The Diary Game Season 3, Better Life (5 April 2021)

Buah-buahan segar di mata, segar di mulut.

Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 09.00 Wib, saya sudah siap menuju ke seminar proposal teman saya Fitri, saya bergegas menggunakan motor putih paling setia menemani saya kesana kemari, sebelum ke kampus saya sempat kan diri mampir ke sebuah swalayan yang tidak jauh dari kampus saya kuliah, saya berbelanja beberapa makanan untuk dibawakan ke seminar Fitri.

Keranjang belanjaan jajanan

Sebelumnya saya juga mampir ke kost teman saya yang jarak nyaa tidak jauh dari kampus, hanya sekitar 5 menit jarak tempuh menggunakan sepeda motor, saya kesana untuk membuat dua bingkisan makanan untuk di bawakan ke Fitri.

Bingkisan jajanan

Setelah itu saya segera ke kampus untuk menunggu selesainya seminar Fitri, tidak begitu lama sekitar 10 menit kemudian fitri keluar, saya memberikan bingkisan tersebut dan berfoto dengan teman-teman yang lainnya. Kami saling berbincang- bincang satu sama lain, sharing masalah apa saja yang di hadapi saat seminar, kendala apa saja, dan lain sebagainya.

Kampus Universitas Malikussaleh, tempat yang saya kunjungi hampir setiap hari nya selama 3,5 tahun

Tiba-tiba terdengar suara pesan WhatsApp di handphone saya terlihat di layar bertuliskan nama "Lala", dia mengajak saya untuk membeli perlengkapan seminar nya esok hari. Tanpa berpikir panjang saya iyakan saja, kasihan juga dia jika pergi sendiri, akhirnya saya sarankan dia ke suzuya, untuk membeli beberapa macam buah, seperti apel, anggur, salak, dan jeruk, kami juga membeli beberapa minuman untuk di hindangkan untuk para dosen dan beberapa staf prodi lainnya.

Foto buah-buahan yang menggunggah selera Mata

Hasil belanjaan setelah keliling suzuya

Memakan waktu yang lumayan lama, kami keliling kota Lhokseumawe mencari beberapa belanjaan yang kami anggap perlu. Kami sempat masuk ke toko alat rumah tangga, saya membeli sebuah hadiah kecil untuk ibu saya, bisa di katakan hadiah paling di senangi oleh ibu rumah tangga. Saya membeli sebuah wajan masak untuk ibu saya, supaya ibu lebih rajin dan semangat memasak makanan yang untuk anak-anaknya.

Tidak terasa hari semakin sore, saya mengajak Lala untuk pulang, saya antarkan lala ke kos nya, saya pulang ke rumah sendirian dengan keadaan badan yang lelah dan mengantuk, sampai dirumah saya langsung mandi dan bersiap untuk berangkat kembali ke aktifitas selanjutnya yaitu ngajar anak-anak privat di Komplek Pim. Saat saya sedang mengajar, masuk pesan WhatsAap dari Yulienesta teman saya yang tinggal di Buket Rata sudah sekitar dua tahunan kami tidak pernah berjumpa karena Yuli di kirimkan oleh orang tua nya ke Sidimpuan untuk belajar ilmu kecantikan disana, Yuli mengajak untuk jumpa di sebuah tempat makan yaitu PJS, tanpa pikir panjang langsung saja saya iyakan, karena pikir saya sekalian saya pulang ngajar.

Foto suasana PJS (Pusat Jajanan Sore)di malam hari

Sesampai disana saya memesan minuman coklat, dengan hiasan khas di atas pinggiran gelasnya, tapi sayang saat di perjalanan menuju meja makan saya, salah seorang pelayan berkata "maaf ya kak hiasannya rusak". Langsung saja hati saya bergumam "yaaah hilang moment foto cantik nya si coklat". Tapi yasudah lah mungkin si kakak pelayan nya tersandung batu atau lain sebagainya saat berjalan.

Minuman coklat yang hiasannya rusak

Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 Wib handphone saya sudah mulai berdering, ibu saya menelpon menyuruh saya segera pulang tidak baik seorang anak gadis masih saja di luar disaat malam sudah larut.
Tanpa berbantah apapun saya langsung pulang. Lagi pula mata dan butuh saya sudah cukup lelah untuk beraktifas lagi.

Sekian cerita kegiatan saya, jangan lupa terus dukung dan bimbing saya dalam menulis.
Terimakasih @radjasalman @fairyfaiz, @ernaerningsih @anroja.

Klik disini untuk mengenal Saya lebih lanjut