The Diary Game | Minggu, 1 Agustus 2021 | Menghadiri Pesta Perkawinan

Hari berganti hari, pekan dan bulan silih berganti seiring dengan bergantinya malam dan siang, seakan tak terasa waktu berjalan dengan cepat. Sekarang memasuki 1 Agustus, dimana bulan ini yang merupakan bulan yang memiliki kenangan yang teristimewa bagi bangsa Indonesia, karena di bulan ini kita merdeka dari penjajah.

Semalam saya pulang dari tempat pesta hampir jam 12 malam terus menunaikan shalat insya sehingga saya tidur jam 12 malam lebih, saat saya tidur di atas jam 12 malam saya butuh waktu yang lama agar bisa terlelap. Sehingga suara alarm terus berbunyi di pagi yang masih gelap, jam menunjukkan 5.30 seakan akan saya lagi bermimpi sehingga saya masih terlelap dalam tidur.

Saat istri membangunkan pada jam 6 pagi saya baru sadar alarm yang telah saya atur semalam tidak menjadi andalan saat jam tidurku berkurang seperti ini dan rasa ngantuk pun menyerangku dipagi hari. Saya beranjak dari tidur dan bergegas ke kamar mandi untuk berwudhuk, terus melaksanakan shalat subuh.

Saat jam 9.30 saya memenuhi undangan resepsi pernikahan orang sekampung. Saya mengghadirinya bersama kawan tetangga saya. Saat kami tiba disana langsung dipersilakan untuk sarapan pagi oleh tuan rumah. Selesai sarapan, tidak salahnya kalau membantu, karena di acara adat resepsi pernikahan yang merupakan serangkaian kegiatan yang tidak menjadi urusan pribadi dan keluarga, akan tetapi menjadi urusan masayarakat gampong di mana bertempat tinggal.

Setiap ada acara resepsi pernikahan di gampon kami para pemuda gampong membagi tugas dalam membatu tuan rumah. Dimana ada sekelompok pemuda yang membantu dalam bidang kebersihan seperti cuci piring, sekelompok dalam bidang mengambil tumpukan piring kotor untuk membawa ke tempat cucian dan sekelompok pemuda dibagian pran.

Setelah bahu membahu kami membantu demi suksesnya acara, dan akhirnya jam menunjukkan 13.30 kami segera makan siang dan kami pamit pulang ke rumah masing masing untuk menunaikan shalat duhur. Selesai shalat saya langsung istirahat sampai menjelang waktu ashar.

Selesai shalat asar, saya mengambil spanduk di tempat kawan, dimana spanduk tersebut kami minta bantu dicetak ditempat percetakan dan saya bawa pulang ke kantor keuchik. Kemudian saya bersama anak laki laki saya menuju ke tempat fotocopy untuk membeli dauble stip dan lakban untuk menempel spanduk di dinding kantor.

Diwaktu malam hari, kami aparatur gampong bekerja untuk memasang spanduk. Dimana spanduk/ banner covid 19 diberi dauble stip dan kami menempelnya di dinding. Kami melakukan pemasangan dan penempelan spanduk sampai jam 22.30 baru selesai kami kerjalan dan kami balik pulang dan beristirahat.