[MOTIVASI STORY 26 Maret 2021] Bersyukur Agar Hidup Kita Tidak Tersungkur

Kita semua pasti mengetahui tentang makna tersungkur, bukankah begitu?

Tersungkur terjatuh, mengalami kesulitan hidup. Itu topik yang saya bahas kali ini. Tentu hidup tidak selamanya halus, mulus. Seringnya kita pun terjatuh, padahal ya kita hidup merasa sudah patuh, pada apa-apa yang ada ditetapkan sebagai aturan, mulai dari aturan agama, sosial, dan bahkan keluarga. Tapi tetap saja yang namanya hidup, ada jatuhnya. Ada bangunnya lagi, itu tergantung dari individu itu sendiri apakah ingin bangun atau terus-terusan merasa terjatuh tak bisa bangkit lagi.

Duh jadi ingat lirik lagu begini “AKU TERJATUH DAN TAK BISA BANGKIT LAGI. AKU TANPAMU, BUTIRAN DEBU”. Duh jangan-jangan begitu ya kawan-kawan. Semoga ketika tidak mengalami hal seperti itu. Walau kita terjatuh, semoga kita bisa bangkit lagi dan mendapatkan pertolongan Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang.

BERSYUKUR ADALAH DASAR KEMUDAHAN HIDUP

Terdengar sederhana, untuk urusan kesederhanaan hidup. Nyatanya memang demikian. Tidak perlu kerumitan. Dengan bersyukur, kita akan menerima dengan ikhlas apa yang diberikan Tuhan pada kita. Kita menjadi mudah tersenyum dan tidak mudah mengeluh. Bahkan jika sudah terbiasa bersyukur, kita akan menjadi manusia yang akan lupa caranya untuk mengeluh.

Jika seseorang mudah mengeluh, hidupnya pun akan mudah mengalami kesulitan. Dia sibuk membanding-bandingkan yang dimiliki dengan orang lain. Padahal setiap orang punya jalan masing-masing.

Semakin mengeluh, semakin jauh itu kemudahan hidup. Jadi pastikan kita bersyukur terlebih dahulu. Karena dengan bersyukur hanya satu-satunya cara untuk menghindari sikap iri.

IRI HATI PENYAKIT PALING NGERI

Jangan mau terserang penyakit iri. Jangan biarkan lupa bersyukur membuat kita diserang gejala-gejala iri. Misalnya kita jadi sedih atau marah saat orang lain yang terlihat lebih sukses duluan daripada kita, padaha terlihat berjuang sama-sama.

Ingat ya teman-teman, yang kita lihat belum tentu yang sama dengan yang mereka rasakan. Yakinlah setiap orang punya waktunya masing-masing untuk sukses.