Assalamualaikum...

_{Edited by Canva}

USAI tertunda karena 'insiden' mati listrik, keesokannya saya melanjutkan agenda yang tertunda. Pukul sembilan pagi saya baru berangkat dari rumah. Sasarannya langsung ke kawasan jalan Abu Lam U, Banda Aceh. Tepatnya kawasan Taman Bustanussalatin.

Ada banyak hal yang harus dituntaskan. Lalu saya menuju ke ruang biasa saya mampir. Kebetulan Kepala bidang hukum DPRK sedang ada tamu. Saya menjumpai bawahannya yang biasa berurusan dengan saya. Halid namanya. Saat saya masuk, Halid sedang serius dengan pekerjaannya.

Sekitar satu jam 45 menitan saya di sini. Setelah itu, langsung bergerak. Singgah sejenak di ATM komplek Mawardy Nurdin. Lalu menuju mencari sedikit asupan siang. Tapi sayangnya, sepanjang jalan tak ada yang cocok di mata. Akhirnya tak terasa sudah di kawasan Lamprit.

Targetnya di Capella untuk ganti oli kereta, Bank Aceh Syariah dan BSI. Semua kawasan ini masih satu jalur. Sebelumnya saya singgah di Capella lebih dulu. Usai ganti oli, baru kemudian saya ke Bank Aceh. Hanya berjarak belasan meter saja. Jam sudah menunjuk pukul 12.36 Wib saat itu.

Usai transaksi di Bank Aceh, saya jalan kaki ke tempat beberapa steemian Banda Aceh yang aktif menulis. Mereka ada Unul @khsnlkhtmah dan Fara @faratasia92serta @nurlayly. Rencana awal singgah ke BSI yang bersisian dengan ketiga Steemian kece itu. Saya berniat mampir sejenak, untuk say hello saja.

Nyatanya, meja yang biasa mereka tempat kosong. Saya pun balik kanan. Lalu menyebrang pembatas dan segera ke kasir BSI. Selesai urusan balik lagi ke Bank Aceh, mengambil kereta yang saya parkir di sana. Sebelum bersiap-siap pulang gawai menjerit.

Setelah bicara sejenak, lalu saya berangkat pulang. Sebelum itu, saya foto kantor KPP Pratama Banda Aceh yang berada persis depan deretan pertokoan yang sudah saya singgahi. Tiba di rumah, saya shalat Zuhur. Setelah itu berangkat lagi, mengantar Ghazi les di Beurawe.

Setelah itu, saya segera ke kantor di Peunayong. Untuk waktu satu jam sembari selesai les. Perut terasa sudah keroncongan, saya mencari sepiring nutrisi dan karbohidrat di warung terdekat. Selesai itu, balik ke kantor lagi; Waspada. Bersenda ria dengan senior di sana.

Baru kemudian, saya pamit saat jam sudah menjelang pukul tiga sore. Sepanjang jalan, ada banyak yang menarik perhatian. Mulai jalan yang sedikit lengang. Sampai ke baliho promosi para kandidat walikota dan gubernur. Semuanya jadi tontonan harian dalam dua bulan terakhir.

Setelah itu, saya segera bersama Ghazi menuju ke Plaza Aceh. Kalin ini bukan ke matahari, tapi D.I.Y. Mereka pensil, kerok, pembatas buku dan payung. Setelah tengah jam di sini, kami berencana pulang. Saat ke luar menengok ke langit. Cuaca sudah mendung. Saya pun segera tancap gas.

Ghazi minta minum atau makana. Lalu sepakat ke Morden Cafe. Kami pun memilih Moorden yang di Pango. Biar dekat dengan rumah. Sebelum tiba di Moorden, rintik hujan sudah makin berat. Kami pun hampir basah kuyub begitu kaki menyentuh selasar cafe.

Sembari menikmati minuman favorit, saya pun kerja seperti biasa. Baru pukul lima sore lewat tunaikan shalat. Hujan di luar belum begitu lebat. Tapi, cukup membuat kuyup bila lama-lama ditimpa air langit. Hujan belum ada tanda-tanda berhenti. Ghazi sudah tak nyaman lagi.

Sebelum jam enam, kami pulang. Baru separoh perjalanan, hujan turun lagi. Kami berhenti. Pakai baju hujan. Lalu tancap gas dengan selamat tiba di rumah. Tidak basah. Alhamdulillah. Saya beristirahat sejenak, sebelum melanjutkan kerja seperti biasa hingga malam tiba.

Terima kasih sudah membaca postingan saya.

*****

10 % payout to @steem.amal

---

Thanks to Steemian friends and the Steemit Team who always support me. I really appreciate it.

*****

Achievement-1

Salam @Munaa

_23/5/2024