Jam masih menunjukkan pukul 9:00 PM Tanggal 7 Agustus 2021, ketika pintu belakang rumah Feri (43) diterjang massa untuk membangunkan ia bersama keluarga yang sedang tiduran saat lidah api kebakaran di rumah Anwar (55) mulai menyambar atap rumahnya.

Api berasal dari lantai dua rumah Anwar yang diduga akibat hubungan pendek arus listrik. Api terus membesar menghanguskan rumah Feri di sebelahnya dan rumah Jailani (28) yang terletak di belakangnya. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kebakaran yang membakar tiga rumah ini.

Jailani dan istrinya Mila (26) sedang berada di luar saat kejadian berlangsung. Ia syok saat mendapati rumah nya terbakar. Kini ketiga keluarga ini terpaksa tinggal di sebuah tenda darurat pinjaman dari Dinas Sosial. Sebagian menumpang di rumah warga. MCK juga masih menumpang dari rumah warga sekitar.

Adapun data keluarga kebakaran rumah yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Anwar Ali (55) pekerjaan mocok-mocok, bersama anaknya Malikuddhahir yang telah berkeluarga juga bekerja mocok-mocok, Maybil Zawahir (12) Kelas VI SD di Medan (ikut ibunya), Hasyimi (25) eks mahasiswa, dan Ali khatami (22) eks pelajar.

2. Keluarga Feri Indra kosik (43) berprofesi sebagai supir, istrinya Keumala sari (39) sebagai ibu rumah tangga dengan tiga orang putra putrinya yaitu Lidia Novriyanti (18) Kelas XII SMAN Moal Bangsa Arun Lhokseumawe, Naila Riskia (15) Kelas IX SMP Negeri 2 Kota Lhokseumawe, dan Farhan Ardiansyah (10) Kelas IV MIN 1 Kota Lhokseumawe.

3. Jailani (28) pekerja bengkel las, dan istrinya Mila (26) sebagai Ibu rumah tangga.

Sampai saat survey ini dilakukan pada Senin (9/8) siang, bantuan yang telah diterima adalah satu unit tenda untuk ditempati bersama, tiga unit kompor gas tanpa tabung, Beras 15 sak, dan uang tunai Rp.15.000.000,- setara 2000 STEEM untuk ketiga rumah yang menjadi korban dalam kebakaran ini.

Saya sempat berkoordinasi dengan Kepala MIN 1 Kota Lhokseumawe Husni Kasim (48) untuk meminta bantuan seragam sekolah untuk salah satu siswanya yang menjadi korban. Alhamdulillah langsung disahuti siap memberikan bantuan. Selanjutnya saya juga berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe juga agar dapat membantu siswa-siswi yang menjadi korban dalam peristiwa kebakaran ini.

Informasi dari Geuchik Peukan Cunda bahwa, pemerintah juga akan membantu membangun rumah untuk korban kebakaran pada tanah mereka masing-masing di lokasi yang lain, karena tanah yang mereka tempati saat ini bukanlah milik mereka.

Adapun kebutuhan mendesak mereka selain rumah adalah pakaian dan perlengkapan shalat, peralatan dapur, perlengkapan mandi, kipas angin, alas tidur dan selimut.

---

Hanya tersisa pakaian yang di tubuh

---

Tenda yang ditempati bersama

---

Tumpukan seng sisa kebakaran

---

Tim survey bersama keluarga musibah kebakaran rumah

---

Demikian laporan hasil survey untuk @steem.amal. Terimakasih kepada @alee75 @ibnusakdan dan @muhammadbakrie yang telah membantu survey di lapangan. Terimakasih juga kepada Leader, Manager, dan Board Member @steem.amal, serta semua yang selama ini telah membagi payoutnya untuk @steem.amal.

Bagi yang ingin ikut berpartisipasi meringankan beban korban kebakaran dapat menyumbangkan STEEM, SBD, uang tunai, atau lainnya untuk kami salurkan. Silahkan langsung mengirim ke wallet dengan memo "Bantuan kebakaran di Cunda Kota Lhokseumawe" dapat pula diantar ke MIN 3 Kota Lhokseumawe atau menghubungi CP +628126971197.

---

cc:
@steemcurator01
@anroja
@el-nailul
@pennsif
@stephenkendal
@heriadi
@curiesea
@sisol
@ayijufridar
@nazarul
@fajar.perangin79
@cicisaja
@steemitcountry

---

Salam,

@radjasalman

About me

---