Di depan bilek
Dua hari dari Sabang ternyata lumayan menguras tenaga, mulai dari pagi nya, hari ini aku hanya rebahan didayah hampir setengah harinya. Serasa tubuh seperti pegal dan sangat enak untuk melanjutkan tidur-tidur saja, juga pun karena Dayah yang masih diliburkan dan memulangkan semua santri untuk ikut memilih di pilkada, aku yang memutuskan tidak pulang, maka sebuah moment yang sangat nyaman untuk tidur tanpa suara bising orang ramai seperti biasanya.
Ketika jam menunjukkan pukul setengah 11 dan perut ku mulai berbunyi tanda sudah kelaparan, aku bangun untuk membuat mie instan yang ada didalam lemari untuk mengganjal perut yang lapar, saat itu matahari sangat panas dan membuat malas untuk keluar rumah. Jadi yaaa mie instan merupakan penolong terbaik saat itu yang menyelamatkan perut ku dari kelaparan.
Setelah makan dan beres-beres bilek segala macam, waktu dhuhur masuk dan aku menunaikan shalat dhuhur terlebih dahulu setelah nya melanjutkan dengan bermain hp yaitu menonton film atau drama Malaysia.
Suasana Dayah yang masih libur pilkada
Memanaskan motor sebelum pergi
Setelah lama menonton hingga jam menunjukkan pukul setengah 4 dan hampir memasuki waktu ashar, aku berencana untuk keluar sebentar membeli lauk untuk dimakan, karena tidak mungkin juga seharian memakan mie instan saja. Jadi aku memutuskan untuk keluar membeli ayam geprek paparon yang ada di Lam Gugop.
Sebelum pergi, terlebih dahulu aku memanaskan motor dan memarkir nya didekat pintu keluar dari bilek, bermaksud agar mudah diambil lebih dekat saat hendak pergi, aku memanaskan motor kira-kira sekitar 20 menit dan setelah nya langsung bergerak pergi ke Lam Gugop membeli ayam geprek paparon.
Menuju Lam Gugop tempat penjualan ayam geprek paparon
Ayam geprek disini terkenal enak dan mendukung kantong mahasiswa karena harganya yang terjangkau lumayan murah. Ditambah ayam nya yang krispi banyak keriuk dan sambal nya yang gurih menggugah selera walaupun sedang kurang nafsu makan.
Kali ini aku pergi sendiri keluar untuk membeli lauk, tidak seperti biasanya ditemani oleh teman ku yang juga satu kelas mengaji, namun kali ini dia sedang tidak berada didayah melainkan pulang untuk mengikuti pilkada di kampungnya.
Selesai dari membeli ayam, aku pulang dan segera menuangkan nasi yang sudah kumasak sebelum nya, air liur sudah hampir menetes mencium bau ayamnya yang sangat menggoda, selain itu mungkin terlihat enak juga karena perut ku yang sudah lapar karena belum memakan nasi dari pagi tadi, jadi apa saja terlihat enak. Namun perihal belum makan nasi itu sama sekali tidak mempengaruhi keenakan ayam ini ya teman-teman, karena bagiku memang betul-betul enak.
Ayam Geprek Paparon
Selesai makan dilanjut dengan shalat ashar karena juga sudah memasuki waktu ashar, setelah nya aku baru ingat bahwa odol dan sabun mandi sudah habis, sehingga dengan terpaksa nya aku harus keluar kembali untuk membeli odol dan sabun mandi di mini market terdekat.
Hingga sepulang dari mini market, jam menunjukkan masuknya waktu magrib dan mulai terdengar azan yang berkumandang di mesjid-mesjid. Aku melakukan shalat magrib dan memasuki aktivitas malam seperti biasanya yang masih libur sehingga kami belum ada kegiatan apa-apa.
Membeli odol dan sabun mandi di minimarket terdekat
Sekian story kali ini, terimakasih sahabat steemit sekalian yang sudah mampir. Salam @zharaa