Ujung Jembatan Seunapet

in hive-103393 •  22 days ago 
Kamis, 26 Desember 2024
Assalamualaikum Sahabat Steemian semoga hidup kita akan selalu berwarna dan sehat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Amin...

Sabtu tanggal 21 hari pembagian raport semester ganjil, artinya setelah itu kami dari dunia pendidikan akan libur untuk beberapa hari dan tampa menunggu hari esok saya beserta suami juga si Bungsu langsung menuju Kota Santri Samalanga. Dengan tujuan sesuai rencana kami akan berlibur sejenak bersama keluarga. karena liburan kali ini yang kami tuju Pulau Sabang maka hasil musyawarah bersama si Sulung yang sudah berumah tangga tidak usah menjemput kami, biar kami saja yang datang naik angkutan umum sampai ke Kota Santri.
Tiba kami di rumah si Sulung pukul 16.15 WIB. Si Sulung sedang melaksanakan tugasnya di salah satu dayah (Pesantren) dan anak menantu juga punya kegiatannya sendiri dengan usaha Londrynya. Karena akan di tinggal untuk beberapa hari usaha rumahan mereka juga di tutup. Sepulang dari Dayah si Sulung langsung mencuci mobil tua miliknya. Dengan mobil tua itu juga kami sering liburan bersama keluarga, bahkan sampai ke Padang juga sudah kami lalui saat liburan tahun lalu.

1000440872.jpgMobil tua kami

Pukul 23.30 kami berangkat menuju Kota Banda Aceh. Sengaja kami pergi lebih awal agar bisa kebih santai dan tidak terburu-buru nanti menuju pelabuhan. Mobil tua berjalan normal seperti biasa, sampai di Grong-grong pukul 01.40 dan kami berhenti sejenak untuk minum kopi di salah satu warung pinggir jalan. Berlanjut perjalanan kami dan mulai mendaki kaki gunung Seulawah diiringi gerimis. Semua biasa saja karena bukan sekali ini kita melewati Seulawah. Rintangan kecil karena adanya truk yang kelebihan muatan dan sedikit terperosok sehingga menimbulkan kemacetan itu juga biasa kita dapati saat berada di perjalanan gunung Seulawah.

1000440863.jpgphoto ilustrasi

Waktu sudah menunjukan pukul 02.30, Saat itu hampir semua penghuni mobil tua tertidur. Si Sulung yang menyetir dan si Bungsu yang berada di samping Sulung sudah terlelap. Saya, si gadis dan menantu beserta cucu berada di ree 2 masih terjaga. sementara di ree belakang suami dan kemanakan saya juga sudah terlelap. Saat itu posisi menuju lembah Seulawah. tepatnya di tikungan tajam menurun sekitar 500 meter sebelum Jembatan Seunapet tiba-tiba ban mobil baling dan oleng. Si Sulung mengatakan "Mak ban mobil baling " Saya yang memang tidak tidur sangat merasakan saat mobil oleng. Si Bungsu dan suami juga langsung terjaga. Cucu yang ada di pangkuan saya diam dan memeluk saya dengan erat. Nasib baik Si Sulung tidak panik tetap menguasai stir dan membawa mobil ke pinggir. posisi saat itu pas di turunan lembah Seulawah. Kami semua turun dalam gelapnya malam diiringi gerimis yang hanya rerintik sedikit. Si Sulung dan Suami memeriksa ban, sementara si Bungsu dan kemanakan mencari batu untuk ganjal mungkin diperlukan. Saya yang mengendong cucu sedikit menepi begitu juga dengan si gadis dan menantu. Saat menepi memang saya beri jarak dengan mobil dan melangkah parit kecil sebagai antisipasi karena pas turunan lembah dan didepan tikungan tajam. Saat ban di periksa dan hasilnya baik baik saja kami diminta oleh Si Sulung untuk naik kembali ke mobil. pada saat kami beriringan hendak naik ke mobil dengan penerangan cahaya ponsel seketika itu suara binatang malam mengelegar di hutan tempat kami berdiri tadi. Semua kami terdiam termasuk bocah kecil dalam gendongan saya. Suara itu hanya sekali tapi cukup membuat kami terdiam dalam hening seketika. Dengan Bismillah mobil dihidupkan dan berjalan normal kembali. Kami hening sampai melewati jembatan kembar. Setelah lewat sekitar 1 km dari Jembatan baru Si Bungsu angkat bicara. "Mamak suara apa tadi di hutan besar sekali suaranya, Adek sampai terkejut. apakah mamak ada dengar? " Terlepas dengan cerita si Halimah penjaga jembatan. Dengan gaya sok tau dan tenang saya menjawab " itu suara binatang malam yang menjaga hutan agar kita tidak sembarangan menebang pohon😅 "

1000436847.jpgKeluarga kecilku

Demikian cerita saya saat berangkat liburan Sahabat Steemian. Photo hanya pemanis saja dan koleksi pribadi. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Amin.

Hormat saya

@sumarni123

We invite you to support @pennsif.witness for growth across the whole platform through robust communication at all levels and targeted high-yield developments with the resources available.
Click Here
Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!