This is my true story.
Waktu itu sekitar akhir Februari 2020, bagaikan kiamat kecil bagi saya, saat suami saya divonis tak bisa melihat lagi karena glaukoma. Tidak pernah ada gejala sebelumnya, tapi itulah kenyataannya.
Dia harus kehilangan penglihatannya. Tentu saja itu menjadi hal yang sangat menyakitkan bagi nya, saya dan siapapun yang mengalaminya.
Hari- hari yang kami jalani menjadi penuh air mata. Saya, dia dan putri kecil kami belum bisa menerima kenyataan ini. Hidup yang kami jalani berubah 180 derajat. Tapi tidak dengan perasaan sayang saya terhadapnya, dia tetap imam dan surga bagi saya dan putri kecil saya. Dia tetap yang terbaik untuk kami berdua.
Mulai saat itu kebiasaan-kebiasaan baru mulai saya jalani, kadang terasa begitu berat untuk dijalani.
Saya adalah tipe wanita yang selalu bergantung pada suami, sebenarnya saya tak ingin seperti itu, tapi suami sayalah yang membuat saya selalu bergantung padanya. Semua keperluan saya selalu dipenuhi. Dia tipe suami yang tidak pernah memberatkan istri. Bagi saya dia adalah suami yang sangat ideal. Selama 14 tahun saya menjalani rumah tangga bersamanya hidup kami selalu bahagia, tanpa pernah ada masalah yang berarti.
Semua jadi berubah, saya yang biasanya hanya tinggal duduk manis di belakangnya dan siap diantar kemanapun, sekarang saya harus mampu mengendarai motor sendiri dan melakukan semuanya sendiri, tanpa dia yang dulu selalu menemani kemanapun saya pergi
Suami saya merasa sangat terpukul karena tidak mampu lagi melakukan segala hal untuk saya. Dia sedih saya harus berjuang sendirian.
Kami selalu berusaha saling menguatkan satu sama lain, saya selalu meyakinkan dia kalau saya mampu berubah menjadi wanita mandiri, bukan lagi wanita yang manja.
Putri kecil saya yang juga merasakan perubahan besar dalam hidupnya, papanya yang selalu memanjakan dia dan memenuhi segala keinginannya, sekarang tak mampu lagi mendampinginya kemanapun.
Biasanya kami selalu bersama, kemanapun kami pergi selalu bersama, tapi kini tidak lagi, suami saya tidak ingin lagi pergi kemanapun.
Sekarang hari harinya hanya dihabiskannya diatas sajadah, tanpa ingin lagi yang lain. Hanya itulah dunianya sekarang, tak ada yang lain.
Saya percaya setiap apa yang Allah pilihkan untuk kita pasti adalah yang terbaik, memang yang kami jalani sekarang terasa sangat berat, ya.....sangat berat, tapi sebenarnya itulah yang terbaik untuk kami. Dengan seperti ini kami menjadi lebih dekat dengan -Nya. Hari- hari saya lebih banyak mengadu dan bercerita pada-Nya. Hanya padanya kita bisa mengadu dan memohon.
Setiap do'a yang saya panjatkan kepada-Nya hanya memohon agar Dia Yang Maha Kuasa tetap memberi kesabaran dalam hati kami, dan smoga kami mampu menjalani semua ini samapi akhir usia kami.
Sosok yang selama ini selalu menjaga kami kini hanya mampu terduduk diatas sajadah, smoga cobaan ini akan mengantarkannya menuju surga-Mu ya Allah. Hamba tau takdir yang telah Engkau tetapkan untuk kami, adalah yang terbaik untuk kami. Smoga Engkau akan mempertemukan kami kelak di Surga-Mu
Sekarang saya mulai menjalani kehidupan yang berbeda dari sebelumnya. Smoga Puteri kami selalu Engkau anugerahkan kesabaran yang luas dihatinya.
Dibalik kisah ini ingin saya sampaikan bahwa kita manusia hanya mampu berencana dan tak mampu berbuat apapun kecuali atas Kehendak-Nya. Tidak ada yang perlu kita sombongkan, karena kesombongan hanya milik Allah, segala takdir baik dan takdir buruk yang Dia berikan kepada kita sesungguhnya adalah sebuah ujian, hanya tinggal bagaimana cara kita menjalaninya.
Syukurilah segala nikmat yang telah Dianugerahkan kepada kita, sekecil apapun nikmat itu, karena kita takkan mendapatkan nikmat tanpa izin-Nya. Diluar sana masih banyak orang yang tidak seberuntung kita. Sungguh dunia ini hanya sementara. Jangan terlena dengan tipu dayanya.
"pursue the afterlife then the world will follow you"
Never forget to be happy, because happiness actually belongs to everyone, only the way to live it is different
Terimakasih @radjasalman @anroja @ernaerningsih @nazarul @muzack1 @el-nailul @steemcurator01 @steemcurator02 dan seluruh steemian atas kunjungan dan bimbingannnya
Kisah anda berhasil membuat saya tersadar akan keberadaan nikmat yang kelihatannya sepele namun jarang disyukuri. Terima kasih telah berbagi dengan kami...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih untuk komentarnya🙏🙏, smoga kita selalu menjadi orang orang yang selalu bersyukur.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit