The Diary Game season 3: Better life ( 22 Maret 2021), Ujian Hidup Vs Ujian sekolah.

Pagi ini aku beranjak 30 menit lebih cepat dari tempat tidurku. Pukul 04.30 alarmku sudah berbunyi. Semalam, sebelum tidur, aku sengaja memasang alarm lebih cepat agar pagi ini bisa berangkat lebih cepat karena aku harus mengawas ujian madrasah untuk kelas IX di jam pertama. Setelah mencuci muka, aku pun mulai dengan aktifitas di dapur. Hari ini abang Azka ada project Market Day di sekolahnya. So, aku mengeluarkan puding - puding yang akan di bawanya dari kulkas dan menata puding- puding tersebut ke dalam tempatnya. Hari ini dia akan berjualan disekolah bersama teman- temannya. Usai menata puding- puding tersebut. Jam pun sudah menunjukkan pukul 05.00. Aku pun mulai mengeluarkan bahan- bahan yang akan disulap jadi sarapan pagi ini. Nah, disinilah ujian hidup di mulai. Hahaha. Aku pun menyalakan air untuk mencuci bawang. Ternyata air nya tidak mau mengalir pagi itu. Wah, ada yang tidak beres dengan mesin airnya pikirku. Untungnya aku punya tampungan air untuk memasak dalam wadah tertutup dan cukup jika dipakai pagi ini. Karena merasa masih bisa di atasi akupun melanjutkan masak tanpa membangunkan sang suami. Setelah proses memasak rampung, azan subuh pun berkumandang. Aku pun bergegas ke kamar membangunkan suami untuk shalat subuh. Aku pun menceritakan permasalahan mesin air yang tidak mau mengalirkan air pagi ini. " Baiklah, akan abang cek setelah shalat subuh" begitu katanya. Kami pun menunaikan shalat subuh setelah itu. Kemudian, aku membangunkan abang Azka agar mandi dan shalat juga. Jadi dia bisa mengecek lagi barang - barang kebutuhan market day sudah lengkap atau belum. Tiba - tiba aku mendengar suamiku memanggil ku dari luar. Saat aku ingin keluar dia sudah berdiri di pintu depan dengan wajah memelas tapi agak tersenyum. Hahaha masih hisa ku bayangkan. Kalian tau steemians apa yang di katakan? " Dek, mesin air kita hilang, di curi orang". Sontak aku pun kaget. Lalu kami pun keluar.

Foto ini kuambil saat matahari mulai memancarkan sinarnya, agar gambar dapat diambil dengan jelas. Semua dibuat berantakan.

Kamipun berdua keluar, ternyata karena penasaran si abang Azka pun ikut keluar. Masih ada jejak sepatu disana dan tanahnya masih basah, mungkin tumpahan air yang ada dalam pipa saat dia mengambil mesinnya. Jika melihat jejak sepatu yang ada mereka sepertinya berdua. Luar biasa, mereka tidak hanya mengambil mesin tapi juga memotong pipa sikunya. Huffh hanya bisa menggeleng dan speechless...yah mau bilang apa. Ini ujian hidup pagi ini.
Menyadari matahari mulai terang kami pun masuk dan mandi. Ternyata hampir setengah tujuh. Kepanikan pun di mulai karena takut terlambat kesekolah. Untungnya, semalam sebelum tidur sempat menampung air di bak, so, masih ada air untuk mandi pagi ini.
Setelah semua siap, kami pun berangkat kesekolah. Agak terlambat dari biasanya memang, tapi aku berharap bisa tiba tepat waktu disekolah. Sayangnya, karena agak terlambat, jalanan pun sudah macet, jadi motor agak kesulitan untuk melaju cepat.
Pukul 08.35 aku pun tiba di sekolah. Terlambat untuk finger. Tapi untungnya ujian belum di mulai. Akupun sedikit lega. Tentunya karena biada aku tiba tepat waktu, semua teman di sekolah jadi bertanya- tanya. Alhasil, pagi - pagi aku harus bercerita dulu kejadian yang menimpa pagi ini.
Pukul 07.50 Bel pun berbunyi. Kalau tadi mengurusi ujian hidup, kini saatnya ujian sekolah di mulai. Hahaha.
Aku pun masuk kelas, eits bukan sebagai peserta ya. Tapi sebagai pengawas ujian. Ini adalah hari pertama ujian madrasah untuk kelas IX tahun 2020/2021.

Foto saat ujian sedang berlangsung.

Ujian pertama berakhir pukul 10.00. Aku pun masuk ke kantor. Lagi- lagi masih memikirkan si mesin air yang hilang. Pastinya pulang sekolah nanti aku dan suami harus cari mesin baru agar masalah air bisa diselesaikan. Kebetulan, pagi ini suamiku juga ada proyek lapangan, jadi terpaksa kita pending dulu masalah ini. Tiba- tiba WA pun berbunyi. Ternyata walikelas Abang Azka, beliau mengirimkan foto abang Azka saat berjualan di Market Day.

Foto ini diambil oleh ibu Rizki Seroja, walikelas bang Azka.
Katanya, bang Azka mampu menjual habis dagangannya dengan cepat. Alhamdulillah...pintar juga bang Azka jualannya.

Disiang harinya, sepulang sekolah, aku dan suamiku melanjutkan menyelesaikan masalah mesin air kami yang hilang. Mesin air ternyata sudah di beli olehnya. Hanya tinggal menunggui tukang untuk memasang mesin yang baru sekaligus tralis pengamannya.

Inilah proses pemasangan mesin air yang baru.

Alhamdulillah sorenya mesin air siap untuk di gunakan. Aku pun merasa lega.

Selepas magrib, kami pun melakukan aktifitas seperti biasa. Aku menemani anak- anak mengaji malam ini. Setelah itu, kita makan malam dan dilanjutkan dengan ngobrol bersama. Topik khususnya ya tentang kehilangan pagi ini. Si kecil tentunya bertanya kenapa si maling ambil mesin kita? Pertanyaan yang polos ya... Akhirnya kejadian hari ini jadi pelajaran buat kita semua. Pasti dibalik suatu kejadian pasti ada hikmahnya.
Saat jam menunjukkan pukul 21.00 aku pun mengajak anak - anak ke kamr mandi untuk gosok gigi lalu tidur. Tentunya tanpa melewatkan shalat Isya. Berusaha membiasakan ini sejak kecil. Semoga kedepan mereka tidak merasa berat lagi melakukannya karena sudah terbiasa.
Apapun yang terjadi hari ini aku ikhlas dan tetap bersyukur Allah masih melindungi kita semua.

---

Okay steemians inilah diary ku hari ini. Semoga kisah ini bisa jadi pelajaran untuk kita juga meningkatkan kewaspadaan kita. Okay see you!

Terimakasih yang sebesar besarnya aku ucapkan untuk para @steamseacurrator @steamcurrator01 @steamcurrator02 @steamcurrator08 untuk semua dukungannya.
Special thanks juga untuk @radjasalman @anroja @elnailul @firyfaiz @ernaerningsih untuk segala dukungan, motivasi, informasi dan segala ilmu tentang steemit.
Thanks juga @qadrulfahmi yang selalu semangat untuk menyemangati menulis.
Semoga kedepan tulisanku akan menjadi lebih baik lagi.

BEST REGARD
TYA