Ramadhan Ala Khocang

Sudah tiga hari selama bulan Ramadhan Kocang bersama teman-temannya tidur di Balai K-Musapat, pos tempat berkumpulnya para pemuda gampong Mon Geudong kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe.
K-Musapat singkatan dari Komunitas Muda Saban Pakat. Jika di Indonesiakan secara umum bisa di artikan para pemuda yang sepakat. Mereka sepakat membangun kehidupan yang lebih baik dengan cara yang sehat, cerdas, kreatif mandiri, berakhlak mulia dan anti narkoba.

Inilah alasan utama kenapa pos ini di bangun yaitu mempersempit ruang gerak para pelaku penyalahgunaan dan peredaran narkoba.
Kontruksi bangunan dari kayu yang berukuran 2x3 meter ini hanya berupa balai yang di beri atap dan terbuka, sehingga angin bebas keluar masuk dan nyamuk bebas hilir mudik. Disinilah anak-anak usia sekolah dasar teman sejawat Kocang menghabiskan malam hingga sahur tiba.
walaupun hanya beralaskan tikar plastik, mereka tampak sangat menikmati tidurnya. Setiap mili ruang terbuka di tubuh para bocah ini tidak luput dari serangan nyamuk, "puukk !" sesekali mereka menepuk sengatan nyamuk sambil mata terpejam, lalu menggaruk-garuk karena gatal.

Posisi saya dua meter dari bibir Pos, jam menunjukan pukul 02.05 menit. Terasa sejuk menyentuh kulit, walaupun tidak ada tetes hujan, dingin embun malam seakan perlahan masuk ke lubang pori lalu menjalar menembus tulang dan dingin semakin terasa, reflek tangan mulai terlipat di depan dada.
Saya memandangi wajah lugu para bocah dan membayangkan mereka juga merasakan hal yang sama, terlihat lutut yang mulai merapat ke dada, sebagian memeluk tubuhnya sendiri, ini gaya lazim tidur manusia yang kedinginan.

Sebagian orang mungkin akan melihat perilaku anak-anak ini sangat tidak bermanfaat dan terkesan sia-sia bahkan dari kacamata medis dinilai berbahaya, ada ancaman serius terhadap ketahanan tubuh di usianya yang sangat rentan, dalam jangka panjang tentu akan ada dampak buruk terhadap kesehatan mereka.

Kamera android di tangan saya segera menbidik momen langka ini, tiba-tiba kepala mungil yang tadi tampak pulas, nongol ke atas sambil mengumbar senyum dan menyapa" Pak Dul...." lalu serentak tertawa riang, berlanjut dengan canda yang tak putus putus.

Itulah masa kecil, bahagia itu sangat murah hanya dengan kumpul dengan teman tertawa merdeka, bercanda riang tanpa beban, tidak perlu biaya besar untuk bahagia.

Sudah menjadi tradisi, bagi anak-anak di kampung tiap Ramadhan kumpul begadang sampai sahur dan sahurlah puncaknya sambil pulang membangunkan warga.
Sahur...sahur...sahur...

Sejenak kembali ke masa kecil, sekitar 80-an kami juga melakukan hal yg sama.
Usai tarawih pulang ke rumah, makan lagi biasanya bubur, kolak atau penganan lainnya, setelah balik lagi ke mesjid atau meunasah, tadarus, tidur di mesjid sambil bermain, ngerjain teman, sampai sahur tiba, lalu keliling kampung membangunkan sahur, nah ! disini potensi kejahatan kecil terjadi, mangga orang, jambu dan segala jenis buah-buahan biasanya tidak akan di biarkan begitu saja.

Dari kumpul-kumpul ini kami belajar solidaritas, memberi dan menerima, perbedaan, penyelesaian konflik, penghargaan, kepedulian sosial, aturan-aturan bersama tidak tertulis dan sebagainya, belakangan saya baru paham ternyata inilah yang di sebut dengan Ilmu Sosial Kemasyarakatan. Saya juga baru mengerti bahwa proses masa kecil itu telah mengajarkan saya ketrampilan menjalani kehidupan yang lebih baik yang tidak pernah kita dapatkan di kampus.

Saya menceritakan indahnya masa kecil saya kepada anak-anak saya, kepada teman-teman saya dan sekarang saya juga menceritakannya kepada anda.
30 menit berlalu, saya masih menikmati tingkah polah Kocang dan teman-temannya yang lucu, mereka terlihat asyik.

Sayangnya Kocang CS tidak menghabiskan waktunya di Mesjid atau Meunasah, mereka lebih memilih Pos K-Musapat untuk merancang kenangan di masa depan yang akan di ceritakan pada generasi berikutnya.
Tapi, biarkanlah mereka mengatur skenario hidupnya sesuai zaman karena setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya.

Nikmati masa kecilmu kawan, jangan lupa tetap menjadi orang baik dan bahagia

Jauhi Narkoba !

Salam
@zulsyarif