Beberapa waktu lalu viral di beberapa media tentang seorang anak 12 tahun yang menderita thalassemia sejak lahir. Ananda Firya Faiza juga telah menulisnya di postingan actsofkindness pada Kamis (29/12).

Setelah berkoordinasi dengan Koptu Syaiful Kholik (38) selaku Babinsa dari Komando Rayon Militer yang bertugas di Kecamatan Banda Sakti, saya bersama tim langsung turun ke lokasi untuk melihat langsung kondisi si anak.

---

@asnitaita Syaiful @radjasalman @miftahulrizky dan @fantvwiki

---

Ia adalah Muhammad Akmal Ramadhan (12) putra kedua dari Pasangan Khalidun Anwar (40) dan Sri Novianti (35) divonis menderita thalassemia atau dikenal dengan kelainan darah sejak lahir. Sri baru mengetahui anaknya menderita thalassemia saat sudah berusia setahun. Perkembangan fisiknya sangat lambat, bahkan anaknya baru bisa berjalan saat usia mencapai 3 tahun.

---

Akmal bersama keluarganya

---

Akmal seorang siswa SMP Negeri 2 Kota Lhokseumawe yang baru duduk di bangku kelas VII sudah harus mendapatkan Transfusi darah setiap seminggu sekali sejak usianya baru setahun. Saat ini sekali transfusi butuh 4 hingga 5 kantong dengan golongan darah 0+. Terkadang keluarganya harus membayar pendonor saat kehabisan stok darah di Rumah Sakit.

Sejak usianya menginjak 5 tahun, perutnya semakin membesar akibat penumpukan zat besi yang berlebihan. Namun tidak dapat dilakukan operasi karena kondisi tubuhnya yang belum siap.

Selama belakangan ini ia dirawat di beberapa Rumah Sakit di Lhokseumawe saat melakukan transfusi darah setiap minggunya. Namun dua Minggu lalu ia dirujuk ke RSUD Zainal Abidin di Banda Aceh untuk menjalani operasi karena kondisi perutnya yang semakin besar. Ibunya yang berprofesi sebagai Asisten Rumah Tangga dan ayah nya sebagai tukang servis AC panggilan belum siap walaupun tranportasi dan biaya operasi telah ditanggung BPJS.

Mereka meminta penundaan sementara untuk mengumpulkan biaya untuk kebutuhan keluarga selama mendampingi perawatan Akmal nantinya. Sepeda motor WIN yang tadinya dipakai untuk becak terpaksa harus ia jual untuk memenuhi kebutuhan biaya. Namun hingga saat ini sepeda motornya masih belum terjual.

Ibunya menyampaikan bahwa ia butuh biaya untuk menghidupi empat orang anaknya yang lain juga saat ditinggal untuk mendampingi Akmal nantinya. Memang transportasi dan biaya operasi sudah ditanggung BPJS. Namun biaya pendampingan selama dua Minggu di rumah sakit dan biaya untuk anak-anak nya di rumah juga harus ia pikirkan. Tidak mungkin selamanya bergantung dari kerabat dan tetangganya.

---

Kartu Keluarga Akmal

---

Jika sepeda motornya terjual ia berencana akan merujuk anaknya pada Minggu malam (2/12). Ia sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua yang selama ini telah membantu menyemangatinya walaupun vonis dokter secara medis usia anaknya tidak melebihi 17 tahun.

---

Sepeda motor WIN yang belum laku terjual untuk biaya pengobatan Akmal

---

Kerabat, warga bahkan gurunya juga sudah ikut membantu hingga Akmal kini telah berusia 12 tahun. Semoga saja Akmal diberikan kesembuhan dan dapat menjalani kehidupannya secara normal.

Adapun kebutuhan mendesak yang dapat disimpulkan dari asesmen ini adalah biaya untuk pendampingan pasien selama lebih kurang dua Minggu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainal Abidin Banda Aceh.

Demikian Asesmen Awal Untuk Steem Amal: Muhammad Akmal Ramadhan siswa kelas VII penderita Talasemia di Banda Masen Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe, Aceh-Indonesia. Semoga dapat membantu meringankan beban keluarga Akmal.

Terimakasih Syaiful @asnitaita @miftahulrizky @fantvwiki @bunda-monteski @keumala75, dan ananda @firyfaiz yang telah membantu dalam asesmen ini. Terimakasih juga kepada semua yang telah mengatur payout untuk @steem.amal, juga kepada inisiator, leader, pemikir, pekerja, dan pendukung @steem.amal. Teristimewa untuk @pennsif yang banyak memuat berita kegiatan Steem Amal, dan tim steemit yang selalu memberikan dukungan terbaiknya.

---

CC: @anroja @el-nailul @pennsif

Salam,

@radjasalman

About me

---