Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga kita senantiasa dalam keadaan sehat walafiat, sehingga bisa menikmati dan menghabiskan akhir pekan bersama keluarga tercinta aamiin.

Walaupun ini merupakan hari libur,namun menjadi ibu rumah tangga tidak akan pernah ada libur-liburnya kecuali kita sendiri yang meliburkannya. Hari ini saya berencana untuk menghadiri sebuah pesta di Matang Tunong Keude kleep. Dan seperti biasanya, sebelum waktunya berangkat saya harus menyelesaikan beberapa pekerjaan rutin. Ada yang absen hari ini yaitu mencuci piring dan baju karena sudah diselesaikan kemarin sore.

Hari ini juga merupakan hari pengantaran keponakan saya ke pondok pesantren untuk menimba ilmu dan memperdalam tentang adab-adab yang akan dipraktekkan dalam kehidupannya sehari-hari nantinya. Awalnya mereka berencana untuk mengantarnya pagi-pagi, tetapi karena ada undangan yang harus dipenuhi dan ada beberapa kebutuhan yang belum dibeli jadinya kakak saya memutuskan untuk mengantarkannya setelah asar.

Anak-anak sedang pergi ke tambak bersama ayahnya dan sepertinya mereka pun tidak menggubris akan kepergian saya. Jadi ini merupakan kesempatan yang bagus untuk langsung kerumah ibu dan menitipkan sibungsu kemudian saya langsung balik ke rumah untuk siap dan pergi ketempat undangannya.

Dalam perjalanan saya sempat khawatir, apakah saya akan sampai ke tempat undangan dengan ukuran minyak hanya satu garis atau tidak?
Dengan melihat kemungkinan yang mungkin terjadi, akhirnya saya memutuskan untuk mengisi minyak dulu di SPBU Teupin punti. Setelah mengisi minyak full saya langsung melanjutkan perjalanan ke tempat undangan perkawinan tersebut. Terlalu mahal saat ini jika harus selalu mengisi minyak dikampung,jika ada yang lebih murah kenapa harus memilih yang mahal. Dan kebetulan saja hari ini tempat undangan yang saya hadiri sejalur dengan jalan saya untuk menuju ke SPBU,jadi saya langsung mengisi disana. Dan kalau tidak kemana-mana hanya dirumah saja,mau tidak mau saya harus mengisinya di kampung juga.

Setelah mengarungi jalan pintas saya pun tiba di acara undangan tersebut. Hari mulai mendung dan saya langsung buru-buru untuk masuk ,takut kehujanan di dalam perjalanan pulang nantinya apalagi tamu pun belum terlalu banyak yang berdatangan. Ketika sedang mencicipi hidangan,gerimis pun mulai berjatuhan dan saya langsung bergegas untuk pamitan pulang.

Didalam perjalanan pulang saya melihat mobil Lintoe Baroe dan para rombongan yang terjebak di pintu masuk karena ukuran lorong yang kekecilan untuk dilalui oleh mobil-mobil. Akhirnya dengan penuh keikhlasan mereka harus berjalan kaki padahal rumah pengantin merupakan rumah paling ujung di desa itu. Perjuangan demi sang pujangga hati,semoga Allah jadikan rumah tangga mereka keluarga yang sakinah mawadah warahmah.

Saya pun tiba dirumah dan anak-anak sudah selesai dimandikan oleh sang ayah dan saya tinggal mengambil baju untuk mereka dan kemudian langsung pergi ke tempat pengajian. Setelah memakaikan baju untuk anak-anak,sang suami meminta saya untuk menghadiri sebuah undangan yang undangan tersebut merupakan jatah beliau. No debat,saya langsung menghadiri acara tersebut. Setelah duduk sebentar bersama tuan rumah saya pun langsung pamitan karena harus menemani adek untuk ke tempat pengajian. Dia tertinggal sendiri dirumah sedangkan Abang sudah mendahuluinya,jadi supaya mau ke tempat pengajian saya harus mengantarkannya.

Saya pun berangkat untuk mengantar anak kedua saya ke tempat pengajian. Tiba-tiba di dalam perjalanan ada sepupu saya yang sedang mengayuh sepeda bersama temannya. Akhirnya sang anak menyuruh saya untuk pulang dan diantaranya sampai disana saja. Saya pulang kerumah ibu dengan niat untuk menjemput sibungsu,tapi sampai disana saya memilih untuk beristirahat sejenak setelah selesai melaksanakan ibadah shalat dhuhur.

Sambil ngobrol-ngobrol ringan dengan orang tua tercinta. Kadangkala juga berbagi pengalaman ketika umur mereka masih muda-muda seperti kami sekarang ini. Dan semua itu pasti ada tanda-tanda kekuasaannya. Tak terasa azan asar berkumandang dan saya langsung bergegas untuk melaksanakan ibadah shalat asar. Sedangkan orang tua saya sedang bersiap-siap berangkat untuk mengantar keponakan saya ke pesantren. Saya tidak bisa ikutan,hanya dua anak lelaki saya saja yang ikut bersama mereka. Saya pun langsung pulang untuk menyiapkan makan malam.

Sambil memantau suasana dibelakang rumah, akhirnya pandangan saya tertuju kepada pohon tomat rupanya sudah berbunga dan insyaaAllah akan menghasilkan buah untuk beberapa Minggu kemudian. Untuk melanjutkan bercocok tanam di belakang rumah saya harus memikirkan beberapa kali karena sistem kambing di sekitar ini adalah bternang dan bukan masuk melalui pagar. Sang suami pun menghimbau supaya tidak bercocok tanam dulu dalam waktu dekat ini karena akan dilakukan perbaikan pagar demi keamanan bersama . Set DJ beberapa menit kemudian,azan magrib pun berkumandang. Terasa sepi tanpa ada suara anak-anak yang tertawa riang. Semoga cepat pulang dan semoga Allah mudahkan segala cara supaya keponakan saya bisa mendapatkan ilmu yang maksimal dan bisa dipraktekkan dalam kehidupannya sehari-hari nantinya.

Demikianlah Diary saya hari ini. Terimakasih banyak u untuk @anroja,@firyfaiz,@radasalma ,@el-nailuk,@mirzamg dan semua teman-teman yang sudah selalu setia membersamai saya sampai detik ini.

Wassalam,

#club100 ❤️

Best regard
@muthmainnah