The Diary Game, Minggu 31 Januari 2021

Alhamdulillah pagi ini Allah masih memberikan kesehatan dan kesempatan kepada saya untuk bersua dengan teman-teman semua. Memulai kegiatan pagi ini dengan mengajar rutin dari jam 8.00 pagi sampai jam 10.00 pagi, selanjutnya saya mengajak Ari mempersiapkan bahan untuk memecah koloni kelulud yang sudah siap untuk di pisah.

Memang saya belum terlalu pengalaman memecah koloni kelulud, tapi berbekal teori dari tengku muhammad saya pun mulai melakukan pemotongan pada telur kelulud.

Jam 11.30 proses pemindahan telur selesai kami kerjakan, sekarang hanya menunggu dan memantau perkembangan pada koloni baru.

Memenuhi undangan syukuran tetangga

Jam 12.00 saya bersiap memenuhi undangan Syukuran turun mandi pada salah seorang tetangga, acara yang sangat sederhana, terbukti dengan tamu undangan yang hadir hanya beberapa orang saja.

Kami memulai acara dengan pembacaan doa, selanjutnya kami menikmati sedikit hidangan kemulian dari tuan rumah.

Selesai acara kami segera meninggalkan rumah, saya pun segera pulang untuk shalat Dhuhur dan bersiap untuk mengajar siang.

Menerima Tamu

Jam 4.40 kami kedatangan Abu imum Nurdin dan bang Nandi, Abu Imum adalah sesepuh sekaligus orang tua rohani kami semua, karena seingat saya Abu Nurdin sudah menjadi Imum Gampong Tanjong Punti sampai saat ini.

Abu imum datang karena ada sedikit keperluan, setelah membahas pokok masalah Abu Nurdin berkenan melihat-lihat kebun kakao saya.
Beliau sangat kaya akan pengalaman bertani, karena semasa beliau sehat dulu sudah berpuluh tahun bertani.

Saya berkonsultasi tentang penyakit pisang dengan Abu Nurdin, juga tentang kondisi pisang yang mempunyai tandan kecil-kecil, sedangkan kalau kita lihat pada perkembangan batangnya sangat gemuk-gemuk dan subur-subur.
Salah satu saran Abu adalah dengan mencoba memakai kapur Dolamit.

Acara Haul Abu Ibrahim Bin Berdan

Sehabis shalat Magrib saya segera menuju ke komplek Dayah Malikussaleh dalam rangka menghadiri Haul dan doa bersama kepada Almarhum Abu Ibrahim bin Berdan atau lebih di kenal dengan sebutan Abu Panton.

Saya tiba langsung ke rumah ummi, silaturrahmi sekitar 15 menit dengan Ummi, selanjutnya saya bergabung dengan jamaah lain di komplek putra untuk shalat Isya dan langsung di lanjutkan dengan doa bersama.

Ada rasa sesak yang luar biasa, kami terbayang almarhum Abu saat masih ada dulu, mengajar kami dengan penuh semangat, malah semangat dan keyakinan Abu jauh di atas semangat dan keyakinan kami sendiri. Hari Ini hanya doa yang bisa kami kirimkan, hanya harapan semoga Allah mengumpulkan kita semua di dalam Surga Nya bersama Abu, dengan barakah Abu, dengan kemulian Abu, terimalah kami ya Rabb,,Aamiin ya mujibassailiin, ,,