Suara panggilan untuk segera bangun menunaikan shalat subuh sudah terdengar dari masjid, namun aku masih berat sekali untuk bangkit bukan karena rasa malas, melainkan karena rasa ngantuk di tambah tulang punggung ku yang sakit, mungkin karena tidur ku yang tidak berkualitas di tambah lagi dengan posisi tidur ku yang tidak karuan. Sekitar 10 menit kemudian, adikku membangunkan ku untuk bergegas menunaikan kewajiban ku sebagai muslim, tidak lagi ku ikut beratnya kelopak mata ku, aku langsung menuju kamar mandi dan kemudian membangunkan abang fairuz yang ada disini malam ini untuk berwudhu dan shalat bersamaku. Setelah kewajibanku terselesaikan aku langsung menuju dapur untuk membuatkan teh dan nasi goreng. Kemudian lanjut mengambil beberapa pakaian kotor yang ada di kamar belakang untuk ku cuci. Proses penggilingan mesin cuci terus berputar, aku menuju ke luar untuk menyapu dan menyiram tanaman. Selesai membereskan beberapa kerjaan lain, kini pakaianku siap untuk dibilas dan di jemur. Anak - anak pun sudah bangun, setelah di mandikan oleh bundanya kini ku ajak mereka untuk sarapan.

Setelah sarapan aku bersiap - siap untuk berbelanja ke pasar, ke duanya pun minta ikut denganku ke pasar untuk berbelanja. Setelah siap berbelanja pasti minta jajan yaitu minta di belikan es krim sama roti dan kerupuk. Siap jajan kami bertiga langsung pulang kerumah. Sesampainya dirumah, erdogan sama fairuz langsung membuka jajanannya. Kini aku membiarkan mereka makan dan aku sendiri langsung menuju dapur untuk membersihkan yang ku belikan tadi di pasar. Ikan pun siap ku bersihkan kini aku meracik bumbu ikan bakar. Setelah bagian ikan ku selesai aku lanjut membuat tumis tauge tahu, dan setelah itu aku menyusun beberapa batok kelapa untuk ku bakar.

Batok kelapa yang ku bakar kini sudah bisa untuk di bakar ikan yang sudah dari tadi ku siapkan. Sambil menunggu ikan yang ku bakar matang, aku lanjut merajang bawang merah, tomat dan cabe rawit beserta kusiapkan kecap untuk dimakan dengan ikan bakar nantinya. Kini urusan dapurku selesai, anak - anak yang tadinya menunggu ikan bakarnya matang, kini sudahlah siap untuk di makan. Anak - anak lahab sekali makanya, cuma aku agak sedikit takut karena ikan bandeng banyak durinya. Namun mereka cuma sedikit makan ikannya, yang banyak adalah tahu kesukaannya.

Selesai makan dengan mereka aku ke kamar mandi untuk berwudhu dan shalat karena sudah tiba waktunya shalat zuhur. Setelah kewajibanku selesai rencananya aku akan menidurkan mereka berdua, namun apalah daya bunyi handphone ku terlalu keras dan mereka berlari untuk mengangkatnya karena dikirainnya ayah yang telephone. Setelah diangkatnya ternyata temanku yang menelphone yang katanya jangan lupa kerumah hari ini maulid. Ya ampun aku lupa, dalam hati malu juga pergi apalagi ada anak - anak. Setelah ku matikan telephone dari temanku tadi, di telphone lagi sama teman yang satunya lagi katanya aku lagi dimana ? Katanya mau kerumah biar sekalian pergi ketempat maulid tempat mira. Aku pun memberitahunya bahwa aku sedang dirumah, ia pun menyuruhku dan anak - anak untuk bersiap - siap karena sebentar lagi akan di jemput untuk pergi maulid kerumah mira. Aku dan anak - anak pun sudah siap, dan sudah di jemput oleh temanku. Saat di jalan aku membelikan kue dulu untuk buah tangan yang akan ku bawakan kesana kerumah mira. Kami pun sudah sampai dirumah mira dengan selamat, kebetulan rumah mira dengan meunasah di kampungnya tidaklah jauh. Disana banyak para tamu undangan yang berzikir di meunasah. Di tempat acara maulid di meunasah pun banyak sekali orang jualan, anak - anak sibuk sekali minta jajan disana dan diminta belikan balon. Sambil ku belikan balon untuk anak - anak aku juga melihat tamu undangan sedang berzikir disana.

Sore hari pun tiba kini aku bersama temanku akan pulang dari rumah mira. Saat kami masuk ke dalam mobil untuk pulang, mira membawakan beberapa bungkus nasi maulid untuk kami bawa pulang kerumah.