mau tidak mau harus bekerja keras untuk menjaga marwah agar kepingan terakhir itu tetap tinggal di tanah Rencong. Karena itu, medali perunggu sepak bola menjadi harga mati. Hasilnya, memang sesuai harapan. Tapi tidak mudah didapat. Karena berjuang keras dan berat.
Meski diakhir menang 2-1, tapi publik Aceh harus support jantung. Pasalnya, setelah unggul lebih dulu 1-0. Kalsel sempat membalas menjadi 1-1. Bahkan, Kalsel tidak menyerah dengan mudah. Mereka juga berrjuang dengan ketat. Akhirnya gol kemenangan tercipta untuk membuat Aceh mengunci kemenangan 2-1.
Perunggu cabor sepak bola sudah cukup untuk mengjadi pelipur lara kontingen tuan rumah, walau ini sebenarnya turun prestasinya dibandingkan saat tampil di Papua dengan kepingan perak. Emasnya menjadi milik Jawa Timur dan perak untuk Jawa Barat.
Ada yang anomali di sini. Saat di PON XX Papua, Aceh meraih perak di bawah racikan Fakhri Husaini. Kini, emas diraih oleh Jatim yang dilatih orang yang sama. Dialah Fakhri Husaini. Secara pribadi sebagai pelatih, Fakhri Husaini menjadi pelatih sukses yang bisa meraih medali berbeda di dua tim berbeda.
Terima kasih sudah membaca postingan saya.
*****
*****
20/9/2024
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit