The Diary Game (Jumat, 26 Mei 2023) : Kegiatan Saya di Pagi Hari Jum’at yang Pernah Berkah

Edit by PicsArt Apk.

Hai Steemians Steem SEA...!

Bagaimana kabarnya hari...? Mudah-mudahan sehat selalu ya....

Pagi ini seperti biasa saat malamnya bisa tidur di rumah, saya selalu berusaha untuk salat subuh di masjid yang ada pengajian atau kajian setelah salat subuh. Untuk subuh ini ada beberapa masjid di kawasan Kota Lhokseumawe yang mengadakan kajian ba’da (setelah) subuh, seperti di masjid Islamic Center Kota Lhokseumawe dengan nama kegiatannya GSJB (Gerakan Subuh Jum’at Bersama) yang dipelopori oleh Dandim 0103 – Aceh Utara, di masjid Jamik Lancang Garam Kota Lhokseumawe yang diberi nama Syiar Subuh Jum’at dan ddimasjid Al-Muttaqin, Hagu Teungoh, Kota Lhokseumawe yang diberi nama Jum’at Mubarakah. Kedua kegiatan ini di pelopori oleh BKM (Badan Kemakmuran Masjid) itu sendiri.

Saya sendiri Subuh ini salat di masjid Islamic Center Kota Lhokseumawe. Karena di Masjid kebanggaan masyarakat Kota Lhokseumawe ini diadakan GSJB yang ke 36. Di mana tata laksana GSJB tersebut di awali dengan azan subuh yang dikumandangkan oleh Tgk. Muhammad Afwandi dari Meunasah Mayang, Kandang. Salat subuh yang diimami oleh Tgk. Faisal Amsa dari Panggoi dan ceramah setelah subuh di sampaikan oleh Tgk. Ismuhar dari Geudong, Aceh Utara.

MC (Tgk. Faisal Amsa) selaku imam salat subuh merangkap menjadi MC

Tgk. Ismuhar Malikussaleh selalu penceramah di subuh ini

Jamaah subuh yang hadir

Saya berangkat dari rumah jam 04.45 WIB (kira-kira 10 menit sebelum azan subuh). Hujan semalam yang lumayan deras, membuat cuaca di pagi hari ini begitu dingin. Sehingga saya berusaha melawan dinginnya cuaca tersebut. Begitu sampai di masjid Islamic Center, suara azan subuh sudah selesai dikumandangkan. Sehingga saya bergegas untuk naik ke lantai salat.

Perlu diperhatikan bahwa bagi jamaah atau siapa pun yang berkunjung ke masjid Agung Islamic Center ini, agar berhati-hati saat menaiki atau menuruni tangga masjid ini. Terutama di saat setelah hujan. Lantai masjid yang basah membuat lantai tersebut menjadi licin. Terutama di subuh hari di mana agak samar-samar dan jarang di antisipasi oleh pengurus masjid.

Alhamdulillah saya sempat melaksanakan salat sunah fajar sebelum Iqamah dilantunkan. Setelah salat subuh saya dan jamaah lainnya mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh Tgk. Ismuhar (nama Facebook Tgk. Ismuhar Malikussaleh) tentang 3 Sumber Kebaikan. Kajian ba’da subuh tersebut berlangsung lebih kurang selama 25 menit. Kemudian dilanjutkan dengan salam-salaman dan foto bersama. Saat foto bersama saya baru menyadari bahwa bapak Letkol Inf. Hendrasari Nurhono, S.I.P., M.I.P. selaku Dandim 0103 Aceh Utara ikut hadir di tengah-tengah jamaah.

Foto bersama saat di depan mimbar

Selesai berfoto di depan mimbar masjid, para jamaah juga melakukan foto bersama di tangga saat turun ke halaman parkir. Kemudian beberapa jamaah melakukan rutinitas sarapan pagi sambil ngopi di Syarif Delima. Namun pak Dandim dan pasukannya tidak bisa ikut serta karena mereka harus apel pagi.

Foto bersama di tangga saat hendak turun ke tempat parkir

Seperti biasanya saat pagi hari di warkop Syarif Delima selalu di penuhi oleh jamaah-jamaah subuh dari berbagai masjid seputaran Lhokseumawe. Tentu saya mengenal mereka semua walaupun tidak tahu namanya. Saat kami (saya, Tgk. Ismuhar dan jamaah lainnya) sedang menikmati sarapan pagi, tiba-tiba datang Ustadz Adnan Yahya (da’i mudah Kota Lhokseumawe) dan ustadz Junaidi Ilyas (da’i Kondang Lhoksukon, Aceh Utara) duduk di bersama kami. Jam 7 pagi saya harus pamit Pulang duluan. Karena saya memiliki beberapa kegiatan lainnya di rumah. Sedangkan pada da’i tersebut tetap melanjutkan ngopi dan sarapan pagi di sana.

Suasanan di warkop Syarif Delima

Foto bersama sebelum meninggal warkop tersebut

Sekian cerita saya hari ini. Terima kasih saya kepada admin, moderator dan tim Komunitas Steem SEA.

Salam
@sabarman
Myself
Facebook
Instagram