SEC-S18W4/My tools to shine

Keseharian saya tak lepas dari penggunaan berbagai alat teknologi. Saya memiliki sebuah laptop jadul, ThinkPad X260, yang menjadi tonggak lebih dari setengah aktivitas mata pencaharian saya. Selain itu, saya juga punya dua buah handphone Android yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda.

Laptop ThinkPad X260 ini adalah sahabat setia saya. Meski sudah uzur, ia tetap setia menemaniku dalam setiap urusan pekerjaan. Dari mengetik laporan, melakukan riset online, hingga menghadiri rapat virtual, semuanya bisa diandalkan oleh si laptop jadul ini. Ia memang sudah mulai lambat, namun seperti pepatah lama:

"Tua-tua keladi, makin tua makin jadi."

Handphone pertama lebih banyak saya gunakan untuk perihal perpesanan dan hal-hal keseharian lainnya. WhatsApp adalah aplikasi andalanku di sini. Dengan WhatsApp, saya bisa mengobrol secara informal maupun semi-formal dengan keluarga, kerabat, dan kolega.

Selain itu, saya juga menggunakan Telegram dengan mengandalkan fungsi yang sama, meski tidak seintens WhatsApp. Kadang-kadang, saya juga menggunakan aplikasi-aplikasi media sosial lainnya, seperti Facebook dan Instagram, untuk tetap terhubung dengan dunia luar.

Handphone kedua memiliki fungsi yang lebih spesifik. Di sinilah saya melakukan aktivitas trading dan diversifikasi aset. Binance dan dompet digital lainnya adalah aplikasi yang wajib ada di sini.

_{Sumber gambar di sini}

Handphone ini juga menjadi jembatan profesional saya dengan kantor dan rekan kerja. Dengan aplikasi email, saya bisa berkomunikasi secara resmi dan profesional serta membantu urusan pekerjaan saya agar tetap berjalan dengan lancar.

Perangkat-perangkat teknologi ini membuat hidup saya jauh lebih mudah. Saya tidak perlu repot-repot menyimpan data dalam bentuk file kertas seperti zaman dulu. Dalam artian, perangkat elektronik lebih ringkas dan hemat tempat. Mungkin tanpa perangkat elektronik, semua berkas-berkas penting saya harus dimuat dalam satu rumah, dan itu pun belum tentu muat.

Kedua, penggunaan perangkat elektronik ini lebih hemat biaya. Dengan perangkat elektronik, saya hanya membutuhkan listrik dan jaringan internet untuk memastikannya bekerja dengan baik. Tidak perlu membayar layanan tukang kirim surat, atau jasa-jasa konvensional lainnya yang sudah tergantikan oleh digitalisasi.

Terakhir, segala sesuatunya menjadi lebih cepat. Bayangkan jika saya harus mengirimkan surat melalui perantara "pos" burung merpati, atau yang lebih modern sedikit, mengirim surat melalui ekspedisi pengiriman. Hal ini mungkin memakan waktu hingga berhari-hari. Dengan email dan aplikasi perpesanan, informasi bisa dikirim dan diterima dalam hitungan detik.

_{Sumber gambar di sini}

Namun, apa jadinya jika saya tidak bisa menggunakan alat-alat teknologi ini selama seminggu? Dampaknya tentu akan sangat besar. Produktivitas saya akan menurun drastis, dan penghasilan saya mungkin akan berkurang hingga 95%.

Komunikasi dengan keluarga, kerabat, dan rekan kerja akan terputus. Saya juga tidak bisa mengirim data-data keperluan bisnis. Bahkan, mungkin saya akan merasa seperti terlempar kembali ke zaman batu, LOL.

Demikianlah sedikit paparan saya betapa alat teknologi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari saya. Saya mengajak @alee75 @hoesniy dan @heriadi untuk bergabung bersama saya dalam kontes yang luar biasa ini.