Sambung part kemarin nih, masih dengan kegiatan SJYC 2019 lalu. Jadi di hari pertama tersebut, setelah acara pembukaan dan siapnya sekitaran jam 11.00 WIB, kami diarahkan untuk mengganti baju batik yang sebelumnya kami kenakan untuk acara pembukaan. Setelah mengganti dengan baju bebas, kami kembali ke TPA.

Ternyata untuk berkenalan lebih dekat dengan teman-teman SJYC dan para mentor, kami disuruh buat Train Of Life, alias kereta api kehidupan kami. Agar kami saling tau apa saja yang sudah dilewati teman-teman SJYC dalam kehidupan mereka. Misalkan SMA pernah mengalami apa atau mengikuti apa, SMP juga, serta pengalaman pahit manis saat SD. Part ini sudah mulai seru nih, karena sudah banyak ngobrol sama teman-teman SJYC dan berbagi cerita satu sama lain.

_{Contoh Train Of Life salah satu teman SJYC}

Setelah Train Of Life, Zuhur pun tiba. Setelah kami ISHOMA (Istirahat, Shalat, Makan), para mentor lanjut dengan membuat pohon harapan kami untuk acara ini. Sebelumnya kami dijelaskan beberapa hal tentang Keadilan Sosial yang terjadi di sekitar kami yang kami dapati dari koran. Kemudian, kami bebas membuat harapan apa saja dari topik apa saja yang kami dapatkan. Setelah membahas topik di koran, kami menempel harapan kami kedepan, tepat di pohon apel kertas karton tersebut. Kegiatan tersebut berlanjut sampai sore dan setelah itu kami pulang untuk shalat dan bersih-bersih di penginapan masing-masing.

_{Ini Kak Iing}

Malamnya, setelah mandi dan shalat maghrib Garsia dan saya disuruh oleh ibu penginapan untuk makan malam. Kami pun langsung makan malam, karena kami harus berkumpul lagi di TPA pukul 19.30 WIB. Setelah makan malam, kami pamit dan bersalaman dengan ibu angkat kami. Karena cuacanya sedang tidak mendukung atau sedang hujan, jadi Garsia dan saya memilih memakai jaket agar tidak kedinginan dan tak lupa membawa payung yang kami pinjam dari ibu angkat kami.

Setibanya di TPA, banyak teman-teman sudah berkumpul. Penyampaian materi tentang keadilan sosial oleh Kak Nathan Basyir serta membuat kontrak belajar (apa yang boleh dan tidak boleh kami lakukan). Dan ternyata, kami malam itu kedatangan tamu yaitu pengritik essay kami yang bernama Kak Ayu ‘Ulya. Beliau sastrawan, penulis hebat, sikapnya ramah dan enak diajak ngobrol. Jadi malam itu setiap peserta dibagikan essay masing-masing yang sudah di print oleh kakak panitia. Saya pun mendapat kritikan kalau essaynya sudah bagus dan sangat mengena dengan tema keadilan sosial. Hanya saja pembukanya masih bertele-tele, saya harus menggunakan kata-kata yang dapat menarik di pembaca agara si pembaca tidak bosan.

_{Yang berdiri itu Kak Roma 'The Leader"}

Setelah semuanya dikritik, kak Ayu pun pamit pulang. Ia menghadiahkan jeruk untuk kami. Kemudian, kak Habibie mengatakan bahwa kami harus mempersiapkan festival malam budaya atau malam perpisahan. Jadi ada pembagian grup sesuai apa yang ingin ditampilkan, ada yang paduan suara, bercerita, bernyayi, menari, pokoknya tidak boleh sama. Dan saya mendapat teman grup yang sangat kacau, yaitu Azzam, Sultan, Akhsani dan Syifa. Kami sibuk memikirkan apa yang ingin kami tampilkan, lalu Saya memberi solusi untuk menampilkan nasyid. Kami pun mencari nasyid terkeren di youtube, dan alhasil Sultan memberi masukan tentang lagu Wali yang ‘Udin’, nanti di lagu tersebut ada doa untuk orangtua. Kami pun menyetujuinya.

Seru kan? Semua kegiatan di hari pertama selesai dan kami kembali ke penginapan dan beristirahat. Hari kedua gimana kira-kira? Seseru apa? penasaran? Stay tune sobat sTeeMians…

So.. it's been a while, sTeeMians friends, Thank’s for coming to my post. And see you in the next part guys 