‎سَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas sehari-hari dalam The Diary Game.

^{Menjemur biji kakao yang dipanen tiga hari yang lalu}

Sesaat setelah membuka pintu warung fotocopy dan penjualan alat-alat tulis, dan menyantap sarapan pagi saya menerima orderan fotocopy dan laminating dari seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Nisam. Adapun berkas yang harus difotocopy dan dilaminating adalah bacaan doa sesudah sholat yang akan dibagikan kepada siswa untuk disuruh hafal.

Karena tempat usahaku sedang sepi belum ada konsumen lain yang datang, saya mengerjakan orderan tersebut saat itu juga dan meminta kepada guru yang bersangkutan mengambilnya saat jam istirahat sekolah nanti. Saya membujuknya agar tidak menunggu ditempat dengan alasan supaya saya bisa leluasa dalam bekerja. Dan guru tersebut bersedia mendengar bujukan saya sambil tersenyum berlalu dari tempat usaha saya.

^{Melaminating bacaan doa milik konsumen}

Setelah menyelesaikan pekerjaan tadi selanjutnya saya dipanggil oleh Abdul Adib tetangga yang bekerja sama dengan saya merawat tanaman kakao memperlihatkan biji kakao yang akan dijemur. Biji kakao dikeluarkan dari rumah Abdul Adib setelah diperam selama hari agar bisa mendapatkan kualitas biji kakao yang bagus setelah penjemuran nanti. Ini merupakan hari kedua proses penjemuran dimana kemarin penjemurannya kurang maksimal akibat cuaca mendung.

Teman saya Abdul Adib mempunyai sedikit pengalaman dalam hal memproses biji kakao mulai dari memetik buah, mengupas dan memeram biji kakao hingga terpisah dari kulit ari. Saat ini hasil yang didapatkan dari biji kakao belumlah maksimal karena masih dalam tahap perawatan batang kakao yang lama tidak terurus dan ditutupi semak belukar. Pada pemupukan beberapa waktu yang lalu tanaman kakao saya belum dianjurkan memberi pupuk perangsang buah melainkan yang dianjurkan adalah pupuk penyubur dan penstabil pH tanah.

^{Biji kakao yang akan dijemur}

Setelah sholat zuhur dan makan siang dan setelah mengantar anak ke balai pengajian sore, saya pergi ke kebun untuk memantau perkembangan tanaman kakao. Saya memungut pelepah daun pinang yang berguguran ditiup angin tadi malam. Pelepah-pelepah daun pinang tersebut saya potong menjadi beberapa bagian lalu saya tumpuk pada dua lokasi terpisah untuk dibakar pada saat saya hendak pulang nanti.

Saya mengelilingi kebun memperhatikan dengan seksama satu persatu pohon kakao yang ada disana untuk mengetahui sejauh mana perkembangannya setelah pemupukan dengan pupuk penyubur dan penstabil pH tanah. Sekilas tanaman kakao saya mengalami perubahan yang bagus, semoga kedepannya bisa menghasilkan buah yang banyak, Inshaa Allah.

Saya merasa senang karena kebun yang ditumbuhi semak yang ada disamping kebun saya telah dibersihkan oleh pemiliknya, kelihatannya akan digarap. Saya mendatangi kebun tersebut dan melihat pemiliknya sedang menyemai bibit cabe rawit. Pemilik kebun ini mohon izin kepada saya karena telah mengambil air di sumur yang ada di kebun saya untuk menyirami tanaman cabainya.

Saya mengatakan agar jangan sungkan-sungkan untuk mengambil air di sumur walaupun sedang tidak ada saya di kebun. Saya justru senang air sumur yang di kebun saya bermanfaat bagi orang lain. Saat hendak pulang saya membakar tumpukan pelepah daun pinang yang saya kumpulkan untuk mengasapi kebun supaya dapat mencegah masuknya hewan pengganggu. Seekor nyamuk hutan hinggap dan menggigit kulit tangan saya sehingga menimbulkan rasa yang amat sangat gatal.

^{Kegiatan di kebun kakao, pemilik kebun sebelah sedang menyemai bibi cabe rawit dan seekor nyamuk hutan sedang menghisap darahku}

Pada malam harinya saya pergi ke sebuah toko penjualan handphone dan accesories untuk membeli casing silikon hp saya mengganti dengan yang lama karena sudah terlihat kusam. Sayangnya yang ingin saya beli tersebut tidak sesuai dengan keinginan saya. Karena merasa lapar lalu saya pergi ke warung mie Aceh untuk makan mie kesukaan saya dengan memakai topping udang dan cumi-cumi. Saya juga memesan dua bungkus mie untuk dibawa pulang buat anak istri di rumah.

^{Mencari casing hp dan makan mie kesukaan}

Malam semakin larut, saya harus segera pulang membawa mie untuk istri dan anak sebelum mereka tertidur. Saya ke kamar mandi membersihkan diri dan bersiap-siap untuk istirahat tidur malam.

Demikian cerita singkat saya dalam tajuk The Diary Game pada edisi kali ini. Terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.

Semua foto yang ditampilkan disini diambil dengan iPhone 12 Pro Max saya.

Salam hormat,
@yuswadinisam

About Me

Saya mengundang Anda untuk mendukung @pennsif.witness untuk pertumbuhan di seluruh platform melalui komunikasi yang kuat di semua tingkatan dan menargetkan pengembangan hasil tinggi dengan sumber daya yang tersedia.

^{Click here}