The Diary Game |25 Mei 2022| Mengulang Masa

Sudah hampir 3 tahun aku tidak lagi berkecimpung di dunia literasi. Tidak pernah lagi menghasilkan tulisan entah itu cerita, prosa atau bahkan puisi. Hal itu tentu saja membuat tanganku kaku dalam merangkai kata per kata. Bagaimana tidak, bahkan untuk membentuk satu kalimat pembuka saja, menghabiskan waktu begitu lama. Tulis-hapus-tulis-hapus begitu saja seterusnya hingga tidak menghasilkan apa apa. Mungkin bila aku tidak bersikeras untuk bersikap bodo amat pada diri sendiri, maka sampai kapanpun aku tidak mungkin mampu menyelesaikan bahkan hanya untuk setengah tulisan. Ah Lupakan tentang itu. Sekarang bukankah kita sudah selesai menulis paragraf pertama? Jadi aku tidak perlu lagi memusingkan kalimat pembuka. Hahahaha

Sebenarnya ada banyak hal yang ingin kuceritakan. Salah satunya kenapa aku kembali ada di sini. Semua di mulai dari Cerita Hari ini.

Dikarenakan hari Rabu merupakan hari Bebas Tugas untukku di sekolah, aku bisa berangkat lebih pagi ke kantor Badan Pusat Statistik (BPS Aceh Jaya) untuk kejar target entri dokumen LFSP2020. Saat entri dokumen, Misbah dan Kak Linda membahas tentang tulisan yang harus mereka upload. Awalnya aku tidak paham tentang yang mereka perbincangkan, kukira itu bagian dari tugas mereka di kantor yang harus diselesaikan. Setelah sejam mereka membahasnya, Misbah mengambil hp dan membuka aplikasi steem. Sontak aku bertanya

"Misbah main steemit juga?"
"Lah yang tadi kami bahas sama kak Linda. inilah dia." Ujar pria berkaca mata itu diiringi tawa khasnya.

Kami pun mulai bertukar cerita tentang bagaimana masing masing kami mengenal dan berkecimpung di dunia steemit. Melihat semangat mereka yang begitu menggebu membuat aku flash back pada 3 tahun lalu.

Steemit bukan lagi hal baru bagiku. Aku sudah mengenalnya sejak 2018 lalu. Dulu steemit adalah duniaku. Tempat di mana aku berselancar dan menghabiskan waktu senggang setiap hari. Melalui steemit aku belajar menulis, memperluas wawasan dan memperbanyak teman. Bahkan kami pernah menyelenggarakan buka puasa bersama anak yatim di Aceh Jaya saat itu melalui donasi dari teman teman KSI Aceh Jaya. Flashback pada masa itu membuatku benar benar tak bisa untuk tidak kembali.

Misbah bercerita bahwa mereka memiliki komunitas Steemit Aceh Jaya. Ya tidak bisa dipungkiri memang, tanpa komunitas dan relasi siapapun tidak dapat besar di steemit. Hal itu dikarenakan dollar yang kita hasilkan dari setiap tulisan berasal dari upvote teman teman. Jadi semakin kuat relasi maka semakin bagus reputasi. Apalagi jika didukung dengan steem power yang tinggi.

Dikarenakan pengaruh Komunitas sangat besar aku meminta Misbah untuk mengundangku ke group WA mereka. Ia langsung menghubungi ketua komunitas steem Aceh Jaya @nasir.steem, kami mulai membahasnya, hingga pada pentingnya memperbesar steem power untuk sebuah akun.

Beberapa jam kemudian, semesta seakan ikut mendukung promosteemnya. Pada waktu yang sama Pak Ketua @nasir.steem harus ke kantor BPS untuk mengambil peta survey lapangan yang mengalami perubahan letak rumah tangga. Kami bertemu di sana, @Misbah95, Kak Linda, saya dan Pak ketua @nasir.steem . kami membahas lebih jauh tentang steem. Pak ketua mengajarkan kami bagaimana mengubah steem dollar menjadi steem power. Dikarenakan di akun saya terdapat beberapa SBD, sehingga ia bisa langsung mempraktekkan pembelian steem powernya.

Terima kasih semua atas semangatnya hari ini. Semoga kita bisa saling mendukung untuk perkembangan steemit ke depannya.

Salam hormat saya pada Admin dan team ambassador
Cc;
@anroja
@el-nailul
@radjasalman
@mirzamg
@klen.civil
@abialfatih