What is the difference between PoS & DPoS? Advantages & Disadvantages? Name a few Blockchain projects which use the DPoS consensus mechanism and indicate the scaling capacity?
What is the difference between PoS & DPoS?.
Dalam dunia cryptocurrency, konsensus merupakan Sebuah mekanisme jaringan yang menggunakan algoritma komputasi, penalaran, dan pemrosesan untuk mencapai kesepakatan yang dimana , dengan Teknologi blockchain dapatmenghubungkan semua pihak atau perangkat. Dengan teknik konsensus pada teknologi Blockchain inilah yang menghilangkan adanya campur tangan pihak ketiga saat memproses sebuah transaksi
sumber
Berbeda dengan sistem pembayaran saat ini, yang mengandalkan perantara pihak ketiga seperti bank dan PayPal, dan Pembayaran Sentralisasi Lainnya.
Nah, Saat ini ada banyak metode dan Algoritma Konsensus pada Teknologi Blockchain ini, tapi karena disini saya di minta untuk menjelaskan Perbedaan Antara Konsensus Proof of Stake (PoS) dan Delegate Proof Of Stake (DPoS) maka saya akan menjelaskan Perbedaan kedua Konsensus ini.
Proof Of Stake (PoS)
Konsensus PoS ini, dibentuk pada tahun 2011. Konsensus ini bertujuan untuk menggantikan algoritma PoW milik Bitcoin, Karena Mekanisme PoS ini di anggap lebih efisien. Di Dalam Konsensus PoS, blok baru di validasi berdasarkan jumlah mata uang yang di pegang oleh penambang; semakin kuat daya tawar penambang dalam menambang aset kripto, semakin banyak koin yang mereka miliki.
sumber gambar
Dalam sistem ini, penambang hanya dapat menambang aset kripto dan memvalidasi transaksi berdasarkan kepemilikan aset kripto mereka sendiri, Dan dengan Konsensus ini, DI harapkan dapat menutup celah untuk mereka yang ingin meretas atau memengaruhi jaringan. Dan Dengan Konsensus ini juga, konsumsi listrik akan berkurang, demikian juga biaya transaksi dan penambangan.
Melalui mekanisme staking PoS ini, sebuah node disebut sebagai validator bukan miner seperti Pada Proof Of Work. Transaksi diteruskan ke jaringan dan kemudian harus divalidasi oleh validator.
Untuk menjadi Seorang Validator, kita harus melakukan DEPOSIT Koin kripto tertentu, Koin ini di S
Namun, ini tidak berarti bahwa hadiah akan diberikan kepada orang yang tercepat. Untuk menjadi validator, pengguna harus terlebih dahulu melakukan deposit sejumlah uang tertentu. Seperti contohnya Validator di Ethereum 2.0, para calon Validator harus menyetor setidaknya 32 ETH. Semakin banyak koin kripto yang dipertaruhkan seseorang, semakin besar kemungkinan dia menjadi validator, mampu memvalidasi transaksi dan menambahkan blok ke blockchain.
Delegate Proof Of Stake (DPoS).
Delegated Proof of Stake (DPoS) adalah versi yang lebih inventif dari metode Proof of Stake (PoS), yang menggabungkan proses pemungutan suara demokratis untuk memvalidasi blok berikutnya.
Algoritma Konsesus ini dibuat oleh Dan Larimer, seorang pengembang Blockchain dan pencipta BitShares, EOS, dan Steemit.
DPoS membantu jaringan mencapai kesepakatan lebih cepat karena jumlah saksi atau penambang terbatas.
Algoritme DPOS menggabungkan semua fitur sistem point-of-stake tradisional sambil tetap lebih hemat biaya dan lebih cepat daripada algoritme POS.
Di sisi lain, DPoS lebih baik dalam mengatasi masalah kerentanan seseorang terhadap pengambilalihan jaringan. Ini menampilkan mekanisme insentif yang lebih kuat untuk memastikan bahwa orang kaya tidak hanya menjadi lebih kaya.
Cryptocurrency yang berbasis Konsensus DPOS salah satunya adalah BitShares, Cardano, EOS, TRON, dan STEEM.
Algoritma PoS, Dalam kasus validator, blok dipilih secara acak semu berdasarkan mata uang pengguna. Namun, DPOS menggunakan sistem pemungutan suara asli untuk memilih saksi, dan saksi teratas diberi penghargaan atas pekerjaan mereka dalam mengonfirmasi pemblokiran. Proses verifikasi DPOS secara signifikan lebih cepat dan terukur karena blok dikendalikan oleh lebih sedikit orang.
Meskipun banyak orang percaya DPOS memiliki manfaat yang lebih besar, ia juga memiliki kelemahan. Akibatnya, tidak ada pemenang yang jelas dapat diidentifikasi. Kedua protokol memiliki kelebihan dan kekurangan, dan terserah kepada pengguna untuk memilih mana yang terbaik untuk mereka.
