The Diary Game, Sabtu 28 November 2020

Gerimis pagi ini tidak menyurutkan tekad saya untuk segera beraktivitas, membantu ummi Aira menyiapkan sarapan pagi sealakadarnya, membuat teh manis, lalu saya menikmati segelas teh manis sambil membaca bahan materi sebagai ulangan untuk memudahkan saat nantinya mengajar.

Jam 8.15 saya keluar rumah, hujan berhenti, tapi matahari tidak belum mampu menunjukkan wajah anggunnya karena besar dan kuatnya mendung menutupi, tapi saya yakin dia sedang melihat semua aktivitas kita.

Setelah mengajar saya mengecek sarang linoet yang sudah agak lama belum saya pantau, sarang jenis levicef, sudah lama sarang ini bermasalah, saya membelinya dari blang Seunong, totalnya 7 sarang, dari 7 sarang ini dua yang masih bagus, levicef dalam keadaan sekarat.

Perasaan saya memang benar, ternyata hari ini resmi setelah saya buka dopingnya lebicef hanya meninggalkan sepucuk surat perpisahan dan permohonan maaf pada kami karena tidak betah tinggal di tempat kami, mereka pergi mengadu nasib ke tempat lain.
Selamat jalan kawan, semoga suatu saat kita berjumpa kembali, hanya ini yang terjawab dati dalam hati saya.

melihat anak-anak bermain

Siangnya saya mengajar seperti biasa, keadaan cuaca masih sama, kan sudah masuk bulan ber-ber, jadi waktunya sedia ember banyak-banyak.
Jam 5.00 sore saya sampai di rumah. Bermain dengan anak-anak, saya lihat mereka sangat kusyuk bermain lego, kakak yang pasang, adik yang bongka alhasil sudah sekian lama tidak ada satupun yang berhasil mereka buat menjadi sebuah karya.

kejadian ini sangat persih seperti sebuah negara, bila dalam satu negara tidak ada kesatuan dan kata sepakat, jangan harap akan ada sebuah karya keberhasilan, semua sia-sia, satu pihak merancang, sedangkan pihak lain berusaha merusak rancangan pihak pertama. Al hasil yang ada hanya waktu yang terbuang, energi yang tersia-siakan dan biaya yang termubazirkan.

shalat Magrib ala artis

Magribnya saya shalat di rumah, sebelum saya shalat saya lihat Aira dan kakaknya sedang shalat, iseng saya mengambil beberapa foto, ternyata Aira sadar sedang di foto, kekusyukannya pudar, senyumnya mengambang, mukanya berpaling kearah kamera dan kearah tempat sujud secara bergantian.

Malam ini saya ada jadwal mengajar majlis, jam 9.00 saya selesai mengajar rutin, selanjutnya bersama jamaah berangkat ke bale untuk sama-sama belajar.