Istri saya kurang sehat. Mungkin karena kelelahan. Ada beberapa acara yang dia ikut sebelumnya. Sehingga perannya harus saya gantikan.

Mengantar ke Sekolah

Pagi-pagi saya menyiapkan keperluan si bungsu. Ia masih duduk di TK. Setelah mandi dan berpakaian, kami siap-siap berangkat ke sekolah.

Wajahnya tampak murung. Sepertinya ia lebih senang diantar oleh ibunya. Tapi apalah daya, sangat ibu mesti istirahat di rumah.

Saya mencoba untuk memperbaiki mood-nya. Setelah beberapa saat, akhirnya kami pun bisa mengobrol dengan lebih ceria.

Sebenarnya hari ini ia pun tak ingin sekolah. Mungkin si bungsu ini juga kelelahan karena kemarin ikut lomba mewarnai dan IT.

Namun demikian ia tetap senang karena dia mendapatkan juara 2.

Perlu waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke sekolah. Saya terus memacu kendaraan lebih cepat karena kami belum sarapan.

Kami terus melaju melewati jalanan di kampung.

Cuaca pagi ini masih mendung. Karena tadi malam pun hujan turun sangat deras.

Menemani Sarapan

Di dekat sekolah terdapat banyak pedagang. Saya menawarkan ke bungsu untuk sarapan.

Dan dia ingin bubur ayam. Kami pun berhenti di situ dan menikmati sarapan.

Meskipun sudah sekolah, ternyata si bungsu ini masih harus disuapi juga. Untungnya dia sangat lahap. Sehingga satu mangkok kubur itu habis dengan lebih cepat.

Setelah itu saya mengantarnya ke sekolah. Ibu guru sudah menanti di depan pintu. Dan memang itulah kebiasaan guru-guru di sini. Mereka menyambut anak didiknya dengan penuh kehangatan.

Dari depan, sekolah ini tampak biasa saja. Tetapi di dalamnya fasilitas cukup mewah. Semua kelas diberi AC sehingga kegiatan belajar mengajar berlangsung lebih nyaman.

Dan perlu diketahui, desa kami ini termasuk desa pesisir yang sangat panas. Sehingga sangat penting memiliki pendingin ruangan.

Menjadi Tukang Laundry

Setelah itu, saya pun menuju tempat usaha yang biasanya ditangani oleh istri: laundry.

Sudah hampir 2 tahun kami menjalankan usaha ini. Tepatnyal istri yang menjalankan usaha kecil-kecilannya.

Ada beberapa yang harus dikerjakan. Dan harus selesai di hari ini.

Sehingga mau tidak mau saya harus mengerjakannya. Mulai dari mencuci, menyetrika, dan packing.

Walaupun tak serapi istri, saya coba untuk melakukannya sebaik mungkin.

Dari semua pekerjaan di laundry, yang paling sulit adalah menyetrika. Tentunya ini berlaku untuk saya. Proses menyetrika pun tidak sebentar.

Tapi bagaimanapun, saya harus menyelesaikan tugas ini. Ternyata berat, sangat berat!

Pulang

Sekitar pukul 11.00, saya menjemput dari sekolah. Kemudian setelah itu melanjutkan kembali pekerjaan di laundry hingga pukul 16.00 sore.

Saya pulang ke rumah masih disertai dengan gerimis. Dan siang tadi, saya lupa ceritakan, hujan disertai angin yang sangat kencang terjadi agak lama.

Dan akhirnya sampailah di rumah.

Istri masih terbaring lesu di tempat tidur. Saya langsung mengupas buah pir yang dibeli ketika perjalanan pulang. Dan istri pun memakannya.

Kemudian saya membuat mie gacoan untuk kudapan di sore hari.

Sangat mudah membuatnya, karena semua bumbunya telah tersedia. Ternyata mi buatan saya ini sangat disukai oleh si bungsu. Iya menghabiskan satu mangkok.

Menemani Si Kakak Murojaah Hafalan

Tugas saya belum selesai sampai di sini.

Setelah salat Isya, si kakak murojaah hafalan. Alhamdulillah kami bisa murojaah sampai 1 juz. Semoga hafalannya diberkahi.

.

Nah, itulah kegiatan hari ini untuk menggantikan peran istri.

Ternyata berat juga mengerjakan pekerjaan-pekerjaannya.

Hari telah malam. Semua tugas telah selesai. Saatnya saya bersantai sejenak. Menyaksikan laga antara Indonesia vs Myanmar.

Kiranya itu yang bisa diceritakan di malam hari ini. Semoga teman-teman dalam kesejahteraan dan kesehatan selalu.

Indramayu
9 Desember 2024