Edited by Canva
KATANYA, kalau sudah ke Aceh Tengah tapi tidak singgah di Pantan Terong itu sungguh terlalu. Mungkin karena faktor itu sebelum pulang kami menuju ke Pantan Terong. Objek wisata di atas awan yang cocok menengok Kota Takengon dengan jelas.
Destinasi ini menjadi favorit banyak wisatawan lokal dan domestik. Pantan Terong adalah jejeran perbukitan Dataran Tinggi Gayo, Takengon. Pantan Terong masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah. Pantan Terong ada pada ketinggian lebih dari 1.350 meter di atas permukaan laut.
Ini untuk pertama kali saya berkunjung ke sini. Berada di sini persis seperti ada di atas awan. Pasalnya, kita bisa melihat secara jelas Danau Laut Tawar dan Kota Takengon. Cuaca yang sejuk itu mengingatkan saya saat mengunjungi Tangkuban Perahu di Jawa Barat pada belasan tahun lalu.
Jarak dari Kota Takengon ke Pantan Terong sekitar 7,3 km. Setidaknya butuh waktu 20-30 menit perjalanan darat. Pantan Terong ini berada di gampong Ulu Nuih, Kecamatan Bebesen. Jalan ke lokasi ini memang mendaki. Ada beberapa spot yang terkesan curam. Tapi jalan ke sana sangat mengasyikkan dengan mengelilingi lereng perbukitan.
Di samping kira atau kanan banyak kebun kopi.
Saya paling suka saat memasuki lintasan yang sudah dekat spot yang punya letter Pantang Terong. Jalan di kiri kanan dikepung ilang yang cukup tinggi. Hal ini malah membuat pemandangan makin menakjubkan.
Ketika sudah tiba di pintu masuk lokasi, cuaca dingin menyambut kami. Ada beberapa mobil pribadi yang sudah duluan datang. Biaya masuk ke lokasi cuma 5K saja. Sedangkan untuk parkir antara 5K untuk roda dua dan 10K untuk roda empat. Di sana juga ada kantin, serta toko souvenier dan mainan.
Bahkan ada yang menyewakan beberapa kostum khas Gayo dengan harga 5K - 15K. Biasanya pengunjung memakai kerawang Gayo itu untuk foto-foto di spot menarik. Dari atas ini, kita bisa melihat menatap Kota Takengon. Apalagi, jika cuara super cerah, tanpa awan, tentu akan lebih menakjubkan.
Kami tiba di sini sebelum pukul 12 siang. Sebelumnya, setelah chek out dari penginapan sekitaran pukul 10 pagi lewat, saya ke Arena Pacuan Kuda di Kecamatan Pengasin. Arena ini akan dipakai untuk gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh - Sumut yang rencananya digelar pada 8 September nanti.
Selesai di sana, baru kami meluncur pulang. Awaknya tidak ada niat naik mendaki jalan curam ke Pantan Terong. Iseng-iseng di perjalanan, kami ketuk pintu Polem Gugel. Tak tahunya, jalan ke destinasi atas awan itu sudah di depan. Maka, kami pun langsung menancapkan gas.
Setelah azan Zuhur, kami sudah ada lagi di jalan pulang. Perjalanan ke Bireuen menembuh waktu sekitaran dua jaman. Itu setelah kami mengisi energi di rumah makan Sinar Famili 31. Perjalan pulang dengan santai. Tidak diburu waktu, sehingga kami pun mampir di banyak tempat. Baru pukul setengah sembilan malam, kami tiba di rumah. Alhamdulillah.
Terima kasih sudah membaca postingan saya.
*****
*****
5/7/2024
Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
please click it!
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)
The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Click Here
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit