The Diary Game, Betterlife [Kamis, 21 Oktober 2021]: Halo Kembali, Steem SEA

...

I like to organize things. tidy it up! pikir saya lagi saat sapuan lidi yang terayun di tangan mulai menyentuh bidang jalan di depan rumah. Tak hujan, namun mendung masih absenkan matahari kami. Segalanya lembab. Dedaunan dan plastik bungkusan makanan. Sepagian ini, 7.27, saya sudah ngomongin mangga bareng dua tetangga saya: mangga di rumah payah, bakal buahnya saja yang banyak, matangnya nihil.

Di halaman belakang, ayam kecil yang semingguan kemarin matanya sakit telah mati kedinginan sendirian di sangkar kawat. Kakubu beusigra, ucap Ibu yang juga melihat. Pasca ayamnya terkubur dan tiga tumpukan sampah di halaman depan saya kumpuli dan bawa ke bak untuk dibakar, bapak yang saya temui di dapur tengah tunggui didih air yang dimasaknya untuk kopi tubruk. Na kak taguen ie tee, tanyanya ke saya yang lantas mengangguk.

Baru ketika saya hampir tiba di pasar Geudong mataharinya muncul. Bapak kehilangan Ibu yang keluar rumah periksa tekanan darahnya ke rumah kak Yanti. Jaraknya tak sampai seratus meter. Setibanya di rumah, Ibu: kayanya emang harus beli Captopril, sebab darahnya masih di 140. Bapak ngeliatin saya yang awalnya ngirain Ibu nyebut Klorofil cair yang kemarin sempat disebut saat telponan dengan adiknya di Cunda. Bapak akhirnya ambil kunci dan stnk. Juga selembar uang duapuluhribu. Di apotek sahabat, ucapnya.

Matahari muncul sepanjang sore dan sengatannya cukup terik. Pasca siapkan kerjaan, saya diminta Ibu temani Naufal ke rumah kak Mimam di Nibong. Saya senang-senang saja kalau urusannya adalah ketemu bocah-bocah kecil dan al-Faruq si bayi korea kami yang sedang gemas-gemasnya [tadi saya ngga bawa hape buat rekam mungilnya]

Saya bukan tipikal lelaki dewasa yang wajibkan diri buat punya evaluasi bercetak besar, namun debu yang bikin matanya Naufal bikin saya balik jalan ke geudong untuk beli sebotol obat tetes mata sepulang ambil magrib di masjid. Jalanan hari ini cukup ramai. Lebih riuh dari biasanya. Saya ketemu banyak mobil berplat BK jalan dari arah Banda tujui Medan. Arus balik sungguh merepotkan.

Setibanya saya di rumah ba'da 'Isya, sebuah pesan dari Zulal masuk. Ia tanyai saya letak Warung Bakso yang digemari kak Ola tiap pulang ke rumah. Kalau teliti, tentu teman-teman tau apa yang sedang saya lakukan sambil rampungkan catatan harian saya di sini hari ini. hahaha!

Meunasah Mesjid, Syamtalira Aron.
Salam. Salam. Salam.