Hampir dua tahun kami tidak bertemu. Biasanya, tiap tiga bulan sekali kami selalu berjumpa, duduk bersama, dan berbagi cerita.
Setiap kali bertemu, beliau selalu bercerita tentang anak-anaknya.
Si sulung yang kini kuliah, dan si adik yang perempuan, masih di SMA.
Ceritanya selalu sama—keluhan tentang biaya sekolah yang semakin tinggi, membuatnya merasa seperti terus mengejar sesuatu yang tak pernah berhenti. Beliau tampak lelah, tapi tetap bertahan, terus berjuang demi masa depan mereka.
Katanya, baru saja transfer uang untuk kebutuhan anak-anak, eh, tak lama kemudian, sudah ada lagi permintaan.
Ibu ini bekerja sebagai tukang jahit, melayani pesanan demi pesanan. Sebetulnya, dia sudah sangat bosan dengan rutinitas itu. Namun, karena masih ada tanggung jawab yang harus dipenuhi, dia tetap bertahan.
Kewajiban mengharuskan dia terus berjuang, meski hati kadang ingin berhenti sejenak. Tapi, seperti yang sudah dia rasakan, hidup tak memberi banyak pilihan selain terus maju.
Suaminya seorang sopir lepas, hidupnya bergantung pada permintaan.
Jika ada yang membutuhkan jasanya, ia berangkat bekerja, kalau tidak, ia tak memperoleh penghasilan.
Hidup mereka seperti berjalan di atas garis tipis, penuh ketidakpastian. Namun, meski sering merasa lelah dan tertekan, ia tetap menjalani rutinitas itu demi memenuhi kebutuhan hidup.
Begitu pun dengan istrinya, meski sering merasa bosan dengan pekerjaannya, ia tetap berjuang karena tanggung jawab yang harus dipenuhi.
Kemarin, saya mengunjungi rumah mereka dan bertemu dengan sang suami.
Dengan nada yang berat, dia menceritakan bahwa istrinya, yang selama ini bekerja keras sebagai tukang jahit, telah meninggal sebulan yang lalu.
Saya terkejut. Rasa kehilangan itu begitu mendalam, seperti sebuah kehidupan yang tiba-tiba terhenti tanpa ada tanda-tanda. Tidak ada lagi cerita tentang anak-anak atau biaya sekolah yang terus meningkat, hanya keheningan yang menggantikan segala keluhan dan perjuangan yang selama ini mereka hadapi bersama.
Innalillahi wainna ilaihi raji'un, mereka yang berjuang demi keluarga adalah pahlawan, meski tidak ada penghargaan yg diberikan.
Semoga keluarga yang ditinggalkan menjadi lebih kuat dan tak henti berjuang meneruskan hidup. Mereka pasti mampu menahan beban hidup tanpa sang ibu lagi.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Teringat dengan diri sendiri. Kadang sibuk dengan keinginan ini dan itu.
Namun kita tak pernah tau usia ini sampai kapan.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit