"The Diary Game - Senin, 2 September 2024 : Rutinitas Yang Menjadi Aktivitas Kegiatan Saya Sehari - hari"

Assalamu'alaikum sobat stemians semua!!! Semoga kita semua berada dalam keadaan sehat sejahtera dan dalam rahmat Tuhan Yang Maha Esa.

^{pulang dari dayah}
Pagi hari ini, saya pulang dari dayah setelah melakukan aktivitas sebagaimana biasanya, yaitu mengajar dan belajar saya sendiri. Murid-murid atau santri yang tgk amanahkan kepada saya dalam hal mendidik menjadi satu kegiatan atau satu kewajiban bagi saya selama ini. Dimulai dari mengajarkan membaca alquran hingga kini sudah berkembang dalam membaca kitab-kitab yang diperlukan. Mengapa saya katakan diperlukan? Karena setiap orang islam wajib diatasnya adalah memenuhi fardhu ien, yaitu hal yang wajib diatas diri personal seseorang dalam bidang keagamaan.

Oleh karena itu, tugas saya hanyalah mengajarkan menurut ketentuan dan ilmu yang saya miliki. Bagi saya tidak mudah mengajar dalam bentuk islami, sebagian orang menganggap itu adalah hal tidak penting adanya, padahal sebenarnya itu keutamaan bagi setiap orang IsIam.

^{kegiatan siangnya}

Kegiatan siang saya di dayah adalah mengajar seperti biasanya dengan pengajaran kitab Bajuri untuk murid-murid atau santri yang sedang belajar membaca baris kitab, kalo untuk memahami ibarat didalamnya kita memerlukan kitab yang diatas Bajuri yaitu kitab Yannah, kalo untuk memahami hukum yang lebih jelas atau terperinci kita harus belajar kitab Mahalli seperti kitab yang saya belajar bersama tgk pimpinan didayah untuk setiap malamnya.

Saya teringat akan kata yang sering guru saya katakan yang bahwa kita sebagai manusia harus berada diantara sifat menyombongkan diri dan menghinakan diri yaitu tawadhu, yang artian sebagai orang yang selalu taat akan perintah dan larangan yang telah ditetapkan.

Berada ditengah-tengah sifat tersebut membuat seseorang terpeleset jatuh ke dalamnya , ada yang angkuh menyombongkan diri sehingga lupa akan titik seharusnya dia berada. Serta ada juga yang terpeleset jatuh menghinakan diri sehingga segala bentuk yang menjadi kepentingan, dia rela menjilat dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan yang dia inginkan.

Oleh karena itu, kita sebagai manusia yang taat dan patuh seharusnya menjadikan segala sesuatu itu menjadi tidak berada di sifat menyombongkan diri dan menghinakan diri, yang seharusnya diantara sifat tersebut adalah tawadhu. Dengan itu menjadikan kita seorang hamba yang berada di titik yang di ridhai Allah SWT.

Setelah pengajian selesai

^{setelah sembahyang ashar berjamaah}

Anak-anak pada dasarnya adalah seperti sebuah kertas putih yang belum mengetahui segala suatu hal yang seharusnya. Dengan itu pengajaran dalam mengasah pola pikir mereka sangat berpengaruh untuk bagi mereka dalam mencapai sesuatu bentuk yang kita anggap penting, meskipun bagi mereka Anak-anak dahulu menganggap itu tidak penting, padahal mereka tidak berkembang sepenuhnya dalam memahami hal tersebut.

Bagi anak-anak memikirkan bahwa mereka datang bukanlah untuk belajar tapi jajan. Dengan memahami isi dari hal tersebut kita sempatkan di sela-sela hal itu dengan pelajaran yang tidak terasa membebani bagi mereka dengan cara tertentu. Sesudah mengetahui dan paham caranya, barulah kita tingkatkan ketingkatan selanjutnya, yaitu pembelajaran yang serius adanya.

Selanjutnya setelah ashar saya melanjutkan kegiatan dengan mengajar anak-anak mengulang dirumah yang datang khusus untuk belajar bersama saya dalam rangka belajar nantinya dengan tgk di dayah.

Malamnya seperti biasa kegiatan yang saya lakukan, yang dimulai dengan mengajar anak-anak dari setelah maghrib hingga jam 9 malam, lanjut dengan sembahyang isya berjamaah dan belajar kitab saya bersama tgk pimpinan dijam 10 malam hingga selesai. Sekian dan terimakasih.

Wassalam,saya
@zul01