Literasi Kita, Enggak Jelek-Jelek Amat

in hive-105209 •  4 years ago 

IMG_20210521_201334.jpg


Literasi, umumnya dipahami sebagai kemampuan komnitif membaca dan menulis. Namun jika dijabarkan literasi juga berarti kemampuan seseorang memahami istilah, huruf, angka, dan simbol yang dilihatnya.

Dibandingkan negara-negara di dunia, tingkat literasi di Indonesia bisa dikatakan sangatlah rendah. Menurut hasil penelitian 70% warga Jakarta tidak cakap mengolah informasi dan pengetahuan dalam bentuk bacaan panjang. Dan 86% orang dewasa di Jakarta, hanya mampu menyelesaikan persoalan Aritmatika Ringkas.

Rendahnya literasi jadi dasar permasalahan yang berdampak luas. Literasi berkontribusi terhadap rendahnya produktivitas bangsa, hingga menyumbang angka pengangguran dan kesenjangan sosial.

Pemerintah Indonesia lewat Kemendikbud, sebenarnya telah meningkatkan anggaran pendidikan untuk anak 7-18 tahun. Namun jika kita melihat dari hasil penelitian program For Internasional Student Assessment peningkatan anggaran nyatanya belum menjadi jalan keluar masalah, rendahnya daya literasi masyarakat Indonesia ini.



IMG_20210521_201402.jpg

Indonesia perlu melihat ke Singapura, Jepang, dan Inggris, dalam meningkatkan kebiasaan membaca masyarakatnya. Di negara-negara ini kebiasaan membaca dimasukkan ke dalam kurikulum Sekolah, juga mudahnya ketersediaan membaca di ruang publik.

Tapi saya melihat survey ini agak sedikit berlebihan. Karena memang kita melihat di satu sisi, di salah satu hasil survey Internasiinal bahwa posisi literasi kita cukup rendah, gitu. Tapi itukan hanya satu lembaga survey. Kita harus melihat kembali lembaga survey lainnya, baik itu dari luar negeri ataupun di dalam negeri.

Saya ingin memberi contoh misalnya gini, tahun lalu kami mengadakan survey itu di 34 daerah. Ketika kita tes tingkat kemampuan literasi mereka, rupanya itu rentang dari 200-300, ternyata anak-anak kita ini rata-rata kemampuannya sekitar 492 dari 800. Ini salah satu hasil kajian dari kajian-kajian lainnya. Dengan kata lain saya ingin mengatakan sebetulnya tidak jelek-jelek amat minat baca masyarakat kita itu.

Jadi, bagaimana pun juga kita ini harus terus merawat optimisme bahwa masyarakat Indonesia itu masyarakat yang gemar membaca. Nah, contohnya ini @ayijufridar dengan bukunya yang hebat-hebat, dan semuanya menjadi terjual dengan best seiler ya di masyarakat. Ini membuktikan bahwa apa, masyarakat itu memiliki minat baca yang bagus. Dan inya Allah ketika minat baca masyarakat bagus, kemampuan membacanya juga bagus. Jadi saya masih melihat ada itu di masyarakat kita.

Saya ingin mengatakan begini, kalau kita cek di toko buku, kita cek di perpustakaan nasional. Dan kemudian kita cek juga masa antrian masyarakat yang menunggu buku baru di perpustakaan nasional itu luar biasa. Jadi saya kok masih melihat ini benar atau tidak. Saya juga bekerjasama dengan banyak sekali pegiat-pegiat literasi diseluruh tanah air. Mereka mengatakan hal yang sama. Ini bukan hanya pada persoalan minat bacanya, ini mungkin pada persoalan akses buku, ini mungkin ada persoalan budaya dan segala macam.



IMG_20210521_201553.jpg

Kita harus menumbuhkan jiwa optimisme bahwa minat baca masyarakat kita cukup tinggi. Jadi pengalaman saya sebagai seorang penulis begini. Kenapa di Indonesia ketersediaan buku itu perbandingannya adalah 1 buku untuk 15 ribu jiwa. Nah, sementara idealnya itu 2 buku untuk 1 orang

Jadi terkait ini, okelah ini dibilang darurat internasional supaya kita semangat. Artinya ini orang tua bisa berperan membudayakan hadiah buku misalnya ketika anak ulang tahun. Atau ketika mereka misalnya meraih diterima di PTN, diterima di SMA favorit, gitu ya. Kasih hadiah lah, ini uang, tapi silahkan beli buku ya, buku-buku yang baik.

Mudah-mudahan teman yang baca tulisan ini, men support ya. Kita harapkan minat tingkat baca anak-anak Indonesia bisa terus meningkat dengan lebih baik.

Terimakasih sudah membaca, semoga bermanfa'at.

Salam Literasi

By @midiagam

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Sangat menginspirasi Bung. Semoga akan lahir lebih banyak buku buku cerdas dan berkualitas di Indonesia. Karena kualitas bacaan bisa jadi akan mempengaruhi bagaimana jalan pikir seseorang

Sepakat 😊😃

Sering datang anak sekolah di sana, ya? Bagus juga agar mereka bisa cinta terhadap produk lokal dan bisa mengembangkan kreativitas.

Betul bang @ayijufridar, mereka anak-anak yang gemar membaca. Itu foto kunjungan siswa Lhokseumawe tahun lalu. Dan ketika saya wawancara, mereka banyak yang gemar membaca dan ingin menjadi penulis buku yang hebat.

Bang, ini ide tulisan yang menarik dan tajam. 👏🏻👏🏻

Tapi, literasi juga soal penggunaan tanda baca, ejaan yang baik, pun gaya bahasa dalam penulisan.
Saya melihat masih banyak typo, ejaan yang salah, dan penggunaan tanda baca yang masih keliru di tulisan Abang yang ini.

Saya menaruh harapan tulisan ini di revisi lagi, bang. Karena sangat menarik.

Salam.

  ·  4 years ago (edited)

Itulah kesalahan terbesar saya. Karena sering menulis terburu-buru, saya juga malas membaca dan memeriksa kembali setelah tulisan itu saya tulis. @vandols bukan orang pertama yang memberi kritikan pada tulisan saya. Sebelumnya sudah banyak penulis-penulis hebat yang memberikan saran dan masukannya.

Terimakasih sobat untuk sarannya yang luar biasa, terimakasih juga sudah meluangkan waktunya mampir di padepokan sederhana saya. Untuk kedepannya saya akan lebih teliti lagi dalam menulis yang benar 😁🙏

Salam kompak

Tulisan ini membantu saya memahami lebih tentang literasi. Great job bg @midiagam. Bermanfaat ini terutama untuk orang awam seperti saya.

Terimaksih apresiasinya sobat @rafi04, syukur alhamdulillah jika goresan saya ini bermanfa'at bagi pembaca. Saya juga masih awam, dan harus belajar lebih banyak lagi tentang cara menulis yang benar.

Saleum 😊