Orang-orang sedang membawa "dolang" cendera mata dari mempelai pria
Kurang lebih sekitar pukul 04.00 WIB saya di kejutkan dengan tangisan bayi. Lalu segera saya membuka mata, dan ternyata anak saya Alesha Zahra menangis karena minta susu. Setelah memastikan bayi saya benar-benar sudah kenyang saya melanjutkan tidur karena masih sangat mengantuk. Saya membiarkan istri saya menidurkan anak tanpa sanggup menunggu si buah hati tertidur kembali.
Saya terbangun sedikit telat, yaitu sekitar pukul 06.00 WIB, lalu bergegas ke kamar mandi untuk mencuci muka dan mengambil air wudhu dan segera melakukan salat subuh yang memang sudah sedikit terlambat.
Se usai salat subuh saya memanfaatkan waktu untuk bermain handphone sebentar, saya membuka beranda Steemit dan melihat beberapa postingan menarik dari teman-teman steemian lainnya. Setelah puas bermain handphone saya memintakan istri saya untuk menyiapkan sarapan pagi karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 WIB dan seperti biasa perut di pagi hari mulai memanggil-manggil bingkang, pulot dan bada suum menu khas warung kopi yang biasanya ketika berada di kampung menjadi menu sarapan pagi saya. Tapi hari ini saya berada di rumah mertua, saya merasa tidak enak bila pagi-pagi sudah ke warung kopi, kesannya nanti istri tidak menyiapkan sarapan. :)
Setelah saya mengisi perut di pagi hari, lalu saya segera mengganti pakaian saya yang tadinya hanya memakai sarung dan kaus pendek. Saya menuju ke belakang rumah untuk memberikan makan ayam-ayam bangkok peliharaan saya. Saya menghabiskan waktu yang lumayan lama di kandang ayam karena sudah beberapa hari saya tidak memantau kondisi mereka dikarenakan kesibukan di aktifitas yang lain. Saya meminta bantuan istri untuk mengurus ayam. Ettsss...!! Bukan berarti tugas istri hanya untuk mengurus ayam suami ya.. Saya hanya meminta bantuan istri untuk sekedar mengasih makan ayam hanya ketika saya lagi sibuk atau tidak berada di rumah, saya pikir ini tidak berlebihan, jadi ibu-ibu di luar sana jangan baper ya.. :)
Setelah puas bermain di kandang ayam, saya harus bersiap-siap karena ingin menghadiri undangan pesta pernikahan adik teman saya di desa Matang Puntong, Samudera, Aceh Utara. Setelah mandi kemudian saya menggunakan pakaian dan bersiap-siap untuk pergi ke tempat pesta.
Sebelum berangkat saya menyempatkan untuk melihat waktu yang sudah menunjukkan pukul 10.50 WIB, dan tiba-tiba handphone saya berdering, ternyata panggilan masuk itu dari teman saya yang juga ingin menghadiri undangan pesta tersebut. Kemudian mereka mengabarkan untuk menunggu saya di area SPBU Teupin Punti karena mereka pergi dari arah timur sementara saya dari arah barat menuju ke lokasi tujuan.
Saya saat ingin berangkat ke tempat pesta
Saya langsung tancap gas dari Paya Leupah, Simpang Keuramat menuju ke lokasi tempat pesta pernikahan. Sesampainya di sana saya melihat banyak mobil sudah terparkir di area rumah pesta, kemudian saya juga memarkirkan kendaraan saya di pinggir jalan, saya mencari lokasi parkir yang sedikit teduh, karena cuaca yang sangat terik membuat saya khawatir motor saya akan mengalami kempes.
Setelah motor saya aman dari teriknya matahari, saya menelepon teman saya untuk memberi tau jika saya telah sampai ke lokasi tempat pesta. Karena mereka menunggu di warung kopi dekat SPBU Teupin Punti yang tidak jauh dari lokasi rumah pesta tentu saya tidak harus menunggu mereka terlalu lama. Sesudah mereka sampai ke rumah pesta kami pun sepakat untuk langsung masuk ke tempat acara untuk menyantap hidangan yang telah disediakan.
Jarum jam menunjukkan pukul 13.00 WIB
Setelah menikmati hidangan kenduri, kami sepakat untuk duduk santai sambil ngopi di Hero Kupi, Geudong, Aceh Utara. Kami pun sepakat untuk duduk santai di lantai dua. Disamping membuat mata nyaman karena area pandangan lebih luas, di lantai dua juga seperti bersantai di ruang yang dilengkapi AC, hal ini karena posisi lantai dua yang tinggi dan letak kafe Hero Kupi yang tidak terlalu jauh dengan laut membuat suasa angin spoi-spoi ala pinggir laut terasa di lantai dua Hero Kupi.
Suasana santai di Hero Kupi lantai dua
Kami menghabiskan waktu yang lama, berbincang mengenai kripto, treding, dan tentu saja mengenai Steemit juga apalagi dalam beberapa minggu ini pergerakan harga steem dan sbd beranjak naik. Hal ini tentu tidak terlepas dari harga btc yang kalau saya katakan menggila. Iya, btc yang seingat saya dengan harga kurang dari 100 juta rupiah per kepingnya saat awal-awal pandemi melanda Cina dan beberapa negara luar negeri lainnya, dan hari ini harga tertinggi btc per keping di market indodax menurut pantauan saya senilai 840 juta rupiah, benar-benar lonjakan harga yang luar biasa. Bukan?
Jarum jam menunjukkan pukul 16.30 WIB
Kami sepakat untuk pulang, beberapa teman saya pulang ke Paya Bakong, mungkin mereka membutuhkan waktu 1 jam lebih untuk sampai ke rumahnya. Dan saya sendiri pulang ke Simpang Keuramat dengan waktu yang dibutuhkan lebih kurang 30 s.d 40 menit.
Area parkir di Hero Kupi yang terlihat tertib
Sebelum sampai ke rumah, saya menyempatkan untuk membeli gorengan, saya suka menikmati gorengan di sore hari sebagai pengganjal perut menjelang makan malam. Setelah menikmati gorengan bersama istri dan keponakan, saya melaksanakan kewajiban salat ashar yang memang sudah terlambat karena jam sudah pukul 17.30 WIB. Setelah siap melaksanakan salat ashar saya mengganti pakaian dan memberi makan ayam bangkok kesayangan, karena sudah menjadi rutinitas bagi saya di pagi dan sore hari jika saya berada di rumah. Setelah memberi pakan ayam selesai, saya lanjut mandi dan sebentar lagi azan maqrib berkumandang.
Setelah melaksanakan salat maqrib di rumah, lalu melanjutkannya dengan makan malam bersama istri. Dan setelah itu saya memanfaatkan waktu untuk bermain dengan si buah hati. Dan tentu setelahnya lagi saya menulis postingan diary ini :)
Salam 🙏
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit