The Diary Game, Selasa 25 Mei 2021, Riba Telah mengetuk Setiap Pintu Rumah, 100% Power Up

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Selamat berjumpa kembali sahabat steemian semuanya, semoga Allah senantiasa melindungi kita semua, aamiin.

Pagi ini saya bersiap pulang ke rumah Tanjong bersama Aira untuk mengajar, saya tidak ada jadwal kegiatan lain pagi ini selain hanya mengajar.

Kami tiba di rumah Tanjong lebih awal, sekitar 10 menit setelah kami tiba anak-anak baru mulai berdatangan.
Kami belajar sampai jam 10.30, setelah nya saya bersama Aira membereskan alat-alat panen madu linoet, karena besok rencana mau melanjutkan panen sarang yang sempat saya panen kemaren.

Jam 11.30 saya pulang ke rumah keude,Aira tidak ikut pulang bersama saya, sampai depan rumah saya lihat sebuah motor Beat diparkir depan kede kami,seorang gadis remaja nampak sedang duduk sambil melihat HP.

Saya memarkirkan motor saya disamping motor gadis tersebut, dia nampak canggung melihat pemilik rumah sudah pulang, dia minta maaf telah memarkirkan motornya di depan kede kami.

Dari penampilannya saya langsung tahu bahwa anak ini adalah dari sales koperasi simpan pinjam, saya kebetulan berpakaian kerja di kebun dengan topi koboi pasti mudah mencari informasi.

Dari wawancara singkat saya ketahui bahwa dia sedang menunggu temannya, mereka menawarkan modal usaha berbentuk syariah ( kata mereka), tetapi setelah saya selidiki cara akad dan metodenya cara mencairkan dana bantuan tersebut tidak sesuai dengan syariah.

Sebenarnya masalah koperasi ini sudah menjamur di daerah kami, modus koperasi, padahal rentenir riba yang menyesatkan serta mencekik leher orang miskin.

Akan tetapi kesulitan ekonomi membuat masyarakat mengambil dana tersebut, mereka seolah mengabaikan bahwa dana tersebut adalah riba, serta secara ekonomi sangat memberatkan nasabah. Hanya semata-mata menguntungkan pihak pemberi modal. Mereka menyasar penduduk di pelosok kampung-kampung.

Saya pribadi sangat mengharapkan ke pada teman-teman semua untuk saling mengingatkan teman atau kerabat kita bahwa modus koperasj tersebut sangat merugikan baik di segi agama atau pun secara ekonomi.

Sorenya saya mengajar seperti biasa, anak-anak hadir semuanya. Jam 4.00 kami istirahat Shalat Ashar, lalu kami kembali melanjutkan belajar sampai jam 5.00

Setelah mengajar saya langsung pulang, malam ini saya jadwal mengajar pertama majlis taklim di mesjid Pante Gaki Bale.

Saya tiba di mesjid sebelum azan Magrib, saya langsung masuk ke dalam mesjid.

Jam 8.45 saya baru tiba kembali di rumah, memberi sedikit arahan ke pada Ari dan kawan-kawannya, kemudian mengizinkan mereka untuk pulang, saya pum bersiap melanjutkan pengajian majlis Malam Rabu.

Jam 9.30 kami semua sudah berada di atas balai pengajian, kami langsung membuka kitab, membacanya, mencari maksud dari ibarat tersebut, pengajian kami diselangi tawa dan penuh keakraban.

Jam 11.30 kami selesai pengajian, kami melanjutkan dengan acara mengobrol, waktu sangat cepat berlalu, tidak terasa jam 12.15 terasa sangat cepat.

12.30 saya baru masuk ke rumah, langsung ke kamar mandi untuk gosok gigi dan berwuduk, saya pun kemudian langsung beristirahat.