The Diary Game | Better Life | Bakso Bakar | Kamis, 27 Mei 2021

Hari ini aku bangun dengan dadaku yang bergedup-gedup kencang. Secara pelan-pelan aku mulai membuka mataku dengan penuh ketakutan, keringatku sedikit keluar. Aku bangun dan mulai mengingat apa yang terjadi pada diriku, ternyata aku barusan mimpi buruk. Owalah ternyata itu efek dari tensi darahku yang sedang berkurang, dan aku pun sudah terbiasa memimpikan hal-hal buruk jika tensi darahku sedang tidak normal.
Suara azan subuh mulai terdengar, aku langsung beranjak dari tempat tidurku menuju kamar mandi bersiap-siap untuk sholat subuh.

Sarapan pagi
Kepalaku terasa berat sekali, mungkin ini juga dikarenakan efek dari tidurku semalam yang kurang nyenyak. Aku mengeluh sama suamiku, dan beliaupun memijat-mijat kepalaku hingga sakitnya mereda.
Jam 8 pagi aku dan suami merapikan tempat tidur kami dan setelahnya kami keluar untuk sarapan sambil menonton serial India Gopi diruang tv. Kami menikmati menu seadanya yang mamak sediakan, namun rasanya tetap tiada tandingannya.

Suara klakson kereta berbunyi dengan kencang, lalu aku keluar melihatnya ternyata dek Yasmine bersama ayahnya (pak syik). Dia tampak sedang merajuk katanya gak mau masuk, ayahnya pusing karena harus buru-buru kekantor. Akhirnya ayahnya memutuskan untuk membawanya kerumah teman biasa dia bermain. Selang beberapa jam kemudian kami keluar duduk dibalai samping rumahku, tiba-tiba saja aku mendengar suara anak kecil memanggilku. Aku mencolek suamiku sambil menunjukkan kearah anak itu kemuadian aku berkata, itu lihat bi siapa yang datang!
Siapa lagi kalau bukan dek yasmine sama teman mainnya sambil menjinjing plastik yang berisi mainnya. Aku dan suamiku mulai menggangu nya karena tadi pas diantar ayahnya sok bertingkah gak mau turun, dia hanya tersenyum tersipu malu.

Mengangkat padi dijemuran
Lagi-lagi asyiknya gangguin dek yasmine, datanglah mayek (panggilanku untuk nenek) bersama temannya yang rencananya ingin menjemur padi dihalaman rumahku. Awalnya sudah kuingatkan kalau hari ini langitnya agak mendung namun beliau tetap bersikeras ingin menjemur, memang orang tua susah dibilang. Setengah jam kemudian sontak saja kami tertawa, bagaimana tidak coba hujan rintik-rintik mulai berjatuhan membasahi bumi. Sambil tertawa mayekku mulai mengangkat padi dan memasukkan ke dalam karung sambil dibantu temannya.

Jajan bakso bakar
Suara azan berkumandang, suamiku bersiap-siap kemerdu. Setelah kepergian suamiku siang menjelang petang aku,mamakku serta adikku berencana kerumah mayek karna ada keluarga yang baru pulang dari Riau tak lain adik laki-laki mamak.
Dijalan menuju rumah mayek aku melihat Nailul temanku yang sering menjual bakso bakar, aku singgah untuk membelinya. Kami ngobrol-ngobrol berbagai hal karna kami jarang bertemu dikarenakan rumahku dengan rumahnya lumayan jauh juga.

Kabar mengejutkan
Sesampainya kami dirumah mayek azan magrib berkumandang, kami bergegas untuk sholat setelahnya barulah kami berbincang-bincang. Tak terasa berbagai pembahasan kami bicarakan, mulai dari hal serius hingga lelucon. Jam menunjukkan pukul 11 malam hp ku berdering, tertera nama suamiku. Katanya dalam perjalanan pulang keretanya mogok di Tringgadeng, entah kipas nya putus sehingga keretanya tidak mau jalan. Aku tentu saja kaget, bagaimana tidak coba soalnya dimana-mana kalau sudah jam 11 malam peraturannya sekarang tidak boleh ada toko yang buka termasuk bengkel. Mendengar penjelasan suamiku, mamakku langsung menghubungi pamanku dan memintanya untuk menjemput suamiku.

Cukup disini dulu diary saya semoga kita akan bertemu di episode selanjutnya.

terimakasih kepada :
@steemcurator08
@steemsea
@anroja
@steemitblog
@nazarul
@aiful

Regard : @rizfa