50% hasil postingan ini saya dedikasikan untuk program steem amal

Halo everyone

Original picture by @nazarul

Semua berawal dari cerita hunting macro, atau rencana sambil minum kopi bersama teman .
Mengisi waktu Minggu lebih keren ke hutan menurutku, dari pada harus bersama ombak di laut dan bergumul diantara sefian dan selfiawati.

Dan berikut perjalanan Tim Kodok Ijo.
Tidak ada persiapan khusus, tetapi sudah memadai untuk logistik sehari penuh lah. Beras, kompor spirtus , kopi dan D El El...!!, juga
kami berangkat tidak terlalu pagi dan siang, karena sebagian teman ada yang tidak tepat waktu , mengingat jadwal tidur yang berantakan .

Original picture by @nazarul

Original picture by @nazarul

Original picture by @nazarul
Ok kami berangkat dulu,,, aku di bonceng oleh Bang jakir, Budi dan Naji , kang mus bergandengan deng Asrol. Kami memilih jalur umum untuk menuju erebor, karena jalannya juga sudah lumayan bagus sekitar 10km sebelum masuk perkebunan sawit.

Dalam perjalanan bang jakir merasa sangat senang untuk sesekali refreshing ke hutan dan sungai, karena akhir-akhir ini Sangat di sibukkan dengan pekerjaan yang membuat pening kepala. Dua motor masih berada di belakang dan akhirnya kami tiba di Sarah Mane, tinggal menuju desa terakhir dan siap berjalan kaki.

Original picture by @nazarul

Original picture by @nazarul
15 menit lagi kami berjalan menggunakan sepeda motor hingga melihat pintu air pertama dan menyebrang jembatan gantung, dan kami tiba di perkebunan jagung yang luas hingga menaruh sepeda motor di balai kecil dekat sungai.

Kami lanjutkan dengan berjalan kaki, pasukan dwarf sudah siap dengan lensbong satu seorang di tangan mereka untuk mencari target binatang kecil..Aku dan Budi berada di barisan paling belakang sembari menghisap rokok Gudang Garam dan roti tawar di tangan kanan.

Original picture by @nazarul

Oke. .kami tiba di sebuah alur kecil dan beristirahat sejenak sambil minum kopi yang telah kamu bawa dalam plastik, Aku duduk di atas bebatuan kecil yang di sampingnya banyak bunga (janda bolong) yang jadi idola ibu-ibu beberapa bulan lalu, sedangkan rekan-rekan sedang sibuk dengan foto macro.

Gimana lanjut lagi kita???...kami memutar arah untuk jalan menuju hulu sungai meski beberapa dari mereka harus mendarat dengan punggung dan ketinggalan kopi SASET di tengah jalan . Kata orang-orang banyak kodok ijo di sekitaran lembab atau pinggir sungai, jadi anak-anak bisa mengambil objek macro sesuka mereka disana, kami akan finis di sana di tepi sungai..

Original picture by @nazarul

Original picture by @nazarul

Sedikit turun kebawah , kami istirahat Disana dan mengeluarkan semua pembekalan apa yang kami bawa. Matahari sudah hampir tepat di atas kepala harus segera persiapkan makan siang kayaknya. Aku menghisap sebatang rokok lagi di bawah pohon sambil menunggu Asrol mencari kayu bakar untuk membantu kopi . Bang jakir sudah berada di tengah sungai bersama kang Mus Budi ab najie mencari ikan menggunakan jala.

Original picture by @nazarul

Original picture by @nazarul
Sebenarnya bang jakir masih amatir untuk menggunakan jala, buktinya aja saat di lempar jalanya lurus dan tidak ngembang, tapi tidak Masalah modal nekad membuat kita tidak lapar. Asrol telah kembali membawa kayu bakar dan siap aktion untuk membuat kopi,,, sedikit tiup-tiup biar api menyala...

Budi yang dulu Cover Boy versi majalah Bobo kembali terlebih dahulu untuk memasak nasi, kali ini gaya si Budi sedikit berbeda dengan baju biru mirip kepala puskesmas.. padahal dia salah satu penjelajah di era kejayaan itu, kok tiba-tiba jadi berwibawa gitu, , heran saya !!

Original picture by @nazarul

Original picture by @nazarul

Bang jakir akhirnya membawa ikan hasil tangkapan dengan skill yang di dapat dari alam, lumayan banyaklah dari pada tidak ada. Sekarang ready untuk masak bersama, katanya Budi memiliki skill dalam masak-memasak dari hasil bukti gaya megang centong..

Kompor spiritus sudah menyala, masak ikan urusan kang Mus dan bang jakir. Sekarang saatnya makan siang dulu meski sudah jam dua lewat. Asrol Duduk dengan pandangan yang kosong sambil makan, entah apa yang dipikirkan?? , bisa jadi kasus asmaranya belum usai dengan gadis penjahit jelbab, buktinya dia menyalakan lagu slow rock yang menambah penderitaan batinnya.. Semoga tuhan melancarkan urusan mu Asrol, berdoalah....

Urusan makan siang sudah selesai, semua terlihat aneh dengan mata saya tidak berdaya karena kenyang. Aku bersandar pada dinding batu sambil melihat beberapa gambar yang ku ambil, ya . . lumayan Bagus lah untuk bahan story hari ini, apa lagi sudah lama tidak menulis tentang hal beginian.

Original picture by @nazarul

Original picture by @nazarul

Suara Woiii terdengar dari jauh, Berarti sudah siap untuk hunting photo macro. Macam-macam gaya aku lihat disana, ada yang jongkok , tiarap dan tidur nyamping mengambil objek macro , kecuali bang jakir dan Budi kerena menaruh ransel di perut mereka..

Aku terlebih dahulu turun ke tempat kami manaruh pembekalan untuk minum air sungai. Sambil menunggu mereka kembali aku memasak air lagi untuk kopi sore selanjutnya.
Waktu sudah sore ketika mereka kembali, langit juga sudah murung hitam tebal di belakang gunung. Sambil minum kopi kami menyiapkan semua barang untuk pulang walaupun hujan sudah mulai turun.

Original picture by @nazarul

Original picture by @nazarul

Sedikit harus memutar pikiran untuk mencari jalan pintas menuju tempat sepeda motor yang kami parkir, kalau mangambil jalan utama akan memakan waktu kurang lebih satu jam lagi, setidaknya bisa menghemat sekitar 15 menit mencapai ujung jalan.

Sekarang tiba, dan kami siap berangkat pulang melalui jalur hutan Ulim.

Baiklah gayesss kami pulang dulu oke hampir malam ...siyaaaaaaa😀😀😀

Original picture by @nazarul

---

📷 Picture	smartphone
Model	Vivo
Tipe	Android
Oringinal Picture	@nazarul
Location	Aceh