50 % Payout To @steem.amal || Betterlife || Mind, Body, Spirit || Spiritual Experience

Ketika mendengarkan khutbah Jum'at kemarin, yang disampaikan oleh salah satu Pengurus HUDA Abdya di Masjid Munawwarah Gampong Blang Padang, banyak pelajaran ku petik. Topik nya sederhana, namun penyampaian Tgk. Khatib benar - benar masuk ke kalbuku, sehingga selama Khutbah aku fokus pada apa yang disampaikan Tgk. Khatib, yang intisari nya akan kusampaikan dengan bahasa dan pemahamanku terhadap apa yang disampaikan.

Ketika manusia lupa bersyukur kepada Allah S.W.T maka dimulai lah proses ketidak tenangan pikiran dan jiwa pada seorang manusia. Tidak bersyukur atau dalam bahasa yang lebih tegasnya kufur nikmat adalah penyakit hati yang sering menyerang pribadi lemah manusia. Orang yang sudah terkena penyakit kufur nikmat akan menjadi pengeluh hebat, sangat susah untuk rela terhadap apapun yang Allah berikan. Sehingga ketenangan pikiran dan jiwa merupakan hal yang tidak didapatkan mereka yang kufur nikmat.

Ketenangan pikiran dan jiwa setiap manusia adalah kekayaan yang hakiki, apalah arti kaya raya jika pikiran dan jiwamu tak pernah mengecap ketenangan. Sehingga ada ungkapan yang mengatakan biarkan lah miskin harta namun dipenuhi kekayaan jiwa.Celakanya lagi, sudah miskin tapi hati dan pikiran masih tidak tenang, dan selalu saja ada keluhan baik yang tersurat maupun tersirat.

---

---

Hal kecil yang sering dilupakan oleh kita sebagai makhluk fana adalah kita tidak mampu menyelami rahasia Allah S.W.T. Disetiap semua ketentua yang digariskan Allah selalu ada rahasia dibalik itu semua, hanya saja kita belum mampu menangkap rahasia itu. Kita tidak diberikan kekayaan yang berlimpah mungkin saja karena Allah tidak ingin kita menjadi makhluk yang lalai dengan itu semua.

Hal yang disampaikan oleh Khatib itu merupakan hal yang sering terjadi pada diriku. Terkadang aku sering tidak bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepadaku, seperti pada saat aku terpuruk karena sakit dahulu. Aku menjadi orang yang putus asa dan frustasi karena terbaring lemah tak berdaya akibat penyakit ku. Lama aku berkutat dengan pikiran ku sendiri, malah semakin membuat ku terpuruk. Ketika aku mulai kembali ke Jalan Tuhan, perlahan tapi pasti pikiran ku kembali diisi dengan hal positif dan jiwa ku dibasuh dengan perasaan kedekatan akan Tuhan.

---

---

Lambat laun aku kembali bangkit dan terus melawan penyakit ku, sehingga sekarang aku sudah bisa menjalankan profesiku seperti semula. Kesehatan pikiran sangat berkaitan dengan kesehatan fisik karena proses penyembuhan penyakit fisik tidak akan bisa dilakukan jika pikiran kita tidak sehat dan banyak hal negatif yang sering muncul.

Untuk mendapatkan ketenangan pikiran itu harus lah dengan bersyukur kepada Tuhan bukan dengan keluhan yang menandakan kita sedang menjadi pribadi kufur nikmat. Padahal Islam telah mengingat kan kita berulang kali didalam Al-Quran bahwa ketenangan pikiran itu hanya akan datang kepada orang - orang yang bersyukur kepada Nya. Kesimpulan nya spiritual sense sangat berkaitan dengan ketenangan pikiran dan jiwa kita.

---

---

---

Salam Literasi, Salam Konsistensi@rizkiblangpadang

Wassalamu'alaikum

---

---