Kelebihan dan Kekurangan PoS dan DPoS
Proof Of Stake
| Kelebihan | Kekurangan. |
|---|---|
| Ketimbang Algoritma Proof Of Work, PoS memiliki kecepatan transaksi yang lebih cepat. | Sentralisasi masih memiliki kelemahan karena siapa pun yang memiliki cukup koin , akan memiliki peluang untuk mengendalikan jaringan. |
| Untuk membangaun Algoritma ini,, Jaringan tidak memerlukan penggunaan mesin atau peralatan yang mahal atau boros energi. | Karena algoritma ini membuat pemilik koin terbesar yang akan menjadi validator, kapitalisme ekonomi terjadi, semua orang bisa memiliki asumsi bahwa orang kaya akan terus bertambah kaya. |
| Siapapun dapat berpartisipasi dalam memverifikasi setiap blok | - |
Delegate Proof Of Stake
| Kelebihan | Kekurangan. |
|---|---|
| Masih sama Seperti kelebihan POS, transaksi lebih cepat, penghematan energi, dan tidak adanya kebutuhan perangkat keras komputer besar. | Kerentanan serangan: Karena lebih sedikit orang yang bertanggung jawab untuk menjaga jaringan tetap berjalan, apalagi serangan "51 persen". |
| Algoritma yang lebih terdesentralisasi sebagai hasil dari struktur insentif yang lebih baik. | Kekuatan voting orang sebanding dengan kepemilikan token mereka, sehingga mereka yang memiliki lebih banyak token akan memiliki pengaruh yang lebih besar pada jaringan. |
| Siapa pun yang dituduh curang dapat segera dihapus karena metode pemungutan suara langsung. | Jika sejumlah besar orang tidak berpartisipasi memvalidasi jaringan, maka algoritma tidak akan bekerja dengan baik. |
| - | Memungkinkan Saksi memfasilitasi perkembangan kartel dengan memusatkan peran validasi.. |
Ada kelebihan dan kekurangan untuk setiap konsensus blockchain, tetapi semuanya tergantung pada kebutuhan blockchain mana yang akan memberikan manfaat paling banyak.
Jika kita membutuhkan transaksi yang lebih cepat, DPOS adalah pilihan terbaik. Namun, saya percaya bahwa POW lebih unggul dalam hal keamanan.
Few Blockchain projects which use the DPoS.
Tezoz
Tezos adalah blockchain inovatif yang mengungguli blockchain yang lebih mapan dalam berbagai cara. Ini memiliki metode konsensus bukti kepemilikan yang unik dan dapat digunakan untuk menjalankan kontrak pintar terdesentralisasi.
sumbergambar
Ia memiliki kemampuan untuk mengubah protokol ekonominya sendiri melalui mekanisme pemungutan suara dan berfokus pada metode formal untuk meningkatkan keamanan.
Menanggapi tantangan saat ini dengan Bitcoin dan cryptocurrency lainnya, Arthur Breitman dan istrinya Kathleen Breitman membentuk Tezos Foundation pada tahun 2014.
Tezos memberikan kemampuan publikasi blok berdasarkan pasak menggunakan proses yang dikenal sebagai proof-of-stake. Pemangku kepentingan acak membuat setiap blok, yang kemudian diaktakan ("disetujui") oleh 32 pemangku kepentingan acak lainnya. Tezos, seperti Bitcoin, menggunakan imbalan blok inflasi dan biaya transaksi untuk mendorong validator/tukang roti untuk berpartisipasi dalam konsensus.
Untuk mendorong perilaku jujur di sekitar waktu pembuatan blok, Tezos mengharuskan produsen untuk menyediakan deposit keamanan selama beberapa minggu. Jika produsen mencoba membuat kue ganda atau blok tanda ganda dengan sengaja, deposit pengaman akan hangus. Tidak seperti Bitcoin, yang penambangnya menerima semua hadiah blok inflasi, Ethereum tidak.
Delegasi Tezos bersaing dengan saling memberikan hadiah kue inflasi.
Terlepas dari kekuatan taruhannya, semua pemegang token Tezos dapat menghindari terdilusi oleh target inflasi tahunan sebesar 5,5 persen. Pemegang Token yang tidak ingin memanggang dapat mentransfer hak memanggang tanpa melepaskan kendali atas token mereka. Tezos adalah tipe khusus dPOS karena memberikan hak memanggang berdasarkan bobot taruhan. Tezos lebih merupakan sistem Liquid-proof-of-stake dengan fungsi DPOS karena delegasi adalah fitur opsional yang diizinkan di dalam ekosistem. Untuk memilih delegasi, dompet Tezos apa pun dapat digunakan.
TRX (Tron)
Tron (TRX) adalah teknologi blockchain hiburan terdesentralisasi yang dibuat untuk menjadi dasar bagi sektor hiburan terdesentralisasi. Tron, tokoh kontroversial ciptaan Justin Sun, bermaksud memperluas pasar untuk aplikasi terdistribusi dengan membuat desain dan penerapannya lebih mudah.
sumber gambar
Tron meluncurkan jaringan intinya pada Juni 2018 dan sejak itu berkembang menjadi sistem operasi berbasis blockchain. TRX adalah token asli dari blockchain Tron.
Tron, seperti EOS, menggunakan sistem voting untuk memilih delegasi dan memberikan penghargaan. Sebanyak 127 delegasi dipilih oleh pemegang TRX. 27 perwakilan super, yang juga dipilih oleh pemegang TRX, membuat balok.
Suara diberikan setiap enam jam, dan satu TRX yang dipertaruhkan dianggap sebagai satu suara yang sah. Perwakilan terpilih berbagi "suara hadiah" sekitar TRX 16 per blok, atau 168.192.000 TRX setiap tahun, yang didistribusikan secara merata di antara perwakilan dan perwakilan super berdasarkan jumlah suara yang diterima. Para super-perwakilan juga mendapatkan insentif 32 TRX per blok, dengan total 336.384.000 TRX setiap tahun.
Yayasan Tron yang telah menyisihkan 33 miliar TRX untuk tujuan ini, akan mengucurkan penghargaan hingga 1 Januari 2021.
Inilah tugas Beginner Course keenam saya di Komunitas ini, semoga saya tidak keliru dalam menyelesaikan Tugas ini, dan bisa mendapatkan Nilai terbaik.
Terimakasih Kepada :
@sapwood Sebagai Profesor