The Diary Game, Sabtu 1 Desember 2021, Tahun Baru Penuh Dengan Air

Assalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh, ,,
Hai man teman semuanya, apa kabar, ,sudah lama ga bercerita diary bersama teman-teman ya, maklum singgle mom, ya iya lah, ,masak ibu ada dua orang, bisa pecah perang dunia ke tiga lho, ha ha ha.

Tahun baru di tempat kami Allah isi dengan hujan sepanjang malam, saya dan anak-anak menikmati suasana hujan dengan ngeteh bersama serta bermain bongkar pasang, anak-anak yang bongkar, umminya yang rapiin, kan bongkar pasang juga namanya, iya kan man teman-teman.

sekitar jam 10.00 Abiya pulang, mengabarkan Bahwa air sungai Tanjong Punti sudah mulai naik ke jalan, sontak anak-anak merengek minta melihat.

Akhirnya anak-anak berangkat ke sana bersama Abiya nya, saya ga mungkin ikut, kan dek shafana masih kecil, akhirnya berangkatlah anak-anak dengan abiya nya saja, untuk mengisi susana dan memantau keadaan, saya pun VC dengan abiya demi melihat kebahagian anak-anak di tempat banjir.

Mereka sangat senang, dari mula-mula hanya berjalan-jalan di air, terus mulai basah bagian bawah celana, akhirnya mereka benar-benar berenang, bagi saya sih ga ada masalah, walaupun ahmad masih rada demam, tetapi jarang-jarang ada banjir kayak gini.

Saya juga melihat anak-anak lain juga bermain air seperti aira dan ahmad, seingat saya, banjir sungai Tanjong selalu dinantikan baik oleh anak Tanjong Punti sendiri atau pun anak -anak desa sekitar.
pengalaman yang sudah-sudah, setiap banjir anak-anak akan datang untuk berenang, mereka seharian berenang di dalam air, tidak peduli waktu, bahagia sekaki mereka, karena banjirnya cuma pada jalan jembatan saja, sedangkan rumah mereka aman tidak tergenang air.

Jam 12.00 anak-anak baru pulang, bibir ahmad sudah membiru kedinginan, saya segera membilas mereka dengan air panas, mengoleskan minyak kayu putih pada seluruh badan mereka, setelah berpakaian mereka juga makan banyak, efek capek main air.

Setelah shalat dhuhur saya dan anak-anak semua tidur siang, kan mereka capek main air, jadi cepat tertidur.

Jam 4.00 saya bangun, shalat, beres-beres rumah, 20 menit kemudian anak-anak pun bangun, seperti biasa, suasana jadi langsung ramai dan kadang-kadang di luar kendali.

Malamnya selesai shalat Magrib saya menyuapi anak-anak makan, mereka minta di suapin, saya juga ikut makan bersama mereka.
Dan adegan demi adegan tetap jalan man teman, kalau para mom pasti ngerti deh, ada saja salah, inilah keunikan dunia seorang ibu.

Jam 9.20 anak-anak sudah siap dengan pakaian tidur mereka, Abiya juga sudah berangkat mengajar, jadilah kami di kamar, saya berusaha menenangkan suasana supaya mereka ga buat gaduh dan tingkah, ,duh capeknya, ,,,,inilah perjuangan seorang ummi ya man teman, tapi tetap semangat, iya kan, ,,salam satu perjuangan, ,,