Bukan Corona

Teuku Kemal Fasya

Bukan Corona yang membuat derita
dan kehidupan menjadi terenggut sia-sia
tapi jasa pada dunia yang terlalu sedikit
harta terbagi terlalu sempit
bakhil dan medhit mengalung jiwa.

Bukan Corona penyebab petaka
wabah dan sakit memang jantung dunia
problemnya ada pada kita
yang suka sekali memaksa
benar sendiri, yang lain neraka
khutbah ditelan, khutbah dimuntahkan
agama yang benar belum terlaksana.

Bukan Corona yang membunuh cinta
Tapi mata hati memang telah terkubur
Gelimang materi berhambur-hambur
Gaya hidup terlanjur glamour
Kita terbiasa mabuk sendiri
Makan nikmat direngguk sendiri
Instagram jadi ajang selfie
Tetangga mati tak pernah dikunjungi
Balai pengajian buat sendiri
Ujung-ujungnya hanya untuk party
Buat video haha hihi.

Bukan Corona yang menjauhkan agama
memang telah lama kita tak beriman
mesjid, gereja, dan viraha telah lama renggang
kalaupun ibadah hanya untuk pameran
sebarkan broadcast lantunkan pesan
saling lomba-lombaan bak kuda pacuan.

Bukan Corona yang menggaduhi dunia
Kita telah terbiasa menonton derita
Tangis dan duka lewat belaka
Kita jadikan statistik guna-guna
Anak-anak terlepas dari orang tua
Tangis dan duka muncrat ke udara
Ekspresi kita pun palsu belaka
Pada gawai kita khusyuk dan lupa
Tak terasa waktu di ujung keranda.

Bukan karena Corona
Jika saat ini kita bukan lagi manusia.

12 April 2020

---

Puisi ini lahir ketika Covid19 sedang menggejala di dunia, ketika keputusasaan dan nalar publik tidak berjalan dengan normal. Puisi ini semoga membuat kita tetap pada budi nalar